Ticker

4/recent/ticker-posts

Harga Perak Antam Turun Menjadi Rp12.500, 12 Desember 2023

Daftar Isi [Tampilkan]


JAKARTA – Harga perak murni di PT Aneka Tambang (Antam) mengalami penurunan signifikan pada tanggal 12 Desember 2023. Menurut laporan terbaru, harga perak per gram saat ini berada di angka Rp12.500,00, mengalami penurunan sebesar Rp100,00 dari harga sebelumnya yang mencapai Rp12.600,00.

Penurunan harga perak ini dapat memiliki dampak signifikan pada berbagai sektor ekonomi, dan ini adalah topik yang sangat penting untuk dipantau oleh para investor, pelaku bisnis, dan masyarakat umum.


Penyebab Penurunan Harga Perak

Beberapa faktor utama yang menyebabkan penurunan harga perak adalah sebagai berikut:

Kondisi Pasar Global: Harga perak sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar global. Saat terjadi ketidakstabilan ekonomi di beberapa negara besar, investor cenderung mencari aset yang lebih stabil seperti emas. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan permintaan terhadap perak, sehingga harga turun.

Penguatan Rupiah: Penguatan mata uang Rupiah terhadap mata uang asing juga dapat mempengaruhi harga perak. Saat Rupiah menguat, harga perak dalam Rupiah cenderung turun, karena perak dihargai dalam mata uang tersebut.

Permintaan Industri: Harga perak juga sangat dipengaruhi oleh permintaan dari industri. Jika industri menggunakan perak sebagai bahan baku utama, penurunan permintaan dari sektor tersebut dapat mengakibatkan penurunan harga.

Kondisi Ekonomi Global: Selain itu, ketidakpastian ekonomi global juga dapat mempengaruhi harga perak. Ketika kondisi ekonomi global membaik, investor cenderung beralih ke investasi yang lebih berisiko, seperti saham, sehingga harga perak dapat turun.


Harga Perak Global


Sementara itu, harga perak global merosot di bawah US$23 per troy ounce, terendah dalam hampir satu bulan, dan merosot lebih dari 8% sejak mencapai level tertinggi dalam enam bulan sebesar US$25,4 pada 1 Desember. 

Hal ini terjadi karena laporan pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan meredam harapan akan pemotongan suku bunga oleh Fed pada kuartal pertama 2024. Hampir 200 ribu pekerjaan ditambahkan ke ekonomi AS pada bulan November, sementara tingkat pengangguran turun secara tak terduga, dan upah terus tumbuh dengan pesat. 

Selain meningkatkan biaya kesempatan untuk menyimpan logam mulia, potensi periode suku bunga yang ketat mempengaruhi prospek perak sebagai bahan industri. 

Chochilco, perusahaan milik pemerintah Chili, mengatakan bahwa permintaan perak diperkirakan akan turun 9,4% pada tahun 2024 karena investasi yang lebih rendah. Namun, pasar menghadapi defisit akibat produksi yang lebih rendah di Peru dan Meksiko.

Kondisi pasar perak saat ini sangat penting bagi investor dan pelaku industri di seluruh dunia. Harga perak yang terus merosot merupakan dampak langsung dari laporan pekerjaan yang lebih kuat daripada yang diperkirakan di Amerika Serikat. 

Penurunan harga perak sebesar 8% sejak awal bulan Desember merupakan berita buruk bagi investor perak. Pada tanggal 1 Desember, harga perak mencapai level tertinggi dalam enam bulan sebesar $25,4 per ons. Namun, harapan akan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve Amerika Serikat (Fed) segera meredam lonjakan harga tersebut.

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi penurunan harga perak adalah laporan pekerjaan yang kuat dari AS. Pada bulan November, hampir 200 ribu pekerjaan baru ditambahkan ke ekonomi Amerika Serikat, melebihi ekspektasi banyak analis. Tingkat pengangguran juga turun secara tak terduga, menciptakan sentimen positif di pasar tenaga kerja.

Selain itu, upah terus tumbuh dengan pesat, memberikan dorongan tambahan bagi ekonomi AS. Ini membuat investor semakin yakin bahwa Fed mungkin tidak akan segera melakukan pemotongan suku bunga, yang selama ini menjadi harapan untuk mendukung harga perak.

Namun, tidak hanya laporan pekerjaan yang memengaruhi harga perak. Potensi periode suku bunga yang ketat juga menjadi perhatian utama. Ketika suku bunga naik, biaya kesempatan untuk menyimpan logam mulia seperti perak juga meningkat. Hal ini membuat investasi dalam perak menjadi kurang menarik dibandingkan dengan instrumen keuangan lainnya yang dapat memberikan hasil yang lebih tinggi.

Chochilco, badan milik pemerintah Chili yang mengawasi industri perak, telah mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan bahwa permintaan perak diperkirakan akan turun tajam pada tahun 2024. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh investasi yang lebih rendah dalam sektor perak. Para investor khawatir bahwa prospek perak sebagai bahan industri akan terganggu oleh kondisi ekonomi yang lebih sulit.

Namun, meskipun ada penurunan permintaan, pasar perak mungkin akan menghadapi defisit dalam hal pasokan. Ini disebabkan oleh penurunan produksi perak di dua negara utama produsen, yaitu Peru dan Meksiko. Faktor-faktor seperti perubahan regulasi, gangguan produksi, dan masalah lingkungan telah mempengaruhi produksi perak di kedua negara ini.

Di Peru, penurunan produksi perak terutama disebabkan oleh perubahan regulasi yang mengharuskan perusahaan pertambangan untuk memenuhi standar lingkungan yang lebih ketat. Hal ini telah menghambat pertambangan perak di negara ini dan berpotensi menyebabkan penurunan pasokan perak ke pasar global.

Sementara itu, di Meksiko, gangguan produksi juga telah menjadi masalah serius. Beberapa pertambangan perak di negara ini mengalami masalah teknis dan logistik yang menghambat produksi. Kombinasi dari faktor-faktor ini telah mengurangi pasokan perak dari Meksiko ke pasar global.

Dengan penurunan permintaan yang diproyeksikan dan potensi defisit pasokan, pasar perak saat ini sangat tidak pasti. Para investor dan pelaku industri perlu memperhatikan perkembangan lebih lanjut dan faktor-faktor yang mungkin memengaruhi harga perak di masa depan.

Selain itu, perak bukan hanya digunakan sebagai investasi, tetapi juga sebagai bahan industri yang penting. Penurunan harga perak dapat mempengaruhi berbagai sektor ekonomi yang menggunakan perak sebagai bahan baku, seperti industri elektronik dan fotovoltaik. Jika harga perak terus merosot, ini bisa mengganggu rantai pasokan dan memicu kenaikan biaya produksi di berbagai industri.


Posting Komentar

0 Komentar