Receh.in - Emiten bahan baku (oksigen, nitrogen, dll) asal Balikpapan PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) tengah menawarkan saham perdana lewat e-IPO.
Per 2 September hingga 06 September 2021 proses initial public offering (IPO) SBMA tengah masuk tahap penawaran umum.
Adapun harga penawaran per sahamnya adalah Rp180, atau per lotnya dihargai Rp18.000. Jumlah saham ditawarkan adalah 2.784.000 lot.
Calon emiten ini bergerak dalam bidang usaha industri kimia anorganik gas.
Saham Ditawarkan |
2.784.000 Lot |
Book Building |
19 Agustus 2021 - 23 Agustus 2021 |
Penawaran Umum |
02 Sep 2021 - 06 Sep 2021 |
Harga penawaran |
Rp180 |
Penjatahan (Selesai) |
06-Sep-21 |
Distribusi |
07-Sep-21 |
Tanggal Pencatatan |
08-Sep-21 |
Waran |
06:01 |
Harga exercise |
Rp230 |
Pemesanan saham melalui Sistem Penawaran Umum Elektronik (e-IPO) harus disertai dengan ketersediaan dana yang cukup pada RDN pemesan yang
terhubung dengan Sub Rekening Efek Pemesan yang digunakan untuk melakukan
pemesanan saham.
Jumlah Penawaran Umum Perdana Saham adalah sebanyak Rp50,11
miliar.
Gratis Waran
Sebagai pemanis, SBMA juga menerbitkan waran bagi kalian yang membeli saham IPO ini.
Totalnya adalah 46,4 juta Waran Seri I atau sebanyak 7,14 persen dari
jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh saat pernyataan pendaftaran
disampaikan yang menyertai saham biasa atas nama yang dikeluarkan dalam rangka penawaran
umum.
Waran Seri I ini diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif
bagi para pemegang saham baru hasil IPO yang namanya tercatat dalam Daftar
Pemegang Saham saat penjatahan Penawaran Umum yang dilakukan oleh Penjamin
Pelaksana Emisi Efek pada tanggal penjatahan.
Setiap pemegang 6 saham baru hasil IPO berhak memperoleh 1 Waran
Seri I dimana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk
membeli 1 saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan
selama 1 tahun.
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk melakukan pembeliah Saham Biasa Atas Nama yang bernilai
nominal Rp100 setiap sahamnya dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp230 yang dapat
dilakukan setelah 6 bulan sejak tanggal penerbitan Waran Seri I sampai dengan 1
hari sebelum ulang tahun pertama pencatatan di Bursa yaitu tanggal 8 Maret 2022
sampai dengan 7 September 2022.
Nilai dari pelaksanaan Waran Seri I secara keseluruhan adalah
sebanyak Rp10,67 miliar.
Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang
saham termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksakan
menjadi saham.
Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa
berlakunya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan
tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang.
Jika pemegang saham
Perseroan tidak melaksanakan haknya atas Waran Seri I sesuai dengan porsi
sahamnya, maka porsi kepemilikannya sahamnya dalam Perseroan akan mengalami
dilusi sampai dengan maksimum 4,76 persen setelah berakhirnya Waran Seri I.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT KGI Sekuritas Indonesia. Penjamin
pelaksana emisi efek menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment)
terhadap penawaran umum perdana saham perseroan.
Struktur Permodalan Perseroan Sebelum dan Setelah Penawaran Umum Perdana Saham
Penggunaan Dana Hasil IPO
Sekitar 49,01 persen untuk pembelian lahan seluas 20.503 m2
yang terletak di Jalan Batakan Mas, Batakan KM 18, Kelurahan Manggar, Kecamatan
Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, dari pihak terafiliasi (Effendi) slaku
Komisaris Utama Perseroan) dengan nilai transaksi sebesar Rp 23 miliar yang
akan dilaksanakan selambat-lambatnya 6 bulan setelah Perseroan tercatat di BEI
Sekitar 37,00 persen akan digunakan Perseroan untuk
melakukan pengembangan pabrik. Mengacu kepada Penjualan per 31 Desember 2020,
Pengembangan pabrik diperlukan karena kapasitas maksimal dari pabrik sampai
dengan Prospektus ini diterbitkan adalah 2 juta liter per tahun, sedangkan
Penjualan per 31 Desember 2020 adalah sebanyak 3,5 juta liter per tahun.
Melihat kondisi tersebut, Perseroan berencana untuk meningkatkan kapasitas
pabrik dengan menambah 3 unit lorry tank, 50 tabung vgl oxygen dan investasi
5.000 tabung yang akan dibeli dari pihak ketiga. Penggunaan dana untuk
pengembangan pabrik dikategorikan sebagai Capital Expenditure (CAPEX), dan akan
dilaksanakan selambat-lambatnya 6 bulan setelah Perseroan tercatat di BEI;
Sekitar 13,99 persen akan digunakan untuk modal kerja
Perseroan seperti biaya langsung produksi, biaya overhead pabrik dan biaya
distribusi produk Perseroan. Seluruh modal kerja digolongkan dalam Operating
Expenditure (OPEX).
Sedangkan dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I,
seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.
Sesuai dengan Pasal 15 POJK 30/2015, perkiraan total biaya
emisi yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 6,36 persen dari jumlah
dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini.
0 Komentar