Ticker

4/recent/ticker-posts

Prospek Saham Syariah 2021, Bagaimana?

Daftar Isi [Tampilkan]



Sebelum mengetahui prospek saham syariah, kita harus memahami apa yang dimaksud dengan saham syariah. Secara garis besar, instrumen ini merupakan salah satu produk pasar modal syariah, selain sukuk dan reksa dana syariah.

Menurut investbro.id, saham syariah adalah surat berharga dalam bentuk saham yang tidak bertentangan dengan konsep syariah di pasar modal. Jenis instrumen investasi yang satu ini kebalikan dari saham konvensional pada umumnya.

Jika saham konvensional menganut sistem bunga, maka hal tersebut tidak berlaku di syariah. Dalam hal ini, sistem yang diterapkan adalah saham, dimana pemegang saham memiliki risiko yang setara jika suatu perusahaan mengalami kerugian.

Namun, jika perusahaan meraup untung dalam jumlah tertentu, Anda secara otomatis akan mendapatkan laba yang setara. Dalam suatu instrumen, instrumen investasi ini memiliki dua jenis yang diakui pasar modal Indonesia.

Pertama, saham yang dinyatakan memenuhi standar pemilihan syariah didukung peraturan OJK Nomor 35 / POJK.04 / 2017 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. Kedua, saham yang disebut-sebut sebagai saham syariah oleh emiten atau perusahaan publik syariah mendukung ketentuan OJK no. 17 / POJK.04 / 2015.

Terdapat tiga indeks di Indonesia yaitu:
  • · Jakarta Islamic Index (JII)
  • · Indeks Pasar Saham Syariah Indonesia (ISSI)
  • · Jakarta Islamic Index 70 (JII70)

Untuk menghitung tipikal harga saham maka dibuatlah ketiga indeks tersebut, khususnya saham berbasis syariah.

Saham syariah adalah surat berharga dalam bentuk saham yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di Pasar Modal. Pengertian saham dalam konteks saham syariah mengacu pada pengertian saham secara umum sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan peraturan OJK lainnya.

Pasar modal Indonesia mengakui dua saham syariah. Pertama, saham yang dinyatakan memenuhi standar pemilihan saham syariah didukung oleh peraturan OJK Nomor 35 / POJK.04 / 2017 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. Kedua adalah saham syariah yang tercatat sebagai saham oleh emiten syariah atau perusahaan publik. mendukung peraturan OJK no. 17 / POJK.04 / 2015.
Apakah kriteria saham menurut OJK mendukung prospek saham syariah?

OJK menerbitkan Daftar Efek Syariah secara berkala, setiap bulan Mei dan November baik yang tercatat di BEI maupun tidak. Saat ini, kriteria pilihan saham syariah oleh OJK adalah sebagai berikut;

Penerbit tidak melakukan aktivitas bisnis selanjutnya:

Sebuah perjudian dan permainan yang diklasifikasikan sebagai perjudian;
Perdagangan yang dilarang sesuai dengan syariah, termasuk: 
  • - perdagangan yang tidak di tengah pengiriman produk / layanan;
  • - berdagang dengan penawaran / permintaan palsu;
  • Jasa keuangan ribawi, meliputi: - bank berbasis bunga; - perusahaan pembiayaan berbasis bunga;
  • Risiko jual beli yang mengandung komponen ketidakpastian (gharar) dan / atau perjudian (maisir), termasuk asuransi konvensional;
  • Menghasilkan, mendistribusikan, memperdagangkan, dan / atau menyediakan, antara lain: - substansi produk atau layanan adalah haram (haram li-dzatihi);
  • - Barang atau jasa haram yang bukan karena substansinya (haram lighairihi) yang ditentukan oleh DSN MUI;
  • - barang atau jasa yang merusak moral dan / atau yang bersifat merugikan;
  • Menjalankan transaksi dengan unsur suap atau risywah, juga

Emiten memenuhi rasio keuangan berikut:

a. Jumlah utang yang didukung bunga dibandingkan dengan total aset tidak cukup 45% (empat puluh lima persen); atau:

b. Jumlah pendapatan bunga dan pendapatan non-halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan operasional (pendapatan) dan pendapatan lainnya tidak cukup 10% (sepuluh persen);


Kriteria Saham Syariah


Setelah memahami saham syariah, kita telah mengetahui bahwa saham syariah adalah salah satu jenis saham yang menganut prinsip syariah. Meski begitu, Anda juga mungkin keliru dan kriteria yang salah.

