Ticker

4/recent/ticker-posts

Dow dan S&P 500 Cetak Rekor, Nasdaq Tertekan Saham Teknologi

Daftar Isi [Tampilkan]


Pasar saham Amerika Serikat kembali mencatat sejarah. Jumat (3/10/2025), Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 berhasil mencetak rekor penutupan tertinggi baru. Namun, di sisi lain, Nasdaq justru melemah, ditekan oleh penurunan saham-saham teknologi besar.

Fenomena ini memperlihatkan betapa berlapisnya dinamika pasar: ketika sektor tradisional dan defensif menguat, saham teknologi yang selama ini menjadi bintang justru tersandung.

 

Rekor Baru di Tengah Drama Shutdown AS

Dow Jones naik 242 poin (0,52%) ke 46.761, sementara S&P 500 bertambah tipis 0,47 poin (0,01%) ke 6.715. Kedua indeks ini bukan hanya sekadar hijau, tapi juga menorehkan rekor penutupan tertinggi sepanjang sejarah.

Apa pemicunya? Sentimen bahwa Federal Reserve akan segera memangkas suku bunga. Shutdown pemerintahan AS yang memasuki hari ketiga, plus data ekonomi yang melemah, justru memperkuat keyakinan pasar bahwa pelonggaran moneter semakin dekat.

Mona Mahajan, Kepala Strategi Investasi di Edward Jones, mengatakan:

“Probabilitas pasar atas pemangkasan suku bunga Fed justru meningkat sejak penutupan pemerintahan dimulai. Data ketenagakerjaan yang lemah dan kontraksi sektor jasa memberi sinyal Fed akan bergerak.”

Secara historis, shutdown AS jarang memberi dampak besar pada pasar saham. Namun kali ini, durasi yang lebih lama bisa memperumit situasi, terutama karena pengumpulan data ekonomi bisa terganggu.

 

Nasdaq Melemah: Teknologi Jadi Beban

Sementara itu, Nasdaq Composite turun 63,19 poin (0,28%) ke 22.780. Tekanan datang dari saham-saham big cap teknologi:

  • Applied Materials turun setelah memperkirakan pendapatan fiskal 2026 bisa anjlok hingga USD 600 juta.
  • Tesla juga melemah, menambah beban pada indeks.

Sebaliknya, sektor utilitas dalam S&P 500 justru menguat, menunjukkan investor tengah mencari aset defensif di tengah ketidakpastian.

 

Data Ekonomi: Tenaga Kerja Jasa Melemah Lagi

Survei Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan bahwa indeks ketenagakerjaan sektor jasa kembali berkontraksi untuk bulan keempat berturut-turut. Ini sinyal jelas bahwa pasar tenaga kerja mulai mendingin.

Bagi investor, data ini memperkuat ekspektasi bahwa Fed harus segera melonggarkan kebijakan. Tetapi tidak semua pejabat Fed sejalan. Austan Goolsbee, Presiden The Fed Chicago, mengingatkan:

“Saya masih ragu untuk berkomitmen pada serangkaian pemangkasan suku bunga, karena inflasi belum mencapai target.”

Artinya, meski pasar penuh optimisme, ada kemungkinan jalur pemangkasan tidak secepat yang diharapkan.

 

Sentimen Korporasi: Dari Rare Earth hingga Sektor Chip

Di luar indeks besar, pasar juga dikejutkan dengan kabar dari USA Rare Earth, yang sahamnya melonjak setelah CEO Barbara Humpton menyebut sedang “berkomunikasi erat” dengan Gedung Putih.

Sementara itu, sektor chip yang biasanya menjadi penggerak Nasdaq justru tertekan, seiring prospek suram dari Applied Materials. Kombinasi inilah yang membuat Nasdaq berlawanan arah dengan Dow dan S&P.

 

Catatan Recehin: Dua Wajah Pasar Saham AS

Kisah hari ini memperlihatkan dua wajah pasar:

  • Wajah optimistis: Dow dan S&P 500 naik ke rekor tertinggi, disokong harapan pemangkasan suku bunga.
  • Wajah cemas: Nasdaq melemah, memperlihatkan kerentanan saham teknologi besar di tengah ketidakpastian pendapatan dan arah kebijakan moneter.

Bagi investor ritel, pelajaran utamanya adalah pentingnya diversifikasi sektor. Saat teknologi tertekan, sektor lain seperti utilitas bisa menjadi penopang portofolio.

👉 Jadi, kalau Dow dan S&P sedang berpesta, sementara Nasdaq merenung, investor cerdas tahu: jangan hanya terpaku pada satu sektor. Pasar selalu memberi kejutan, dan yang siap menghadapi dinamika—lah yang akan tetap bertahan.

 

Posting Komentar

0 Komentar