Ticker

4/recent/ticker-posts

IPO Saraswanti Indoland Development (SWID), Dilego Rp200 per Saham

Daftar Isi [Tampilkan]

  


Receh.in – Proses IPO PT Saraswanti Indoland Development Tbk. (SWID) telah memasuki fase penawaan umum yang berlangsung pada 1 – 5 Juli 2022.

Perusahaan properti dan real estate itu menawarkan saham barunya Rp200 per saham, dengan total yang dilego dalam initial public offering (IPO) 3,4 juta lot. Satu lot adalah 100 saham.

Dengan demikian perusahaan bakal mendapatkan dana segar sebesar Rp68 miliar dari aksi korporasi ini.

Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 340 juta juta Waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan atau sebanyak 6,74% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) disampaikan.

Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan.

Setiap pemegang 1 saham baru Perseroan berhak memperoleh 1 Waran Seri I dimana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Saraswanti memakai jasa Shinhan Sekuritas Indonesia (AH) sebagai penjamin emisi efek.

 

Profil Ringkas Saraswanti Indoland

PT Saraswanti Indoland Development Tbk. (SWID) merupakan salah satu pengembang yang berdiri sejak 2010.

Perseroan didirikan pada 2 Agustus 2010 berdasarkan Akta Pendirian No. 01 tanggal 2 Agustus 2010 dibuat di hadapan Ismaryani, S.H., Notaris di Kabupaten Sidoarjo, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan keputusannya No.AHU-4160.AH.01.01.TAHUN 2010 tanggal 24 Agustus 2021 dan telah didaftarkan dalam daftar Perseroan No. AHU.0063429.AH.01.09. Tahun 2010 tanggal 24 Agustus 2010, serta telah diumumkan dalam BNRI No. 13 tertanggal 24 Agustus 2010 serta Tambahan BNRI No. 413 (Akta Pendirian Perseroan).

Perseroan merupakan anak perusahaan dari Kelompok Usaha Saraswanti, yang bergerak dalam bidang properti, khususnya dalam pengembangan high rise building, berupa apartemen, kondotel, dan convention hall.

SWID telah berhasil mengembangkan suatu kawasan flagship yang merupakan mixed-used, yang terletak di kota Yogyakarta, dengan nama merek Mataram City, yang juga merupakan kantor pusat Perseroan, yang berlokasi di Jalan Palagan Tentara Pelajar Km. 7, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pada 2021, di kawasan Mataram City telah berdiri dua tower Apartemen 19 lantai dan satu tower Condotel 19 lantai yang dioperasikan sebagai hotel oleh PT Archipelago International Indonesia dengan nama The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, serta satu Convention Hall dengan nama Mataram City International Convention Center (MICC)

Selain Kawasan Mataram City, Saraswanti Indoland Development juga mengembangkan proyek Graha Indoland, yang merupakan tower Condotel 8 lantai yang dioperasikan sebagai hotel oleh PT SOL Melia Indonesia dengan nama Innside by Melia Yogyakarta, yang terletak di Jl. Ring Road Utara, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kegiatan Usaha Utama Perseroan

1) Hotel Bintang (55110)

2) Real Estate Yang Dimiliki Sendiri Atau Disewa (68111)

3) Penyewaan Venue Penyelenggaraan Aktifitas MICE Dan Event Khusus (68112).


Penggunaan Dana yang Diperoleh dari Hasil Penawaran Umum

Seluruh dana yang diperoleh dari: (i) Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham; dan (ii) dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I, akan digunakan untuk Modal Kerja Perseroan.

Adapun modal kerja yang dimaksud adalah terkait dengan pembayaran untuk biaya pemeliharaan MICC dan hotel, pembelian bahan baku untuk makanan dan minuman, pembelian persediaan hotel, pembayaran tenaga kerja dan utilitas, modal kerja untuk pembayaran kepada pemasok dan kontraktor dalam rangka pembangunan proyek apartemen Arjuna dan Bima serta pembangunan proyek Banyu Bening (Modal Kerja).

Apabila dana hasil Penawaran Umum tersebut tidak mencukupi untuk membiayai rencana penggunaan dana, maka sumber lain yang menjadi alternatif adalah pinjaman kepada pihak ketiga dan/atau dari dana internal Perseroan.

 

Prospektus Awal IPO SWID


 

Posting Komentar

0 Komentar