Ticker

4/recent/ticker-posts

Ilmu tentang Dividen: Pengertian, Jenis, dan Sistem Pembagian

Daftar Isi [Tampilkan]


Kalian sering dengar kata dividen? Tapi belum tau apa arti dividen? Sini belajar tentang dividen, salah satu kata penting dalam investasi, termasuk pada investasi saham.

Dalam dunia investasi, dividen merupakan salah satu sumber penghasilan yang penting bagi para investor. Menurut berbagai buku referensi, dividen adalah bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham sebagai bentuk apresiasi atas investasi yang telah mereka lakukan. 

Dividen adalah pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan kepada pemegang sahamnya dari keuntungan atau cadangan yang dimiliki perusahaan. Pembayaran ini bisa berupa uang tunai, saham tambahan, atau aset lainnya. 

Menurut Darmawan dalam bukunya Kebijakan Dividen: Teori dan Praktiknya di Indonesia (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2018) kebijakan dividen berhubungan dengan keputusan untuk membagikan keuntungan atau menahannya (laba ditahan) untuk diinvestasikan kembali di dalam perusahaan (keputusan investasi).

Kalau kita membeli saham di Bursa Efek Indonesia, misalnya, ada dua keuntungan yang diharapkan oleh investor.

Dalam buku Darmawan itu disebut, investor kalau tidak mencari capital gain ya mencari dividen yield. Dividen yield adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan yang berasal dari keuntungan perusahaan yang disisihkan. 

Sementara capital gain adalah selisih positif antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan jika terjadi selisih negatif disebut capital lost. “Capital gain terbentuk dari return dari terjadinya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder,” tulisnya.


Cara Perhitungan Dividen

Perhitungan dividen dilakukan berdasarkan laba bersih perusahaan yang kemudian dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Formula dasar untuk menghitung dividen per saham (DPS) adalah sebagai berikut:

Laba Bersih Perusahaan – Cadangan = Dividen Total

Dividen/jumlah saham = Dividen per Saham (DPS)


Jenis-Jenis Dividen

Jenis-jenis dividen merujuk pada berbagai cara perusahaan dapat mendistribusikan keuntungan kepada pemegang sahamnya. Secara umum, ada beberapa jenis dividen yang dapat diberikan oleh perusahaan, yaitu:

  1. Dividen Tunai: Ini adalah jenis dividen yang paling umum, di mana perusahaan membayar dividen dalam bentuk uang tunai langsung kepada pemegang saham. Pembayaran dividen tunai biasanya dilakukan secara periodik, seperti setiap kuartal atau tahunan.
  2. Dividen Saham: Berbeda dengan dividen tunai, dividen saham dibayarkan dalam bentuk saham tambahan, bukan uang tunai. Hal ini memungkinkan pemegang saham memiliki lebih banyak saham di perusahaan tanpa harus membeli tambahan saham di pasar.
  3. Dividen Properti: Dividen ini melibatkan distribusi aset non-uang dan non-saham, seperti properti atau investasi dalam bentuk fisik lainnya. Dividen jenis ini jarang terjadi dan biasanya terkait dengan situasi khusus.
  4. Dividen Sementara (Interim Dividend): Dividen ini dibayarkan sebelum perusahaan menghitung laba bersih tahunan penuhnya. Dividen sementara dapat dilihat sebagai pembayaran dividen "di muka".
  5. Dividen Akhir (Final Dividend): Ini adalah dividen yang dibayarkan setelah perusahaan menghitung laba bersih tahunannya secara penuh dan telah disetujui dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
  6. Dividen Khusus (Special Dividend): Dividen khusus adalah pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan di luar pembayaran dividen reguler. Ini biasanya terjadi ketika perusahaan memiliki kelebihan kas yang tidak diharapkan dan ingin mendistribusikannya kepada pemegang saham.
  7. Dividen Likuidasi: Jenis dividen ini dibayarkan saat perusahaan sedang dalam proses likuidasi. Dividen likuidasi adalah pembagian aset kepada pemegang saham setelah semua kewajiban telah dibayar.

