Ticker

4/recent/ticker-posts

Mengapa Kita Harus Dipaksa Menabung?

Daftar Isi [Tampilkan]


Menabung kok dipaksa sih? 

Kita semua tahu bahwa menabung itu baik. Sejak kecil pun kita diajarkan baik di rumah maupun di sekolah untuk menabung. 

Ada yang masih ingat bagaimana perasaan saat memecah celengan dengan palu dan menemukan banyak uang logam dan uang kertas? Wow… it is priceless…! 

Sulit dilukiskan dengan kata-kata. Perasaan senang karena sudah memiliki sejumlah uang yang bisa dipakai untuk membeli suatu barang yang diinginkan setelah menabung beberapa bulan atau beberapa tahun di celengan ayam itulah alasan utama mengapa kita tetap harus menabung di saat kita sudah menginjak usia dewasa.

Justru tantangan kehidupan semakin berat pada saat kita sudah dewasa dan harus bertanggungjawab tidak hanya terhadap diri sendiri tetapi untuk istri dan anak-anak serta orang tua yang sudah semakin senja usianya.

Menabung bukan hanya sekedar menyisihkan uang kalau ada dan kalau sempat tetapi sudah merupakan kewajiban yang apabila dilakukan secara disiplin dan teratur akan menjamin kenyamanan hidup kita.

Berikut adalah alasan mengapa kita harus menabung:

1. Dana Darurat

Setiap saat musibah bisa menimpa kita baik berupa sakit, kecelakaan, bencana alam, bisnis yang menurun atau bahkan kehilangan pekerjaan. 

Para perencana keuangan atau financial planner selalu menyarankan anda harus memiliki Emnergency Fund atau Dana Darurat sebesar paling sedikit 6 kali penghasilan bulanan anda. 

Dana ini harus selalu tersedia di rekening tabungan yang liquid yang bisa diambil setiap saat dengan mudah.

Mengapa harus 6 bulan? Apabila kita usaha sendiri, saat kita sakit atau kecelakaan mungkin tidak ada pemasukan untuk beberapa bulan. 

Atau apabila kita kehilangan pekerjaan mungkin perlu waktu beberapa bulan hingga kita bisa memperoleh pekerjaan baru.

2. Dana Untuk Pengeluaran Tahunan

Banyak pengeluaran tahunan yang mau tidak mau atau suka tidak suka tetap harus kita hadapi, misalnya:  STNK dan pajak mobil atau motor, PBB untuk rumah/tanah, service AC, service mobil/motor, perbaikan bagian dari rumah (atap bocor/pintu rusak/peralatan dapur rusak dsb), mudik lebaran keluarga setahun sekali, liburan keluarga tahunan, daftar ulang sekolah anak, dsb dsb.

Dana ini wajib disediakan, dan tentu saja akan sangat menyenangkan bila kita sudah menyiapkannya mulai dari setahun sebelumnya, jadi jangan kita terkaget-kaget tiap kali mengetahui wah sudah jatuh tempo harus bayar PBB, waduh STNK mobil sudah habis, sudah harus beli tiket pesawat buat semua anggota keluarga karena waktunya pergi mudik Lebaran, atau sudah waktunya liburan ke Bali dsb dsb.

Sebagian besar memang bisa kita bisa bayar menggunakan kartu kredit, tetapi akan menjadi masalah bilamana kartu kredit dipergunakan untuk membayar sementara kita tidak punya dana untuk membayar tagihan secara penuh. Yang ada kita akan terjerat oleh bunga kartu kredit yang sangat besar.


3. Dana Untuk Pengeluaran Besar

Beberapa contoh pengeluaran besar yang pasti adalah biaya masuk sekolah anak atau biaya masuk ke perguruan tinggi. Bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta biaya masuk perguruan tinggi yang bagus saat ini. 

Kecuali anak-anak kita memiliki karunia otak yang sangat cerdas sehingga bisa masuk tanpa test dan memperoleh bea siswa sehingga biaya menjadi relative jauh lebih kecil.

Selain itu pengeluaran besar yang lain adalah apabila kita ingin membeli mobil baru atau mengganti mobil lama dengan mobil baru misalnya dalam 2 atau 3 tahun ke depan. 