Nah, dalam meluncurkan pasar saham Indonesia, salah satu standarnya adalah emiten tidak melakukan aktivitas bisnis seperti berjudi dan memperdagangkan penawaran / permintaan palsu. Selain itu, emiten tidak menggunakan sistem berbasis bunga sebagaimana disebutkan di atas.

Dari semua itu, emiten juga harus memenuhi rasio keuangan berikut:

Jumlah bunga yang didukung hutang dibandingkan dengan total aset tidak cukup 45%, atau
Tidak cukup 10% membandingkan dengan total pendapatan bunga dan pendapatan non-halal lainnya


Jadi, sering dikatakan OJK sudah menjamin keamanannya karena tidak ada gangguan pada perjudian dan oleh karena itu sistem bunganya. Oleh karena itu, sangat aman digunakan bagi Anda yang benar-benar membutuhkan ide syariah dalam pembangunan.

Agar lebih jelas mengidentifikasinya, Anda dapat langsung mengunjungi situs BEI.
 

Keuntungan Saham Syariah

1. Sesuai dengan syariah


Seperti yang sudah ada di atas, instrumen investasi semacam ini cocok untuk Anda yang menerapkan prinsip syariah dalam berinvestasi. Semua emiten atau perusahaannya dijamin oleh OJK untuk menghindari praktik seperti sistem bunga.

2. Mendapatkan dividen dan capital gain


Anda juga memiliki kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dalam bentuk dividen dan keuntungan modal. Seperti yang kita ketahui, deviden adalah pembagian keuntungan dari keuntungan. Sedangkan keuntungan finansial adalah keuntungan dari selisih harga yang diminta dengan harga beli.
Prospek

Mengutip dari Kontan, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengungkapkan saham syariah memiliki prospek menarik tahun ini. Bahkan, Jakarta Islamic Index (JII) telah meningkat 5,81% sejak awal 2021. Kenaikan ini lebih besar dari penguatan level harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 4,66% dan oleh karenanya indeks LQ45 yang naik 4,75%.

Bahkan ada beberapa saham yang mengalami kenaikan cukup tinggi dengan indeks JII, seperti PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) dengan kenaikan 34,37%. Lalu ada Pabrik Kertas PT Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dengan keuntungan 30,96%.
Tips Saham Syariah

Melihat data tersebut, ternyata instrumen semacam ini memiliki prospek yang cerah di masa mendatang. Anda harus terlebih dahulu mengamati emiten atau perusahaannya. Itu adalah hal yang harus dilakukan jika Anda ingin melakukan investasi Syariah.

Untuk melihat daftar updatenya, Anda bisa masuk ke website BEI. Ada banyak list yang diupdate secara rutin tiap tahun. Beberapa saham syariah diantaranya adalah :

Saham Adaro Energy (ADRO), Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara.
Saham Aneka Tambang (ANTM), masih dalam lini bisnis yang sama yaitu pertambangan dengan komoditas emas, nikel, perak dan bauksit.

Saham Charoen Pokphan Indonesia (CPIN), perusahaan yang bergerak di sektor budidaya dan pakan ternak. Meskipun kontributor terbesar adalah penjualan unggas, tetapi pengembangan CPIN juga masuk ke lini produksi daging sapi dan udang.

Saham Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) dan Indofood Sukses Makmur (INDF) group perusahaan yang bergera di bidang prduksi dan distribusi makanan bermerek dan juga terdapat lini bisnis lain seperti sawit tepung dll.

Selain itu juga haru mengecek kinerja sahamnya dan melakukan analisa teknikal di lapangan agar tidak sembarangan. Jangan lupa lakukan diversifikasi agar meminimalisir resiko. Dari semua itu, terus tingkatkan kemauan Anda untuk tetap mempelajari saham dari waktu ke waktu agar Anda menjadi lebih baik dalam maju.
Kesimpulan

Memang benar bahwa dalam berinvestasi saham, ada peluang bahwa Anda bisa mendapatkan untung besar dalam waktu singkat, tetapi ada juga kemungkinan untuk mendesak yang lain. Untuk itu mengetahui tentang berinvestasi saham secara menyeluruh sangatlah penting.

Baik itu saham syariah maupun konvensional, semuanya memiliki reputasi yang berisiko sehingga memberikan kerugian dan kesulitan dalam berinvestasi.

Jadi, untuk menghindari atau meminimalisir bahayanya, solusinya hanya satu, yaitu mencari informasi dan mempelajari semaksimal mungkin tentang saham, profil resikonya, emiten di setiap indeks pasar saham dan berkonsultasi langsung dengan yang sudah berpengalaman. Pada dasarnya, Anda harus betul-betul paham mengenai saham syariah sebelum mengejar prospek saham syariah.

Posting Komentar

0 Komentar