Ticker

4/recent/ticker-posts

IHSG Hari Ini Berpeluang Naik, Dow dan S&P 500 Rekor Lagi

Daftar Isi [Tampilkan]


Receh.in - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) kembali berpeluang untuk menghijuah pada pada perdagangan hari ini (Jumat, 13 Agustus 2021) setelah kemarin berakhir menguat 0,84% ke level 6.139.

Walau begitu, patut diwaspadai kebiasaan koreksi pada hari terakhir perdagangan setiap pekan. Tiga Jumat terakhir IHSG tercatat mengalami penurunan atau koreksi.

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah mengatakan pergerakan IHSG mengalami technical rebound yang tepat berada di level support bullish trendline dan Moving Average 20-Day (MA20).

Alhasil, kondisi tersebut menunjukkan adanya indikasi positif bagi arah pergerakan selanjutnya. Indikator Stochastic dan RSI masih bergerak pada momentum bearish yang mengiringi laju konsolidasi pada indikator MACD .

Menurutnya, IHSG berpeluang untuk mencoba kembali menguat dengan pergerakan yang terbatas. Rentang support-resistance di level 6.107-6.170.

Saham yang bisa dicermati: AGII, AKRA, ANTM, ESSA, HRUM, INCO, INDF, MIKA, SMRA, TBIG, TINS dan TOWR.

Senada, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya mengatakan IHSG bakal kembali menguat dengan kisaran support-resistance berada di 6.001-6.202.

Menurutnya, IHSG terlihat masih belum keluar dari rentang konsolidasi wajar, tetapi peluang kenaikan jangka pendek masih terlihat selama support level terdekat dapat dipertahankan di tengah tekanan yang berlangsung.

Peluang kenaikan IHSG akhir pekan ini juga ditopang oleh capital inflow ke bursa saham domestik.

William merekomendasikan saham-saham berikut: ITMG, AALI, INDF, BBCA, TLKM, ASII, JSMR dan SMGR.

Indeks Dolar

Sementara itu, dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang pada akhir perdagangan Kamis (12/8/2021). Apresiasi ditopang oleh indeks harga produsen yang membukukan kenaikan tahunan terbesar dalam lebih dari satu dekade dalam 12 bulan hingga Juli, yang memperlihatkan tekanan inflasi tetap kuat.

Reuters melaporkan bahwa Indeks Dolar (Indeks DXY), yang mengukur  greenback terhadap enam rival utamanya, naik 0,1% menjadi 93,019.

Indeks harga produsen (PPI) untuk permintaan akhir meningkat 1,0% bulan lalu setelah naik 1,0% pada Juni. Dalam 12 bulan hingga Juli, PPI melonjak 7,8%, rekor tertinggi sejak indikator itu diperkenalkan lebih dari 1 dekade lalu.

Bursa AS


Di sisi lain, Indeks Dow dan S&P 500 melonjak ke rekor penutupan untuk hari ketiga berturut-turut pada akhir perdagangan kemarin. 

Saham-saham raksasa teknologi jadi penopang pasar le level yang lebih tinggi di tengah rilis data ketenagakerjaan yang menunjukkan pemulihan ekonomi Amerika Serikat yang stabil.

Data Reuters menunjukkan Dow Jones Industrial Average naik 14,88 poin atau 0,04 menjadi 35.499,85, rekor penutupan bagi indeks  blue-chip  tersebut.

Sementara, indeks dengan basis yang lebih luas S&P 500 menguat 0,3% atau 13,13 poin menjadi 4.460,83, yang juga merupakan rekor. 

AdapunNasdaq Composite Index meningkat 51,13 poin atau 0,35% untuk mengakhiri sesi di 14.816,26.

Apple Inc, Microsoft Corp, Amazon.com, induk Google, Alphabet Inc, dan Facebook Inc, yang menyumbang seperempat dari kapitalisasi pasar S&P 500, memimpin penguatan.

Tesla Inc, Nvidia Corp dan Moderna Inc juga reli pada hari di mana lebih banyak saham yang turun ketimbang menguat.

"Hari ini (Kamis) S&P 500 mencapai level tertinggi sepanjang masa, dan berada di tingkat tertinggi sepanjang masa untuk alasan yang baik," kata Terry Sandven, Chief Equity Strategist U.S. Bank Wealth Management di Minneapolis.


Posting Komentar

0 Komentar