Ticker

4/recent/ticker-posts

Review: Dari Mana Bisnis Besar itu Dimulai?

Daftar Isi [Tampilkan]
Topik Review akan membahas konten di platform seperti Youtube. Kenapa kami menghadirkan topik ini? Karena banyak ilmu di luar sana yang perlu disebarluaskan agar lebih bermanfaat buat banyak orang.

Konten Youtube berjudul "Dari Mana Bisnis Besar itu Dimulai?" berasal dari channel soal kewirausahaan yang sudah populer: SuccessBefore30, dengan subscibers mencapai 3,96 juta. Channel ini adalah milik Chandra Putra Negara. Video itu sendiri sudah ditonton sebanyak 7,6 juta saat tulisan ini dibuat. Video dibuat 3 tahun lalu, tapi masih sangat relevan dengan kondisi saat ini.



Berawal dari komentar sejumlah orang, bahwa mereka ingin berbisnis tapi tidak punya modal. Padahal, banyak pengusaha membuktikan bahwa bukan modal uang yang utama. 

Dia mencontohkan, salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates, memulai bisnis bukan dengan modal besar. Menurutnya salah besar jika bisnis besar dimulai dengan modal besar. "Itu mitos yang keliru"

Modal itu bukan faktor utama Anda untuk punya bisnis yang besar.
Namun dalam mengambil contoh Bill Gates, SuccessBefore30 keliru jika menyebut Gates mulai dari tidak punya apa-apa. "Dia juga berasal dari keluarga yang minus, tidak punya apa-apa."
 
Ayah Bill Gates adalah William Henry Gates II atau Bill Gates Sr. yang adalah seorang jaksa dan filantropis Amerika Serikat, serta penulis buku Showing Up for Life: Thoughts on the Gifts of a Lifetime. Dia alumnus University of Washington.

Sementara ibunya adalah Mary Maxwell Gates, seorang pebisnis yang bekerja selama 18 tahun di dewan regensi University of Washington. Mary adalah presiden wanita pertama United Way King County, wanita pertama yang mengetuai komite eksekutif United Way tempat ia bekerja bersama CEO IBM, John Opel, serta wanita pertama di dewan direktur First Interstate Bank of Washington. 

Artinya, Bill Gates berasal dari keluarga berada, keluarga menengah ke atas. Walau begitu, pernyataan bahwa Bill Gates memulai bisnis bukan dengan modal besar tentu benar. Sejak kecil Bill sudah tertarik dengan komputer, karena orangtuanya juga punya dana untuk membelikannya. 

Modal utama Gates adalah otaknya yang cerdas.

Selanjutnya, soal Mark Zuckerberg. Kesalahan dalam video tersebut adalah soal motivasi Mark membuat Facebook, yang disebut bahwa bisnisnya berawal karena Mark rindu dengan teman-teman SMA, pengin reuni. "Lalu dia mengumpulkan wajah-wajah temannya dan dikumpulkan. KEmudian jadilah Facebook," kata Chandra.

Tidak sesederhana itu Ferguso! Untuk tahu lebih dalam kalian bisa melihat film soal pendirian Facebook berjudul The Social Network.  Sejak awal Mark adalah ahli dan berminat pada pemrograman komputer. Mark membuat Facebook bukan karena kangen dengan teman SMA-nya. Sebagai orang yang kurang gaul, Mark mungkin tak punya banyak teman di SMA. Dalam kasus Facebook, teman-teman kampuslah yang diprofilkan pertama di Facebook. 

Memang Facebook tidak dimulai dana besar, malainkan seorang dengan otak cerdas dan sangat komitmen dengan keahliannya sebagai programmer. Komitmennya kuat sejak awal.  

Saran saya, pelajari sejarah orang-orang sukses dari buku, bukan dari selentingan. Ini penting karena dari situ kita bisa banyak menarik pelajaran dari proses yang sama-sekali tidak mudah.

