Receh.in - Emiten investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencetak laba bersih sebesar Rp4,62 triliun pada 2022.
Capaian itu turun tajam hingga 81,44 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama 2021 sebesar Rp24,89 triliun. Dengan demikian, laba bersih per saham setara dengan Rp339,44 per lembar.
Perusahaan beraset Rp63 triliun itu mencatat penurunan pada pos 'Keuntungan neto atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya' dari Rp24,41 triliun pada 2021 menjadi Rp3,72 triliun selama 2022.
Sepanjang 2022, SRTG juga mencatatkan lonjakan rugi selisih kurs mencapai 405,03 persen yoy menjadi Rp82,37 miliar. Sementara itu, beban usaha perseroan melambung 51,4 persen yoy menjadi Rp232,4 miliar.
Namun demikian, kinerja keuangan yang memburuk tersebut masih terbantu oleh penghasilan dividen, bunga dan investasi yang mencapai Rp2,61 triliun atau meningkat 57,23 persen. Perolehan dividen terbesar, terutama berasal dari ADRO dan MPMX.
Dengan demikian, laba sebelum pajak SRTG per 31 Desember 2022 tercatat senilai Rp5,86 triliun atau rontok hingga 77,2 persen. Dengan adanya beban pajak penghasilan (neto) di 2022 yang sebesar Rp1,23 triliun, maka laba tahun berjalan SRTG menjadi Rp4,63 triliun atau turun 81,4 persen.
Sementara itu, dalam rilisnya, SRTG lebih meninjolkan soal kenaikan pada Net Asset Value (NAV) sebesar 8 persen year on year (yoy) menjadi Rp60,9 triliun pada 2022.
Berikut laporan keuangan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) selama 2022, kuartalan dan tahunan.
.png)
.png)
 2022 Lengkap, Laba Susut){kind=link}
0 Komentar