Mulai tahun 2021 ini Bursa Efek Indonesia (BEI) mengubah sistem klasifikasi saham, yaitu mulai memakai Indonesia Stock Exchange Industrial Classification atau IDX-IC.
IDX-IC ini menggantikan klasifikasi Jakarta Stock Industrial Classification (JASICA).
IDX-IC adalah pendekatan baru dalam klasifikasi perusahaan tercatat di PT Bursa Efek Indonesia menggantikan Jakarta Stock Industrial Classification (JASICA) yang digunakan sejak tahun 1996 dan bertujuan untuk memberikan panduan bagi para penggunanya atas kelompok perusahaan dengan eksposur pasar yang sejenis.
Dalam pengumuman 25 Januari 2021 disebutkan bahwa metode penentuan klasifikasi industri perusahaan tercatat didasarkan pada barang atau jasa akhir yang diproduksi dan memberikan pendapatan mayoritas.
Kode klasifikasi pun berubah. Saat ini memakai kode berupa huruf berurutan (A-Z) untuk sektor dan kode berupa angka bilangan bulat berurutan (1-9) untuk Sub-sektor, Industri, dan Sub-industri.
"Evaluasi atas klasifikasi industri perusahaan tercatat akan dilakukan secara rutin setiap 1 (satu) kali setiap tahun, yaitu setiap bulan April-Mei dan hasil evaluasi akan diumumkan pada akhir bulan Juni. Hasil evaluasi rutin ini akan berlaku efektif setiap hari bursa pertama bulan Juli," tulis Bursa.
Prinsip klasifikasi IDX-IC adalah eksposur pasar, sedangkan JASICA aktivitas ekonomi.
Jika struktur klasifikasi JASICA ada dua tingkat, yakni sektor dan sub-sektor, maka di IDX-IC ada 4 tingkat: 12 sektor, 35 sub-sektor, 69 industri, 130 sub industri.
Jumlah indeks sektoral pun berubah dari sebelumnya 10 kini menjadi 11 indeks sebagai berikut:
- Energi,
- Barang baku,
- Perindustrian,
- Barang konsumen primer,
- Barang konsumen non-primer
- Kesehatan,
- Keuangan,
- Properti & real estate
- Teknologi
- Infrastruktur,
- Transportasi & logistik,
Klasifikasi sektoral ini bermanfaat a.l. untuk analis pasar, akademisi, maupun manajer investasi. Klasifikasi industri bisa jadi panduan dalam melakukan analisis sektoral.
Selain itu, klasifikasi ini juga dapat dijadikan indeks saham berdasarkan sektor industri yang selanjutnya dapat dijadikan acuan produk investasi.
Salah satunya adalah IDX Sektor Teknologi (IDXTECHNO) yang kinerjanya paling moncer tahun ini. Berdasarkan data BEI per 4 Juni 2021, IDXTECHNO memberikan return hingga 377,4% year to date, di saat yang sama IHSG mencatat kenaikan 1,44% ytd.
Salah satu yang menopang kencangnya laju indeks teknologi ini adalah kinerja saham DCI Indonesia Tbk. (DCII) yang sebagian sahamnya juga dipegang oleh jajaran orang terkaya di Indonesia, Anthoni Salim.
Beberapa waktu lalu Bos Grup Indofood itu menambah kepemilikan atas saham DCII dari semula 3,03% kini menjadi 11,12%.
Selain DCII, Anthoni juga memegang 9,08% saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) atau Emtek.
IDXTECHNO ini berisi 19 emiten, berikut adalah daftarnya:
No |
Kode Saham |
Perusahaan |
Nama Sub-Industri |
1 |
CASH |
Cashlez Worldwide Indonesia Tbk. |
Online Applications & Services |
2 |
DIVA |
Distribusi Voucher Nusantara Tbk. |
Online Applications & Services |
3 |
HDIT |
Hensel Davest Indonesia Tbk. |
Online Applications & Services |
4 |
KIOS |
Kioson Komersial Indonesia Tbk. |
Online Applications & Services |
5 |
MCAS |
M Cash Integrasi Tbk. |
Online Applications & Services |
6 |
NFCX |
NFC Indonesia Tbk. |
Online Applications & Services |
7 |
PGJO |
Tourindo Guide Indonesia Tbk. |
Online Applications & Services |
8 |
ATIC |
Anabatic Technologies Tbk. |
IT Services & Consulting |
9 |
DCII |
DCI Indonesia Tbk. |
IT Services & Consulting |
10 |
DMMX |
Digital Mediatama Maxima Tbk. |
IT Services & Consulting |
11 |
ENVY |
Envy Technologies Indonesia Tbk. |
IT Services & Consulting |
12 |
LMAS |
Limas Indonesia Makmur Tbk |
IT Services & Consulting |
13 |
MLPT |
Multipolar Technology Tbk. |
IT Services & Consulting |
14 |
TECH |
Indosterling Technomedia Tbk. |
IT Services & Consulting |
15 |
SKYB |
Northcliff Citranusa Indonesia Tbk. |
Software |
16 |
PTSN |
Sat Nusapersada Tbk |
Networking Equipment |
17 |
LUCK |
Sentral Mitra Informatika Tbk. |
Computer Hardware |
18 |
MTDL |
Metrodata Electronics Tbk. |
Computer Hardware |
19 |
GLVA |
Galva Technologies Tbk. |
Electronic Equipment & Instruments |
Berminat koleksi saham teknologi?
Kinerja Fantastis DCII
Baru melantai atau IPO pada 6 Januari 2021, saham DCII mencatat kinerja paling fantastis di bursa. Saat IPO harganya Rp525 per saham, sdangkan pada 4 Juni 2021 harganya sudah Rp23.750 per saham.
Nilai pasar atau kapitalisasi DCII pun melonjak menjadi Rp56,6 triliun.
0 Komentar