Ticker

4/recent/ticker-posts

Prodia Widyahusada (PRDA) Bagi Dividen Rp372,6 miliar

Daftar Isi [Tampilkan]

  


Receh.in – Emiten laboratorium kesehatan PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) bakal membagikan 60% laba bersih perusahaan sepanjang 2021 sebagai dividen atau Rp372,6 miliar sesuai dengan hasil RUPST 7 April 2022.

Sepanjang 2021 perusahaan berhasil meraih pendapatan Rp2,65 triliun atau naik 41,58% secara tahunan. Laba bersih PRDA juga naik 131% year on year jadi Rp 621 miliar.

Tahun lalu jadi pencapaian tertinggi selama Prodia menjalani usaha selama 48 tahun.

Sepanjang 2021, PRDA mencatat ada kenaikan jumlah pelanggan perusahaan sebesar 7,7% yoy, dengan rata-rata pendapatan per kunjungan menjadi lebih dari 6%.



Kinerja 2021

Pendapatan bersih PRDA di tahun lalu, tercatat meningkat hingga 41,6% menjadi Rp 2,65 triliun. Sedangkan pada tahun 2020, pendapatan bersih PRDA hanya mencapai Rp 1,87 triliun.

Pendapatan dari masing-masing segmen pelanggan juga turut mengalami peningkatan dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan perusahaan.

Adapun, segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang masing-masing sekitar 33,8% dan 31,4 % terhadap total pendapatan. Sementara kontribusi segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi, menyumbang sekitar 21,2 % dan 13,6% terhadap pendapatan Prodia.

Sepanjang tahun 2021, jumlah pemeriksaan mencapai 19,6 juta dan jumlah kunjungan mencapai 3,6 juta. Jumlah permintaan tes esoterik juga mengalami peningkatan sebesar 39,2 % pada tahun 2021, menjadi 2,2 juta tes. 


Total aset Prodia Widyahusada pada 2021 mencapai Rp2,72 triliun yang terdiri dari Aset lancar sebesar Rp 1,77 triliun dan aset non lancar menjadi Rp 949,50 miliar.

Pada 2021, total ekuitas naik menjadi sebesar Rp 2,25 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,79 triliun. Sedangkan, total liabilitas sebesar Rp 466,27miliar yang terdiri dari total liabilitas jangka pendek sebesar Rp 268,91 miliar dan total liabilitas jangka panjang sebesar Rp197,36 miliar.

Prodia mencatat kenaikan jumlah permintaan layanan home service yang meningkat 154,8%. Pemesananpemeriksaan kesehatan melalui Prodia Mobile juga mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 913,9% menjadi138.504.

Selain itu, Prodia mencatatkan jumlah pelanggan baru pada periode 2021 sekitar 1,3 juta pelanggan baru.

Secara akumulatif, Prodia mencatatkan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi pada 2021dalam posisi surplus menjadi sebesar Rp 777,26 miliar meningkat dari Rp 434,63 miliar pada tahun 2020.

Peningkatan akun arus kas bersih dari aktivitas operasi ini disebabkan oleh meningkatnya penerimaan kas dari pelanggan sebesar 38,7% menjadi Rp 2.60 triliun pada 2021.

Dengan tingkat posisi kas dan setara kas sebesar Rp 607,83 miliar, Prodia memiiki posisi keuangan yang solid untuk mendukung kesinambunganoperasi dan pengembangan bisnis Perseroan.

Per 31 Desember 2021, sisa dana hasil penawaran umum Prodia adalah Rp 404,34 miliar dan total dana IPOyang telah digunakan adalah Rp 744,29 miliar.

Dari total dana hasil IPO yang telah digunakan per 31 Desember2021, sebesar Rp 511,72 miliar digunakan untuk pengembangan jejaring outlet, Rp 145,24 miliar untukpeningkatan kemampuan dan kualitas layanan, dan Rp 87,33 miliar untuk modal kerja.

Profil Prodia

Laboratorium klinik Prodia didirikan pertama kali di Solo pada 7 Mei 1973 oleh beberapa orang idealis berlatar belakangpendidikan farmasi.

Sejak awal, Dr. Andi Widjaja, MBA beserta seluruh pendiri lainnya tetap menjaga komitmen untukmempersembahkan hasil pemeriksaan terbaik dengan layanan sepenuh hati.

Sebagai pemimpin pasar, sejak 2012 Prodia merupakan satu-satunya laboratorium dan klinik di Indonesia dengan akreditasiCollege of American Pathologists (CAP).

Sehingga kualitas hasil tes dari laboratorium Prodia sejajar dengan laboratorium internasional. Pada 7 Desember 2016, Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana Prodia sebagai emiten ke-15 pada 2016, dengan kode saham “PRDA”.

Hingga saat ini, Prodia telah mengoperasikan jejaring layanan sebanyak 266 outlet, di 34 provinsi dan 127 kota di seluruh Indonesia, beberapa diantaranya merupakan Prodia Health Care (PHC) yakni layanan wellness clinic yang berbasis personalized medicine serta specialty clinics yang terdiri dari Prodia Children’s Health Centre (PCHC), Prodia Women’s Health Centre (PWHC) dan Prodia Senior Health Centre (PSHC).


Posting Komentar

0 Komentar