Setiap jenis dividen memiliki karakteristik dan syarat distribusinya masing-masing. Keputusan untuk memberikan jenis dividen tertentu bergantung pada kebijakan pembayaran dividen perusahaan, kondisi keuangan perusahaan, serta pertimbangan strategis lainnya.


Pengenaan Pajak atas Dividen

Di Indonesia, dividen yang diterima oleh pemegang saham dikenakan pajak penghasilan (PPh) final sebesar 10% jika pemegang saham merupakan warga negara Indonesia atau badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia. 

Bagi pemegang saham asing, tarif pajak bisa berbeda tergantung pada perjanjian pajak penghindaran pajak berganda (P3B) antara Indonesia dan negara asal pemegang saham.


Tujuan Pembagian Dividen

Tujuan pembayaran dividen oleh perusahaan kepada pemegang sahamnya dapat bervariasi, tergantung pada strategi dan kondisi keuangan perusahaan tersebut. Berikut ini adalah beberapa tujuan utama dari pembayaran dividen:

  • Pengembalian Keuntungan kepada Pemegang Saham: Tujuan utama pembayaran dividen adalah untuk mengembalikan sebagian dari keuntungan perusahaan kepada pemegang sahamnya sebagai imbalan atas investasi mereka. Ini merupakan cara langsung untuk memberikan nilai kepada pemegang saham.
  • Sinyal Kepercayaan pada Kinerja Keuangan Perusahaan: Pembayaran dividen secara teratur sering diinterpretasikan sebagai sinyal positif mengenai kesehatan keuangan dan prospek masa depan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki cash flow yang cukup untuk membagikan keuntungan kepada pemegang sahamnya.
  • Mempengaruhi Persepsi dan Harga Saham: Pembayaran dividen dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap saham perusahaan. Dividen yang stabil atau meningkat dapat menarik investor yang mencari penghasilan dividen, yang pada gilirannya dapat meningkatkan harga saham.
  • Pengelolaan Arus Kas: Untuk perusahaan yang memiliki kelebihan kas, pembayaran dividen dapat menjadi cara efektif untuk mengelola arus kas. Hal ini mencegah "kelebihan kas" yang mungkin tidak efisien jika hanya disimpan atau diinvestasikan kembali ke dalam operasi yang kurang menguntungkan.
  • Pilihan Strategis untuk Redistribusi Keuangan: Dalam beberapa kasus, pembayaran dividen bisa menjadi keputusan strategis, di mana perusahaan memilih untuk mendistribusikan sebagian dari keuntungannya kepada pemegang saham daripada menginvestasikannya kembali dalam operasi bisnis. Ini bisa jadi karena kurangnya peluang investasi yang menarik atau efektif.
  • Meningkatkan Atraktivitas bagi Investor Konservatif: Perusahaan yang secara konsisten membayar dividen seringkali dianggap lebih menarik bagi investor yang konservatif, yang mungkin mencari pendapatan tetap dan risiko yang lebih rendah.
  • Pengurangan Ketidakpastian bagi Investor: Pembayaran dividen yang teratur dan dapat diprediksi mengurangi ketidakpastian bagi investor, memberikan mereka aliran pendapatan yang stabil, yang sangat berharga, terutama dalam pasar yang volatil.

Pembayaran dividen merupakan bagian dari strategi keseluruhan perusahaan dalam mengelola keuangan dan memaksimalkan nilai bagi pemegang saham. Kebijakan dividen suatu perusahaan dapat berubah seiring waktu, bergantung pada berbagai faktor seperti kondisi pasar, kebutuhan investasi perusahaan, dan preferensi pemegang saham.


