Ticker

4/recent/ticker-posts

PACK Siapkan Rp3,26 Triliun dari Penerbitan OWK, Mayoritas Dana untuk Pinjaman ke Anak Usaha

Daftar Isi [Tampilkan]


Receh.in
| PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK) berencana menghimpun dana segar sebesar Rp3,26 triliun melalui Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PM-HMETD I) dalam bentuk Obligasi Wajib Konversi (OWK). Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung ekspansi bisnis anak usahanya.

 

Aksi Korporasi Besar: OWK Senilai Rp3,26 Triliun

Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (16/10), emiten yang dimiliki oleh PT Eco Energi Perkasa ini akan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dalam rangka penerbitan OWK Abadi Nusantara Hijau Investama I–2025 dengan total maksimum 32,59 miliar unit OWK.

OWK tersebut memiliki nilai nominal Rp10 per saham dan harga pelaksanaan Rp100 per unit OWK, sehingga total nilai emisi mencapai Rp3,26 triliun. Setiap 5 saham lama akan memberikan hak kepada pemegangnya untuk memperoleh 102 HMETD, di mana setiap 1 HMETD dapat digunakan untuk membeli 1 unit OWK.

“Rasio konversi ditetapkan 1:1, artinya setiap satu OWK dapat dikonversi menjadi satu saham baru setelah masa konversi berakhir,” tulis manajemen PACK dalam keterbukaan informasinya.

OWK memiliki tenor satu tahun, dengan potensi dilusi kepemilikan mencapai 95,33% jika seluruh obligasi dikonversi menjadi saham baru.

 

Jadwal dan Pelaksanaan HMETD

Manajemen PACK menyebutkan bahwa pemegang saham yang berhak atas HMETD adalah mereka yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) per 2 Desember 2025, dengan pencatatan di BEI pada 3 Desember 2025.

Adapun periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD dijadwalkan pada 4–10 Desember 2025, di mana investor dapat menggunakan haknya untuk berpartisipasi dalam aksi korporasi tersebut.

 

Eco Energi Perkasa Siap Menyerap Penuh

Sebagai pemegang 47,16% saham di PACK, PT Eco Energi Perkasa telah menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD-nya, sehingga memberikan sinyal dukungan kuat terhadap langkah korporasi ini.

Langkah tersebut sekaligus memastikan keberhasilan pelaksanaan PM-HMETD I dan menunjukkan komitmen pemegang saham pengendali dalam memperkuat struktur keuangan perusahaan.

 

Dana untuk Pinjaman dan Modal Kerja

Manajemen PACK menjelaskan bahwa 86,76% dari total dana hasil penerbitan OWK akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada entitas anak, yang kemudian akan dimanfaatkan untuk pembayaran pembelian saham serta penguatan operasional anak usaha di sektor energi dan hijau.

Sementara sisanya, sekitar 13,24%, akan digunakan oleh induk perusahaan untuk modal kerja, termasuk kebutuhan operasional, pembayaran utang jangka pendek, serta pendanaan proyek strategis yang tengah berjalan.

“Aksi korporasi ini merupakan bagian dari strategi perseroan untuk memperkuat permodalan grup dan memastikan keberlanjutan ekspansi bisnis di bidang energi terbarukan dan investasi hijau,” tulis manajemen dalam dokumen resminya.

 

Strategi Finansial dan Prospek

Langkah penerbitan OWK ini menandai strategi keuangan agresif PACK untuk memperkuat posisi modal tanpa menambah beban bunga seperti pada penerbitan obligasi konvensional. Skema OWK memungkinkan perusahaan mengonversi obligasi menjadi saham baru setelah tenor berakhir, sehingga memperbaiki rasio utang terhadap ekuitas (DER) di masa depan.

Analis pasar menilai, aksi ini bisa menjadi katalis positif jangka panjang bagi PACK, terutama bila dana hasil OWK mampu meningkatkan kontribusi pendapatan anak usaha. Namun, investor juga perlu mencermati risiko dilusi signifikan akibat potensi konversi OWK menjadi saham baru.

 

Kesimpulan Receh.in

Dengan penerbitan OWK senilai Rp3,26 triliun, PACK menunjukkan langkah strategis untuk memperkuat likuiditas dan memperluas pendanaan anak usaha di sektor hijau. Dukungan penuh dari PT Eco Energi Perkasa menjadi faktor kepercayaan utama terhadap aksi korporasi ini.

💬 “Bukan hanya aksi pendanaan, OWK ini adalah strategi ekspansi — memperbesar modal, menjaga likuiditas, sekaligus memperkuat posisi grup di sektor energi hijau,”Receh.in Corporate Insight.

 

Posting Komentar

0 Komentar