Recehin – Harga emas perhiasan di pasar domestik bergerak bervariasi pada perdagangan Sabtu (11/10/2025). Berdasarkan data sejumlah toko emas dan produsen perhiasan nasional, sebagian besar merek mencatatkan kenaikan harga, sementara Laku Emas justru mengalami penurunan pada semua kadar karat.
Pergerakan harga emas perhiasan hari ini dipengaruhi oleh dinamika harga emas global, pergerakan nilai tukar rupiah, serta permintaan dari sektor perhiasan di pasar internasional. Penguatan dolar AS dan volatilitas harga emas dunia turut memengaruhi harga jual di dalam negeri.
Dengan tren yang masih fluktuatif, pelaku pasar dan konsumen disarankan memantau perkembangan harga secara berkala agar dapat mengambil keputusan terbaik, baik untuk membeli maupun menjual emas perhiasan.
Laku Emas Turun di Semua Kadar
Menurut data Laku Emas (CMK Group), seluruh kategori kadar emas mengalami penurunan harga dibandingkan hari sebelumnya.
- 24 Karat: Rp 1.888.000/gram (turun Rp 19.000)
- 22 Karat: Rp 1.612.000/gram (turun Rp 17.000)
- 20 Karat: Rp 1.468.000/gram (turun Rp 15.000)
- 17 Karat: Rp 1.243.000/gram (turun Rp 13.000)
- 16 Karat: Rp 1.168.000/gram (turun Rp 12.000)
Koreksi harga di lini Laku Emas diduga terkait dengan pelemahan harga emas dunia di sesi perdagangan Jumat malam waktu New York, yang turun sekitar 0,4% akibat penguatan dolar AS menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat.
Raja Emas Indonesia Catat Kenaikan Stabil
Berbeda dengan Laku Emas, harga perhiasan emas di Raja Emas Indonesia justru mengalami kenaikan di seluruh kadar.
- 24 Karat: Rp 1.975.000/gram (naik Rp 20.000)
- 22 Karat: Rp 1.637.000/gram (naik Rp 21.000)
- 20 Karat: Rp 1.489.000/gram (naik Rp 19.000)
- 17 Karat: Rp 1.266.000/gram (naik Rp 17.000)
- 16 Karat: Rp 1.191.000/gram (naik Rp 16.000)
Kenaikan ini mencerminkan optimisme pasar ritel terhadap peningkatan permintaan menjelang musim pernikahan dan libur panjang akhir tahun, di mana konsumsi perhiasan emas biasanya meningkat.
Hartadinata Abadi Naik Paling Tinggi
Sementara itu, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) – salah satu produsen dan distributor emas perhiasan terbesar di Indonesia – mencatatkan kenaikan harga paling signifikan di antara tiga sumber data.
- 22 Karat: Rp 2.186.000/gram (naik Rp 23.000)
- 20 Karat: Rp 2.144.000/gram (naik Rp 23.000)
- 17 Karat: Rp 1.910.000/gram (naik Rp 20.000)
- 16 Karat: Rp 1.804.000/gram (naik Rp 19.000)
Kenaikan harga di Hartadinata Abadi sejalan dengan peningkatan biaya bahan baku emas global serta permintaan domestik yang relatif kuat, khususnya dari segmen toko perhiasan di wilayah Jawa dan Sumatera.
Faktor Global dan Prospek ke Depan
Analis pasar emas menilai pergerakan harga perhiasan pekan ini masih akan dipengaruhi oleh arah kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed) dan Bank Indonesia. Penurunan suku bunga global cenderung mendukung kenaikan harga emas batangan, namun pasar perhiasan lebih sensitif terhadap permintaan ritel dan nilai tukar rupiah.
Rupiah sendiri stabil di kisaran Rp16.550 per dolar AS pada Jumat (10/10), meski tekanan eksternal dari penguatan dolar masih terasa.
“Jika tren penguatan dolar AS berlanjut, harga emas perhiasan berpotensi bergerak datar atau koreksi terbatas dalam jangka pendek,” ujar seorang analis emas domestik kepada Investor.id. “Namun, permintaan dari sektor ritel menjelang akhir tahun masih bisa menjadi penopang harga.”
Secara keseluruhan, harga emas perhiasan di pasar domestik didominasi tren naik, terutama pada merek Raja Emas Indonesia dan Hartadinata Abadi. Namun, Laku Emas mencatat pelemahan di seluruh kadar, menunjukkan adanya perbedaan strategi harga di masing-masing pelaku pasar.
Dengan kondisi global yang masih fluktuatif dan ekspektasi penurunan suku bunga ke depan, pasar emas perhiasan Indonesia diperkirakan tetap atraktif bagi pembeli ritel maupun investor jangka menengah.

0 Komentar