Namun, kesalahan-kesalahan itu tidak berarti membatalkan pernyataan bahwa bisnis besar tidak dimulai dari dana besar. Termasuk dengan cerita hidup Bung Chandra sendiri dalam memulai bisnis.

Selain itu, penggunaan kata modal perlu lebih spesifik. Kita tahu yang dia maksud modal di sini adalah uang. Sementara itu, modal dalam arti yang luas jelas bukan hanya uang, bisa modal dengkul, modal kerja keras, modal otak, dan sebagainya. 

Namun secara umum saya sepakat dengan Bung Chandra. Dia bilang, jika Anda yang tidak punya pengalaman bisnis diberikan Rp100 juta, belum tentu dalam 1 tahun akan bertahan. Bisa jadi Anda hanya sibuk membuka toko, dan setelah itu dananya habis sementara bisnisnya belum tentu jalan. 

Selanjutnya kita masuk 7 proses dimulainya bisnis besar. 

Satu : Keberanian
Dua : Teknologi
Tiga : Product Knowledge
Empat : Bangunlah Jalur Distribusi
Lima : Supplier Base & Customer Base
Enam : Konsumen Tetap
Tujuh : Tempat

Chandra memasukkan poin penting yang justru tidak dicantumkan dalam 7 proses tersebut, yaitu: kepercayaa atau trust. Dalam bisnis kepercayaan itu jadi salah satu kunci. Sekali Anda berbuat curang, bisa jadi Anda akan dikenal sebagai orang yang tidak bisa dipercaya. Ini tentu sangat berbahaya dalam membangun bisnis yang berkelanjutan.

Keberanian

"Nomor satu, modal utama adalah keberanian," katanya. Mengutip Bob Sadino: Sebaik-baiknya bisnis adalah yang dimulai. Bukan yang ditanyakan terus.

Jika Anda tidak punya keberanian, maka sebaiknya berhenti berbisnis. Ada alternatif lain bagi yang tidak punya keberanian berbisnis, yaitu investasi. Tapi tentu investasi pada instrumen yang benar, seperti tanah/properti, atau deposito dan reksa dana. 

Teknologi

Manfaatkan teknologi yang ada. Gunakan media sosial untuk mengenalkan produk dan menjangkau calon konsumen Anda. Teknologi digital membuat jangkauan ke calon konsumen lebih luas dan dengan biaya yang murah. 

Product Knowledge

"Anda mau jual sesuatu tapi tidak menguasai produknya? Lupakan!" 

Anda mau jual kopi, tapi yang jual kopi sudah banyak. Apa keunikan kopi yang Anda jual? Maka perlu unique selling point--tidak dikatakan dalam video. 

Bangunlah Jalur Distribusi

Membangun jalur distribusi sangat penting dalam bisnis. Jangan sampai jalur distribusi macet karena bisa membahayakan bisnis Anda. Customer bisa kabur karena jalur distribusi yang bermasalah dan ini akan mengurangi kepercayaan konsumen. Karena itu, pastikan Anda membangun jalur distribusi dengan benar. 

Supplier Base & Customer Base

Anda dipercaya oleh customer dan dipercaya oleh supplier. Kalau Anda gonta-ganti supplier maka akan membuat stres. Kepercayaan dari supplier ini juga penting, misalnya modal Anda cekak tapi kalau dipercaya maka bisa mengambil barang dahulu. 

Konsumen Tetap

Konsumen memang jadi kunci dalam bisnis. Jika Anda sudah punya pelanggan atau konsumen tetap, maka bisnis Anda akan jalan dengan lebih mudah. 

Tempat

Tempat menjadi poin terakhir setelah basis dasar bisnis Anda terbangun. Sekaligus mulai membesarkan bisnis dengan, misalnya, kantor yang mentereng. 

Tujuh langkah ini adalah untuk pebisnis pemula. Setelah 7 poin ini terlewati, Anda bisa masuk ke level berikutnya.  



Posting Komentar

0 Komentar