Ticker

4/recent/ticker-posts

Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) Raih Pendapatan Baru dari Perdagangan Karbon

Daftar Isi [Tampilkan]


Receh.in
– PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) berhasil mencatatkan pos pendapatan baru dari penjualan karbon kredit pada tahun 2022. 

Hal ini menunjukkan bahwa operasional PGEO telah mendapatkan sertifikasi dari berbagai lembaga karbon kredit sehingga berhak memonetisasi atas penjualan karbon kredit dari operasional mereka.

Dalam pernyataan resminya, Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Nelwin Aldriansyah, menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk turut serta secara aktif melakukan transisi energi. 

Selain itu, PGEO juga terus melakukan strategi dan upaya monetisasi untuk mengawal kinerja keuangan tetap solid dengan menjaga pendapatan, EBITDA margin, maupun profit margin yang stabil hingga rasio utang yang terjaga.


Perdagangan Karbon di Indonesia

Menurut Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI), perdagangan karbon di Indonesia dapat menembus US$300 miliar atau sekitar Rp4.625 triliun per tahun. Hal ini berasal dari kegiatan menanam kembali hutan yang gundul hingga penggunaan energi baru terbarukan (EBT). 

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga telah resmi meluncurkan perdagangan karbon, di mana mulai 2023-202 perdagangan karbon dilakukan di subsector pembangkit tenaga listrik secara mandatory.

Perdagangan Karbon di Indonesia dilakukan pada unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara yang terhubung ke jaringan tenaga listrik PT PLN (Persero) dengan kapasitas lebih besar atau sama dengan 100 MW. Perdagangan karbon dilakukan melalui dua mekanisme, yaitu perdagangan emisi dan offset emisi.


Kinerja Keuangan Pertamina Geothermal Energy

Pertamina Geothermal Energy membukukan laba bersih sebesar US$111 juta pada kuartal III-2022, tumbuh 67,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$66 juta. 

Net profit margin pada sembilan bulan pertama 2022 mencapai 38,8%, dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang hanya 24%.

Selain itu, pendapatan Perseroan hingga September 2022 sebesar US$287 juta, tumbuh 3,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$277 juta. 

Perseroan juga berhasil mencatatkan EBITDA sebesar US$244 juta hingga September 2022, naik 10,1% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$221 juta. EBITDA margin PGE pada kuartal III/2022 mencapai 84,7%, naik cukup tinggi dibandingkan tiga tahun terakhir yang berkisar di 80%.


Posting Komentar

0 Komentar