Mekanisme Pembagian Dividen 

Mekanisme pembagian dividen melibatkan beberapa langkah yang harus dilalui perusahaan sebelum dividen dapat dibayarkan kepada pemegang saham. Proses ini biasanya meliputi langkah-langkah berikut:

  • Pengumuman Dividen: Langkah pertama adalah pengumuman dividen oleh dewan direksi perusahaan. Pengumuman ini akan mencakup jumlah dividen yang akan dibayarkan per saham, tanggal pengumuman (tanggal pengumuman), tanggal ex-dividen, tanggal pencatatan, dan tanggal pembayaran.
  • Tanggal Ex-Dividen (Ex-Div Date): Ini adalah tanggal ketika saham mulai diperdagangkan tanpa hak atas dividen yang baru diumumkan. Hanya pemegang saham yang memiliki saham sebelum tanggal ex-dividen yang berhak menerima dividen.
  • Tanggal Pencatatan (Record Date): Pada tanggal ini, perusahaan akan meninjau dan mencatat daftar pemegang sahamnya untuk menentukan siapa yang berhak menerima dividen. Anda harus menjadi pemegang saham yang terdaftar per tanggal pencatatan untuk berhak atas dividen.
  • Tanggal Pembayaran (Payment Date): Ini adalah tanggal ketika dividen akan dibayarkan kepada pemegang saham yang berhak. Pembayaran dividen dapat dilakukan dalam beberapa cara, termasuk transfer bank langsung atau cek.
  • Distribusi Dividen: Dividen dapat didistribusikan dalam beberapa bentuk, yang paling umum adalah uang tunai atau saham tambahan. Distribusi akan sesuai dengan jenis dividen yang diumumkan oleh perusahaan.
  • Pajak atas Dividen: Penerimaan dividen seringkali dikenakan pajak, dan mekanisme pemotongan pajak akan bergantung pada peraturan pajak di negara tempat perusahaan dan pemegang saham berada. Perusahaan biasanya akan memotong pajak di sumber (withholding tax) sebelum dividen dibayarkan kepada pemegang saham.
  • Laporan kepada Pemegang Saham: Setelah pembayaran dividen, perusahaan biasanya menyediakan laporan kepada pemegang saham yang mencakup detail pembayaran dividen, termasuk jumlah yang dibayarkan dan pajak yang dipotong.

Mekanisme pembagian dividen ini dirancang untuk memastikan bahwa semua proses dari pengumuman hingga distribusi dividen dilakukan dengan teratur dan transparan, memastikan bahwa semua pemegang saham yang berhak menerima dividen mereka sesuai dengan kebijakan perusahaan dan peraturan yang berlaku.


Strategi Mengoptimalkan Penghasilan Dividen

Untuk mengoptimalkan penghasilan dividen, investor perlu mempertimbangkan beberapa strategi, antara lain:

  • Pemilihan Saham yang Tepat: Fokus pada perusahaan dengan sejarah pembayaran dividen yang stabil dan berkelanjutan.
  • Diversifikasi Portofolio: Membagi investasi ke dalam saham dengan jadwal pembayaran dividen yang berbeda untuk aliran kas yang lebih stabil.
  • Reinvestasi Dividen: Memanfaatkan program reinvestasi dividen (DRIP) untuk meningkatkan jumlah saham yang dimiliki tanpa harus membeli saham baru.

Dividen merupakan bagian penting dari strategi investasi yang dapat memberikan penghasilan pasif serta potensi apresiasi modal. Pemahaman mendalam tentang dividen, cara perhitungan, dan pengenaan pajaknya sangat penting bagi investor. Dengan strategi yang tepat, dividen dapat menjadi sumber penghasilan yang stabil dan menguntungkan.

Investor harus selalu mengikuti perkembangan terbaru terkait peraturan pajak dividen untuk mengoptimalkan penghasilan dan meminimalisir kewajiban pajaknya. Melalui pendekatan yang informasi dan strategis, investor dapat memanfaatkan dividen sebagai bagian integral dari portofolio investasi mereka.


Posting Komentar

0 Komentar