Ticker

4/recent/ticker-posts

Perkembangan UMKM di Indonesia dan Kontribusinya untuk Perekonomian

Daftar Isi [Tampilkan]


Ilustrasi pelaku usaha UMKM (Pexels)

Receh.in - Perkembangan UMKM atau di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Berdasarkan data tahun 2023 bahwa jumlah UMKM mencapai 66 juta. Data tersebut menembus angka 99% dari keseluruhan sektor usaha. 

Bahkan memberikan kontribusi yang besar terhadap laju perekonomian daerah yang mana UMKM menyumbang 61% Pendapatan Domestik Bruto (PDB).


Kontribusi UMKM Terhadap Perekonomian di Indonesia

UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai usaha produktif yang dijalankan oleh individu, kelompok, atau badan usaha. Disebut UMKM jika suatu usaha sudah memenuhi syarat sebagai usaha mikro.

Peran UMKM sangat besar terhadap perekonomian suatu negara. Di Indonesia UMKM menjadi penggerak perekonomian negara, karena mampu menyerap tenaga kerja hingga 117 juta.

Adapun kontribusi UMKM terhadap perekonomian di Indonesia, yaitu:

1. Pilar Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

UMKM Indonesia menjadi pilar penting dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Misalnya saat terjadi inflasi, sektor UMKM mampu bertahan dengan baik. Pandemi Covid-19 juga menjadi bukti akan peran UMKM terhadap perekonomian di masa sulit. Oleh karena itu, pemerintah memberikan upaya terbaik dalam mendorong pertumbuhan UMKM.

2. Meningkatkan Laju Perekonomian Daerah

Salah satu penyumbag Pendapatan Domesik Daerah (PDB) yaitu UMKM. Pada tahun 2023 UMKM mampu memberikan kontribusi terhadap PDB daerah mencapai 9.580 triliun rupiah atau sekitar 61%. Hal tersebut didukung dengan adanya pertumbuhan sektor UMKM yang terus mengalami peningkatan. Di tahun 2023 pertumbuhan ekonomi mencapai 1.52%.

3. UMKM Penyumbang Devisa Negara

Pasar UMKM tidak hanya terbatas pada pasar lokal atau domestik saja. UMKM juga dapat menembus pasar internasional, yang mana menjadi salah satu penyumbang devisa negara. Tidak sedikit UMKM yang berhasil melakukan ekspor ke beberapa negara. Dengan memperluas pasar hingga tingkat internasional ini UMKM dapat naik kelas dan laju pertumbuhan ekonomi semakin baik.

4. Penyerapan Tenaga Kerja Baru dan Mengurangi Pengangguran

Usaha Mikro Kecil Menengah walau bukan usaha raksasa, namun mampu membuka lowongan pekerjaan yang luas. Dengan ini pengangguran di Indonesia dapat berkurang. Terutama dengan adanya tren UMKM, banyak masyarakat yang berlomba-lomba untuk membangun usaha mikro. Untuk itu, penyerapan tenaga kerja baru semakin tinggi.

Tidak dipungkiri bahwa lapangan pekerjaan yang luas dapat memberikan dampak yang lebih besar terhadap laju perekonomian Indonesia. Hal ini karena dapat mengurangi jumlah pengangguran secara signifikan.

5. Pemerataan Perekonomian

UMKM terbesar di seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Dengan UMKM ini tidak lagi menjadi jurang pemisah antara masyarakat dengan perekonomian rendah dengan pendapatan tinggi.

Hal ini karena UMKM menjadi pemerataan perekonomian masyarakat. Bahkan masyarakat tidak perlu pergi merantau ke kota besar karena penyerapan tenaga kerja di daerah juga cukup besar.

Oleh karena itu, perkembangan UMKM dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi dengan baik. UMKM tidak hanya menjadi penyumbang PDB besar, melainkan mampu membuka lapangan pekerja baru.

Semakin kecilnya tingkat pengangguran di Indonesia maka dapat memberikan jaminan terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan kata lain, masyarakat dapat keluar dari jurang kemiskinan.

Dukungan dari pemerintah dan berbagai stakeholder berpengaruh besar terhadap perkembangan UMKM di Indonesia. UMKM memerlukan akses permodalan yang lebih mudah dan fleksibel.

Dalam hal ini pemerintah sudah memberikan sinyal positif untuk pemberdayaan UMKM berupa modal usaha. Baik yang subsidi maupun bekerjasama dengan berbagai lembaga keuangan konvensional, fintech, dan lainnya.

Posting Komentar

0 Komentar