Ticker

4/recent/ticker-posts

Penjatahan Saham IPO Bukalapak Naik, Ritel Kebagian Berapa?

Daftar Isi [Tampilkan]



Receh.in - Kabar gembira bagi pemburu saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) di pasar perdana. Manajemen emiten e-commerce pertama yang akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu menambah jatah saham untuk investor ritel.

Menurut CNBCIndonesia, dua sumber mngonfirmasi bahwa Bukalapak menambah alokasi saham melalui penjatahan terpusat (pooling allotment).

Disebut bahwa penjatahan naik menjadi 5% dari sebelumnya hanya 2,5%. Dengan begitu, porsi investor ritel (individu) bisa membeli hingga Rp1,09 triliun, dari sebelumnya hanya Rp547,50 miliar.

Adapun Bukalapak menawarkan sebanyak 25.765.504.800 saham biasa atau 25,0% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dengan harga perdana Rp 850/saham. Ini adalah harga maksimal yang ditetapkan di tengah permintaan yang sangat tinggi.

Bukalapak bakal mengantongi dana segar dari IPO sebesar Rp 21,9 triliun yang menjadikannya sebagai IPO terbesar dalam sejarah Bursa Efek Indonesia.

Saat ini masa penawaran umum sudah selesai, sedangkan tanggal penjatahan ditetapkan pada 3 Agustus 2021. Untuk distribusi saham secara elektronik dilakukan Kamis, 5 Agustus 2021.

Tanggal pengembalian uang pesanan yang tidak kebagian jatah adalah 5 Agustus 2021. Adapun, tanggal pencatatan atau listing pada BEI 6 Agustus 2021.

Kalau kamu belum berhasil mendapatkan saham BUKA di pasar perdana atau IPO, maka kamu bisa masuk lewat pasar sekunder atau reguler pada 6 Agustus 2021.

Peluang ARA

Namun, tentunya harga saham BUKA bisa saja sudah naik tinggi. Atau sebaliknya, turun. Kalau turun, tentu saja kesempatan besar untuk masuk.

“Penyesuaian penjatahan pooling itu dilakukan lantaran penawaran saham BUKA kelebihan permintaan atau oversubscribed,” kata sumber anonim seperti dikutip dari CNBCIndonesia.

Sumber tersebut juga menyatakan saham BUKA mengalami oversubscribed hampir 4 kali dari jumlah saham yang ditawarkan melalui pooling. Dengan target perolehan dana Rp 21,9 triliun, maka porsi fixed allotment (penjatahan pasti) sekitar Rp20,2-20,8 triliun.

Padahal, sebelum ini banyak kalangan menyebut harga saham BUKA terlalu mahal mengingat penghitungannya yang tidak memakai patokan pendapatan perseroan, melainkan jumlah transaski di platform dagang tersebut.

Bahkan, beberapa ragu bahwa saham BUKA bakal terserap pasar mengingat jumlah dana yang diincar sangat jumbo. 

Nah, jika melihat animo saat ini, bisa jadi saham BUKA langsung naik tinggi di hari pertama perdagangan di pasar sekunder atau di bursa saham. Calon ARA? 

Kalau dilihat data IPO tahun ini, mayoritas saham IPO mencatat auto rejection atas alias ARA.

KODE

TGL IPO

KENAIKAN HARGA HARI PERTAMA

UVCR   

27 Juli 2021

ARA

NICL      

09 Jul 2021

ARA

FLMC

08 Jul 2021

ARA

BHMS

6 Juli 2021

 ARA

IPAC

30 Juni 2021

 ARA

MASB

30 Juni 2021

25% (ARA)

ARCI

28 Juni 2021

0,7%

TRUE

10 Jun 2021

35% (ARA)

LABA

10 Jun 2021

34% (ARA)

MGLV

8 Juni 2021

10%

HOPE

24 Mei 2021

35% (ARA)

LUCY

05 Mei 2021

10%

NPGF

14 Apr 2021

35% (ARA)

TAPG

12 Apr 2021

35% (ARA)

FIMP

09 Apr 2021

10%

LFLO

07 Apr 2021

10%

ZYRX

30 Mar 2021

25% (ARA)

SNLK

29 Mar 2021

35% (ARA)

BEBS

10 Mar 2021

35% (ARA)

UNIQ

08 Mar 2021

35% (ARA)

EDGE

08 Feb 2021

20% (ARA)

WMUU

02 Feb 2021

34% (ARA)

UFOE

01 Feb 2021

35% (ARA)

BANK

01 Feb 2021

35% (ARA)

DGNS

15 Jan 2021

35% (ARA)

FAPA

04 Jan 2021

25% (ARA)


Posting Komentar

0 Komentar