Receh.in - Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) sebagai indikator pergerakan seluruh saham di Bursa Efek Indonesia, dibayangi oleh merahnya mayoritas indeks Wall Street pada Kamis (17/6/2021).
IHSG hari ini, Jumat, 18 Juni 2021, diperkirakan bergerak di bawah tekanan sentimen global dari AS.
Wall Street sendiri tertekan di tengah perubahan proyeksi suku bunga dan inflasi serta data ketenagakerjaan yang mengecewakan.
Dow Jones dan S&P kembali melemah sedangkan Nasdaq berhasil membukukan penguatan. Bank sentral Amerika akan menaikan suku bunga acuan setidaknya dua kali hingga akhir 2023, dan dinaikkannya proyeksi inflasi untuk tahun ini.
Memang, eksekusi kebijakan itu tidak dilakukan sekarang, masih akan lama, namun reaksi pasar biasanya mendahului kebijakan.
Apalagi, di dalam negeri ada lonjakan tambahan kasus harian Covid-19 yang tercatat lebih dari 12.000.
Di luar itu, harga mayoritas komoditas turun, kecuali batu bara.
"IHSG diprediksi akan bergerak melemah dengan support di level 6.020 dan resistance di level 6.120," kata Tim Analis Indo Premier Sekuritas dalam websitenya, Jumat (18/6/2021)
- Dow Jones -0.62%
- S&P 500 -0.04%
- Nasdaq +0.87%
- EIDO -0.56%
Rekomendasi saham Indo Premier:
RALS (Buy). Support: Rp675, Resist: Rp705
ADRO (Buy on Weakness). Support: Rp1,335, Resist: Rp1,385
ASII (Buy on Weakness). Support: Rp5,025, Resist: Rp5,200
UNTR (Buy on Weakness).Support: Rp21,700, Resist: Rp22,475
Prediski Sinarmas Sekuritas
Sinarmas Sekuritas memprediksi indeks komposit bergerak mixed dengan kecenderungan melemah.
Penekannya adalah bursa AS yang ditutup melemah.
Di sisi lain, harga batu bara naik ke level US126.00 per ton. Harga minyak turun ke level US$70.91 per barel.
Rupiah terhadap dollar AS melemah ke level Rp14,355. Yield obligasi negara tenor 10 tahun naik ke level 6,52%.
Secara teknikal indeks hari Jumat (06/18), IHSG diprediksi bergerak di kisaran 5,985-6,124.
0 Komentar