Ticker

4/recent/ticker-posts

IHSG Ditutup Menguat Tipis 0,08%, Investor Asing Catatkan Net Buy Rp728 Miliar

Daftar Isi [Tampilkan]


📈 Pokok Berita:

  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 0,08% ke level 8.257,86, ditopang aksi beli investor asing senilai Rp728,64 miliar di seluruh pasar.
  • Saham RAJA, STAA, dan SSIA memimpin penguatan, sementara INDY, BBTN, dan FILM menjadi top loser harian.
  • Nilai transaksi Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat Rp24,15 triliun dengan 481,57 juta lot saham berpindah tangan.

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Jumat (10/10) dengan penguatan tipis sebesar 6,92 poin atau 0,08% ke posisi 8.257,86, setelah bergerak dalam rentang 8.194,05–8.270,33 sepanjang sesi. Kinerja positif indeks tercapai di tengah tekanan pada saham-saham big caps perbankan, berkat rotasi dana investor ke sektor komoditas dan infrastruktur.

Total nilai transaksi harian mencapai Rp24,15 triliun dengan volume perdagangan sebesar 481,57 juta lot dan frekuensi transaksi sekitar 2,46 juta kali. Aktivitas pasar cenderung moderat setelah reli signifikan di awal pekan.

 

🔸 Asing Kembali Masuk, Net Buy Capai Rp728 Miliar

Investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp728,64 miliar di seluruh pasar, dan lebih tinggi di pasar reguler sebesar Rp1,18 triliun.
Saham-saham yang paling banyak dikoleksi asing di antaranya:

  1. CDIA (+Rp314,0 miliar)
  2. WIFI (+Rp312,9 miliar)
  3. ANTM (+Rp214,4 miliar)
  4. BRPT (+Rp173,8 miliar)
  5. CUAN (+Rp132,7 miliar)

Sebaliknya, saham-saham yang paling banyak dijual asing meliputi:

  1. CBRE (-Rp186,5 miliar)
  2. DEWA (-Rp184,5 miliar)
  3. BNBR (-Rp175,9 miliar)
  4. BBRI (-Rp143,5 miliar)
  5. BMRI (-Rp136,2 miliar)

Menurut analis Indo Premier Sekuritas, aliran dana asing yang kembali masuk menunjukkan minat investor global terhadap saham-saham komoditas dan infrastruktur Indonesia masih kuat, terutama di tengah stabilitas makroekonomi dan sinyal dovish The Fed yang memberi ruang bagi aset emerging market untuk menguat.

 

🔸 Top Gainer: Energi dan Infrastruktur Menguat

Sektor energi dan infrastruktur menjadi penopang utama IHSG pada perdagangan hari ini. Saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) melonjak 8,61%, diikuti PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) yang naik 7,04%, dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) yang menguat 6,09%.

Saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) juga naik 5,38%, sejalan dengan rebound harga batu bara global, sementara PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) meningkat 5,02% di tengah sentimen positif dari kenaikan permintaan ekspor kertas dan pulp.

“Sektor komoditas, terutama energi dan bahan baku, masih menjadi fokus investor karena diuntungkan dari tren pemulihan harga global,” ujar Dini Wulandari, analis BNI Sekuritas, dalam riset hariannya.

 

🔻 Top Loser: Tekanan pada Saham Bank Besar

Di sisi lain, saham perbankan besar justru menjadi pemberat indeks. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 3,19%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terkoreksi 3,37%, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) anjlok 4,05%, seiring aksi ambil untung pascareli sektor keuangan pada awal pekan.

Saham PT Indika Energy Tbk (INDY) juga melemah tajam 5,53%, sementara PT MD Pictures Tbk (FILM) turun 4,04% setelah lonjakan harga signifikan di sesi sebelumnya.

“Koreksi saham-saham big caps bank lebih disebabkan oleh profit-taking teknikal, bukan perubahan fundamental. Investor asing masih berhati-hati menjelang rilis data inflasi AS pekan depan,” tambah Dini.

 

🔸 Sentimen Pasar dan Prospek IHSG

Secara teknikal, IHSG masih bergerak dalam fase konsolidasi naik (mild uptrend) dengan area support di 8.180–8.200 dan resistance di 8.300–8.340.
Analis Mirae Asset Sekuritas menilai, arus modal asing yang berbalik positif, serta ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada akhir Oktober menjadi katalis utama penguatan IHSG dalam jangka pendek.

“Kami memperkirakan IHSG masih berpotensi menguji resistance 8.300 dalam waktu dekat, terutama jika sentimen global tetap kondusif dan data domestik mendukung,” tulis riset Mirae Asset.

Dari sisi domestik, sentimen positif juga datang dari peningkatan penyaluran belanja modal BUMN di bawah holding Danantara, serta sinyal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid di kisaran 5,2–5,5% pada kuartal IV/2025.

 

🔹 Ringkasan Pasar

Keterangan

Nilai

IHSG (JCI)

8.257,86 (+0,08%)

Nilai Transaksi

Rp24,15 triliun

Volume

481,57 juta lot

Frekuensi

2,46 juta kali

Net Buy Asing (All Market)

+Rp728,64 miliar

Top Gainer

RAJA, STAA, SSIA, ADMR, INKP

Top Loser

INDY, BBTN, FILM, BBRI, BMRI

 

📑 Sumber: Data Bursa Efek Indonesia (BEI), Bloomberg, Indo Premier Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas.

Posting Komentar

0 Komentar