Ticker

4/recent/ticker-posts

Jenis-jenis Strategi Alokasi Aset buat Investor

Daftar Isi [Tampilkan]


Receh.in
– Tahu nggak kamu apa arti alokasi aset atau asset allocation? Apa pula untungnya buat kita kita memahami alokasi aset?

Alokasi aset adalah bagian atau tahapan dalam ivestasi. Alokasi aset dapat dimaknai sebagai strategi untuk menentukan porsi atau memberi bobot tertentu masing-masing instrumen investasi/aset terhadap portofolio untuk tujuan menyeimbangkan risiko dan return.

Sementara itu, menurut Melinda N. Wiria dalam tulisannya di portalreksadana.com, alokasi aset strategis adalah pengalokasian porsi aset sesuai dengan horison investasinya. 

Nah, perumusan ini dilakukan sesuai dengan tujuan dan batasan investasi investor, serta dengan mempertimbangkan profil resikonya.

Menurutnya, beberapa pakar keuangan dan investasi percaya bahwa alokasi asset merupakan proses pengambilan keputusan terpenting dalam kegiatan investasi. Alokasi asset bahkan lebih penting dibandingkan dengan pilihan instrumen investasi yang diambil.

Wah, segitu pentingnya ya? Apakah kamu sudah menerapkan strategi alokasi aset yang benar? 

Kalau belum, di sini kita akan membagikan beberapa strategi dalam menetapkan alokasi aset. Namun ini hanya gambara sekilas ya, sama sekali belum masuk pada pedoman bagaimana melakukan alokasi aset yang reltif rumit.


Alokasi Aset Strategis

Alokasi aset strategis adalah kombinasi proporsional aset yang berbasis pada tingkat keuntungan yang diharapkan untuk setiap kelompok aset. Misalnya, jika saham mempunyai imbal hasil historis 10 persen per tahun dan obligasi mempunyai imbal hasil 5 persen per tahun, paduan dari 50 persen saham dan 50 persen obligasi diharapkan bisa memberikan imbal hasil 7,5 persen per tahun. 

Intinya, Alokasi aset strategis adalah pengalokasian porsi aset sesuai dengan horison investasinya. Perumusan ini dilakukan sesuai dengan tujuan dan batasan investasi investor, serta dengan mempertimbangkan profil resikonya. 

Pada dasarnya, setiap jenis aset (asset class) memiliki profil imbal hasil dan risiko yang berbeda. 

Contoh sederhana alokasi portofolio tipikal dan bobot masing-masing kelas aset.

  • Tunai = 10%
  • Obligasi = 35%
  • Saham = 45%
  • Komoditas = 10%


Alokasi Aset dengan Bobot yang Konstan

Alokasi aset strategis pada umumnya berimplikasi pada strategi beli dan tahan (buy and hold), bahkan ketika pergeseran pada nilai aset menyebabkan perubahan pada kebijakan paduan aset yang sudah mapan. 

Tujuannya adalah mendapatkan keuntungan yang lebih besar tanpa memperhatikan fluktuasi yang terjadi pada kurun waktu tersebut. Karena alasan itu, kalian bisa memilih untuk mengadopsi pendekatan bobot-konstan pada alokasi aset. 

Dengan pendekatan ini, kalia menyeimbangkan kembali portofolio secara berkelanjutan. Contohnya, jika salah satu aset mengalami penurunan nilai, kalian cenderung membeli aset tersebut lebih banyak, dan ketika nilai aset itu meningkat kalian bisa menjualnya.

Tak ada peraturan yang tegas dan cepat untuk menentukan  timing  dalam menyeimbangkan kembali portofolio dengan strategi alokasi aset bobot-konstan. Kendati demikian, hal yang biasa berlaku adalah bahwa portofolio sebaiknya diseimbangkan kembali sesuai paduan aslinya ketika suatu aset bergerak lebih dari 5 persen dari nilai awalnya.


