Receh.in – Perusahaan batu bara PT Atlas Resources Tbk (ARII) membukukan laba bersih sebesar Rp557,3 juta pada Quarter 1 2023. Menurun 97,5 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama 2022 sebesar Rp22,5 miliar.
Dengan demikian, laba bersih per saham setara dengan Rp0,16 per lembar.
Padahal, pendapatan perseroan pada 3 bulan pertama 2023 ini naik 101 persen year on year menjadi Rp1,1 triliun, meskipun turun secara kuartalan sebesar 71 persen.
Laba kotor ARII juga naik 45 persen YoY menjadi Rp157 miliar, tetapi turun secara kuartalan sebesar 82 persen. EBITDA sebesar Rp113,5 miliar pada kuartal I-2023, naik6 persen YoY dan turun 86 persen secara kuartalan.
Berikut laporan lengkap yang bisa di-download pdf-nya.
Laporan Keuangan ARII Kuartal 1-2023
Profil Atlas Resources
PT Atlas Resources Tbk ("Perseroan") didirikan pada tanggal 26 Januari 2007 dan dikenal sebagai salah satu produsen batubara terkemuka di Indonesia. Selama sepuluh tahun berdiri, Perseroan mengalami pertumbuhan bisnis yang pesat dengan melakukan aksi akuisisi, eksplorasi, dan pengembangan, terutama di wilayah pertambangan batubara regional berskala kecil.
Sejak awal beroperasi, Perseroan telah terlibat dalam berbagai proyek pengembangan, seperti proyek eksplorasi dan produksi di lokasi tambang PT Diva Kencana Borneo (DKB) di Hub Kubar, yang memproduksi batubara dengan kandungan kalori tinggi dan batubara jenis metallurgical coal. Perseroan juga melakukan ekspansi aset pertambangan dengan mengakuisisi PT Hanson Energy di Hub Oku dan kemudian melakukan akuisisi atas Grup Gorby, yang sekarang dikenal sebagai Proyek Mutara, serta PT Optima Persada Energi (OPE), yang memiliki 6 lahan konsesi pertambangan. Selain itu, Perseroan juga memiliki beberapa anak usaha di bidang jasa logistik.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Perseroan berhasil memperluas skala produksi batubara yang dimilikinya. Saat ini, Perseroan memiliki banyak lahan konsesi dengan luas keseluruhan mencapai lebih dari 200.000 Ha. Kegiatan eksplorasi maupun produksi batubara Perseroan dikoordinasikan melalui 6 hub, yaitu Hub Mutara, Hub Kukar, Hub Berau, Hub Kubar, Hub Oku, dan Hub Papua.
Dalam rangka mendukung pengembangan usaha dan memperkuat permodalan, pada bulan November 2011, Perseroan melaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering) dan menerbitkan 650 juta saham dengan harga Rp1.500 per saham. Saham Perseroan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham ARII.
Melalui anak perusahaannya, PT Hanson Energy (HE), Perseroan telah menjalin kontrak jangka panjang selama 20 tahun dengan PT PLN untuk memasok batubara ke beberapa PLTU milik PT PLN, seperti PLTU Tarahan Baru (Lampung), PLTU 3 Banten (Teluk Naga), PLTU Teluk Sirih (Sumatera Barat), dan PLTU 2 Jawa Barat (Pelabuhan Ratu) serta beberapa zonasi PLTU seperti PLTU Bangka Baru, PLTU Labuhan dan PLTU Suralaya Baru. Hal ini membuktikan kepercayaan yang besar dari pasar domestik khususnya PLN terhadap kualitas produk Perseroan.
PT Calorie Viva Utama (CVU) adalah entitas induk Perusahaan, sedangkan PT Artha Jasa Sentosa (AJS) adalah pemegang saham akhir Perusahaan, keduanya merupakan perusahaan terbatas yang didirikan di Indonesia.
0 Komentar