Receh.in – Emiten perunggasan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mencatatkan laba bersih senilai Rp3,62 triliun pada 2021.
Laba bersih itu mengalami penurunan 5,7%
dibandingkan setahun sebelumnya, yakni Rp3,84 triliun. Padahal, penjualan tahun
lalu tercatat melonjak 21,6 persen (year-on-year).
Berdasarkan laporan keuangan CPIN, total penjualan bersih 2021 mencapai
Rp51,7 triliun atau jauh lebih tinggi dibanding 2020 yang sebesar Rp42,52
triliun.
Namun untuk Tahun Buku 2021, jumlah beban pokok penjualan tercatat
meningkat menjadi Rp43,56 triliun dari Rp34,26 triliun di 2020. Sehingga, laba
bruto tahun lalu menjadi senilai Rp8,14 triliun atau lebih rendah dibanding
setahun sebelumnya, Rp8,25 triliun.
Adapun jumlah laba usaha CPIN 2021 tercatat Rp4,93 triliun atau lebih
rendah dibanding 2020 yang mencapai Rp5,14 triliun. Sedangkan, laba sebelum
pajak pada tahun lalu tercatat Rp4,63 triliun atau menurun dibanding setahun
sebelumnya, Rp4,77 triliun.
Dengan adanya jumlah beban pajak penghasilan (neto) untuk Tahun Buku
2021, maka laba tahun berjalan yang dibukukan CPIN menjadi Rp3,62 triliun.
Sementara itu, besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk juga sebesar Rp3,62 triliun. Pada 2020, laba
bersih CPIN mencapai Rp3,84 triliun.
Per 31 Desember 2021, total liabilitas CPIN tercatat melonjak menjadi
Rp10,3 triliun dari Rp7,81 triliun pada 31 Desember 2020. Sedangkan total
ekuitas hingga akhir 2021 tercatat Rp25,15 triliun atau meningkat dibanding
posisi per akhir Desember 2020 yang senilai Rp23,35 triliun.
Laporan Keuangan CPIN 2021 pdf
0 Komentar