Atau apabila kita sudah bosan jadi kontraktor dan ingin membeli rumah sendiri. Atau kita ingin merencanakan liburan special bersama keluarga setiap 5 tahun sekali ke Korea atau Eropa misalnya.

Renovasi rumah adalah pengeluaran besar yang harus disiapkan dananya sejak dini, jangan lupa disediakan dana ekstra lagi karena biasanya pengeluaran untuk renovasi rumah ini selalu akan membengkak jauh lebih besar dari budget pada saat pelaksanaan karena selalu dirasa kurang ini dan kurang itu.

Bagaimana dengan pergi ke tanah suci untuk Umroh atau naik Haji ? Pengeluaran ini juga cukup besar dan harus dipersiapkan jauh-jauh hari.


4. Pensiun Nyaman

Siapa yang ingin di usia 70 tahun masih tetap harus bekerja? 

Bahkan kalaupun terpaksa ingin bekerja karena tuntutan ekonomi sepertinya tidak ada perusahaan yang mau menggaji orang yang sudah lemah secara fisik. Bahkan kebanyakan usia pensiuan yang normal adalah 55 tahun. 

Nah di saat kita sudah tidak memiliki penghasilan karena memasuki usia pensiun apakah standard hidup atau life style kita juga harus diturunkan secara drastis? 

Dengan program menabung yang cerdas niscaya anda bisa memiliki dana pensiun yang cukup untuk tetap bisa menikmati hidup dengan nyaman.

5. Ingin Memiliki Bisnis Sendiri

Banyak di antara kita yang ingin memiliki bisnis atau usaha sendiri tetapi terkendala dengan ketiadaan modal. 

Masalah klasik yang sebenarnya bisa diatasi apabila kita disiplin menyisihkan sebagian dari penghasilan kita untuk dikumpulkan menjadi modal usaha. 

Kalau hanya mengharapkan sisa-sisa uang belanja bulanan, akan sangat sulit bisa mengumpulkan uang untuk modal awal usaha.


Posting Komentar

7 Komentar

Nurul Sufitri mengatakan…
Menabung itu memang mesti dipaksa. Pemasukan dan pengeluaran harus bisa dikelola sebaik2nya. Kalau kata orang2 sih, demi masa depan cerah, wajib deh menabung. Selain untuk kebutuhan primer dan sekunder serta tersier, tentu saja kita yang banyak keinginan juga punya modal atau simpen2an sebagai kesenangan. Apalagi saat tua nanti maunya bebas masalah finansial kan.
Tukang Jalan Jajan mengatakan…
kalau aku menabung emang penting untuk dana darurat. terasa benar manfaatnya kalau sangat dibutuhkan. terkadang juga untuk sebuah kebutuhan yang sudah direncanakan
Dewi Rieka mengatakan…
Iya sebenarnya banyak pengeluaran yang sudah bisa kita ketahui sebelumnya dan bisa persiapkan jauh hari seperti biaya masuk sekolah anak, biaya kuliah dan lainnya. Hanya kadang kita lalai mempersiapkan dan keteteran pas butuh dananya
Siti Mustiani mengatakan…
Setuju deh, jangan sampai kita nyesal nantinya gara-gara gak nabung sejak awal. Yah, kadang memang harus dipaksa sih disisi lain cari pemasukan dan terus produktif. Sampai saat ini saja saya juga masih belajar menajemen uang dengan baik sih.
Vicky Laurentina mengatakan…
Sebetulnya saya rasa orang-orang sudah tahu manfaat menabung, tapi prakteknya terkendala. Di masa kini, kendala orang-orang untuk menabung itu antara lain malas menyetor tabungan ke bank. Makanya saya sangat mengapresiasi para lembaga keuangan yang mau membuat jasa tabungan online, supaya orang-orang kalau mau menabung tinggal transfer saja secara online.
Sintia Astarina mengatakan…
Karena dulu pernah kerja di fintech, jadi belajar banyak dan makin melek soal keuangan. Sejak beberapa tahun yang lalu juga kumpulin Dana Darurat karena memang sepenting itu ya biar nggak ganggu cashflow pribadi.
unggulcenter mengatakan…
Yup suka sama judulnya. Memang kita harus dipaksa menabung! boleh di celengan boleh di bank, boleh di ortu kalau anak kecil hehe.. boleh investasi dst. Wajib!