Receh.in - Pasar Modal Indonesia kian menarik, salah satunya buat investor asing. Hal itu bisa dilihat dari catatan Bank Indonesia (BI) yang menyebut aliran masuk modal asing ke pasar keuangan Indonesia sebesar US$1,3 miliar pada triwulan III/2021.
"Aliran investasi portofolio tersebut terus berlanjut dari tanggal 1 Oktober 2021 hingga 15 Oktober 2021 dengan mencatat inflows sebesar US$200 juta," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Selasa (19/10).
Menurut Perry, berlanjutnya aliran masuk modal asing yang sejalan dengan persepsi positif terhadap prospek perekonomian domestik dan ikut mendorong penguatan nilai tukar rupiah.
Sebagai catatan, per 18 Oktober 2021 rupiah menguat 1,44 persen secara point to point dan 0,33 persen secara rata-rata dibandingkan dengan level September 2021.
Penguatan rupiah ditopang oleh airan dana masuk, serta didrong oleh menariknyaimbal hasil aset keuangan domestik dan terjaganya pasokan valas.
"Dengan penguatan tersebut, dibandingkan dengan level akhir 2020, rupiah sampai dengan 18 Oktober 2021 mencatat depresiasi yang lebih rendah menjadi sebesar 0,43 persen sejak awal Januari 2021," katanya.
Di sisi lain, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut jumlah net buy asing secara year to date mancapai Rp34,7 triliun.
Sementara itu, perdagangan kemarin indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi tipis 0,04 persen ke level 6.656, dengan nilai transaksi harian mencapai Rp13,8 triliun.
Volume perdagangan sebanyak 243,29 juta lot saham dengan investor asing tercatat net buy Rp513,34 miliar.
Di sisilain, sebagian besar market saham Asia bergerak ke zona hijau saat sesi siang pada perdagangan Selasa (19/10). Bursa Asia terdorong penguatan saham-saham teknologi di regional menyusul penguatan emiten sejenis di bursa Wall Street.
0 Komentar