Receh.in - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN berhasil membukukan laba bersih sebesar USD326,23 juta atau setara dengan Rp4,8 triliun sepanjang 2022. Angka tersebut meningkat 7,37% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai USD303,82 juta.
Menurut Direktur Utama PT PGN Tbk M Haryo Yunianto, selain laba bersih yang meningkat, pendapatan perseroan juga mengalami kenaikan sebesar 17,53% menjadi USD3,56 miliar atau setara dengan Rp52,47 triliun dari sebelumnya hanya sebesar USD3,03 miliar.
Berdasarkan segmennya, pendapatan niaga gas bumi masih mendominasi dengan kontribusi sebesar USD2,49 miliar atau setara dengan Rp36,70 triliun. Sedangkan penjualan minyak dan gas bumi tercatat sebesar USD585,27 juta atau setara dengan Rp8,60 triliun, pendapatan transmisi gas sebesar USD206,91 juta atau setara dengan Rp3,04 triliun, dan pendapatan transportasi minyak sebesar USD56,97 juta atau setara dengan Rp837,72 miliar.
Haryo juga mengungkapkan bahwa pendapatan pemrosesan gas bumi sebesar USD72,41 juta atau setara dengan Rp1,06 triliun, pendapatan jasa regasifikasi sebesar USD102,56 juta atau setara dengan Rp1,50 triliun, pendapatan sewa fiber optik sebesar USD22,59 juta atau setara dengan Rp332,21 miliar, dan pendapatan lainnya sebesar USD25,85 juta atau setara dengan Rp380,11 miliar.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan PGAS tahun lalu mencapai USD2,78 miliar atau setara dengan Rp40,99 triliun, naik 13,83% dari sebelumnya sebesar USD2,44 miliar.
Sementara itu, beban umum dan administrasi tercatat sebesar USD198,66 juta atau setara dengan Rp2,92 triliun, serta beban lainnya sebesar USD18,80 juta atau setara dengan Rp276,44 miliar.
Per Desember 2022, total nilai aset PGAS tercatat sebesar USD7,19 miliar atau setara dengan Rp105,79 triliun, turun dari akhir Desember 2021 yang mencapai USD7,51 miliar. Liabilitas perseroan tercatat sebesar USD3,75 miliar dan ekuitas sebesar USD3,44 miliar.
.png)
.png)
 2022 Lengkap){kind=link}
0 Komentar