Receh.in - Saham emiten e-commerce PT Bukalapak.com (BUKA) tercatat turun hingga mencapai auto rejection bawah (ARB) dua hari perdagangan terakhir.
Investor asing tercatat keluar dari saham BUKA dengan nilai net sell sepekan Rp1,89 triliun di pasar reguler, dan Rp127,79 miliar di pasar negosiasi dan tunai (data RTI Business).
Adapun broker top net buyers ditempati oleh PD (Indo Premier Sekuritas), AK (UBS Sekuritas Indonesia), YP (Mirae Asset Sekuritas), dan CC (Mandiri Sekuritas).
Sementara itu top net seller ditempati oleh CG (PT Citigroup Sekuritas Indonesia) dan RF (Buana Capital Sekuritas).
Sementara itu, berdasarkan data Indo Premier, Mansek termasuk broker yang paling banyak beli degan nilai mencapai Rp1,4 triliun (tetapi dia juga jual dengan nilai Rp1,1 triliun).
Berikut data broker summary sejak 6 Agustus 2021 hingga 12 Agstus 2021.
Sementara itu harga saham BUKA pada penutupan kemarin di level Rp965 per saham, mendekati harga IPO di level Rp850 per saham.
Tentunya menarik untuk melihat bagaimana pergerakan saham yang IPO dengan nilai mencapai Rp21,9 triliun.
Nilai transaksi gross sepekan terakhir untuk BUKA baru Rp10,8 triliun. Tentunya, dengan jumlah saham beredar yang sangat banyak, saham BUKA tidak akan sepi transaksi. Walaupun soal arah harga, semua orang bisa berspekulasi.
Bagi investor ritel, yang tidak punya kuasa penggerak saham, menanti harga BUKA kembali ke harga IPO bisa jadi doa setiap pagi.
Harapannya, bisa masuk lebih banyak dan kemudian saham BUKA kembali naik. Maklumlah, masih ada mayoritas pemegang saham yang saat ini di-lock up sampai 8 bulan. Sehingga, sebelum masa itu berakhir, mereka masih berharap saham BUKA di-maintain.
0 Komentar