Alokasi Aset Taktis

Tactical Asset Allocation (TAA) merupakan strategi pengelolaan portofolio secara aktif yang melibatkan rebalancing sebagian aset di berbagai kelas aset utuk mengambil kesempatan yang ditimbulkan oleh anomali pasar atau suatu sektor yang sedang menonjol kinerjanya.

Menurut id.nesrakonk.ru, alokasi aset taktis adalah proses mengambil sikap aktif pada alokasi aset strategis itu sendiri dan menyesuaikan bobot target jangka panjang untuk jangka pendek untuk memanfaatkan pasar atau peluang ekonomi. 

Contohnya, asumsikan bahwa data menunjukkan bahwa akan ada peningkatan permintaan komoditas yang substansial selama 18 bulan ke depan. Mungkin bijaksana bagi investor untuk mengalihkan lebih banyak modal ke kelas aset tersebut untuk memanfaatkan peluang. 

Dalam jangka panjang, strategi alokasi aset strategis kemungkinan besar akan relatif kaku. Oleh karena itu, kalian perlu untuk sesekali menyimpang dari paduan keseimbangan secara taktis dengan tujuan memanfaatkan peluang-peluang investasi yang tidak biasa atau pengecualian. 

Fleksibilitas itu akan menambah komponen timing pasar kepada portofolio, yang memungkinkan kalian untuk berpartisipasi pada kondisi ekonomi yang lebih menguntungkan pada satu kelompok aset.

Alokasi aset taktis dapat dijelaskan sebagai suatu strategi aktif yang moderat, selama seluruh paduan aset strategis dikembalikan kepada keinginan untuk memperoleh keuntungan jangka pendek tercapai. Strategi ini membutuhkan kedisiplinan. 

Pertama-tama kalian harus mapu mengenali ketika peluang jangka pendek sedang berlangsung, dan kemudian menyeimbangkan kembali protofolio kepada posisi aset jangka panjang.


Alokasi Aset Dinamis

Strategi alokasi aset aktif yang lainnya adalah alokasi aset dinamis, dimana kalian secara konstan menyesuaikan paduan aset ketika pasar bangkit dan jatuh dan ketika ekonomi menguat dan melemah. 

Lewat strategi ini kalian menjual aset yang nilainya sedang turun dan membeli aset yang nilainya sedang naik. Hal ini membuat penerapan strategi alokasi aset dinamis berseberangan dengan strategi bobot-konstan. 

Misalnya, jika pasar saham menunjukkan pelemahan, Anda menjual saham untuk mengantisipasi penurunan lebih lanjut. Jika pasar menguat, Anda membeli saham untuk mengantisipasi kelanjutan keuntungan pasar.

Ringkasnya, alokasi aset dinamis adalah strategi manajemen portofolio yang sering menyesuaikan campuran kelas aset agar sesuai dengan kondisi pasar. Penyesuaian biasanya melibatkan pengurangan posisi dalam kelas aset berkinerja terburuk sambil menambah posisi dalam aset berkinerja terbaik.


Alokasi Aset Terjamin

Atrategi alokasi aset terjamin memiliki tujuan untuk mengurangi kerugian berinvestasi. Dengan strategi alokasi aset terjamin, kalian membentuk suatu basis nilai portofolio dimana nilai portofolio itu tidak boleh anjlok. 

Selama potofolio itu memperoleh imbal hasil di atas basisnya, kalian menerapkan pengelolaan aktif yang berusaha meningkatkan nilai portofolio sebesar-besarnya. 

Kendati demikian, jika nilai portofolio jatuh ke nilai basisnya, kalian berinvestasi pada aset-aset yang bebas risiko sehingga nilai basisnya menjadi tetap. Pada sat itu, kalian sebaiknya berkonsultasi pada penasihat untuk melakukan realokasi aset, bahkan mungkin dengan mengubah seluruh strategi investasi.

Kalian dapat menerapkan strategi alokasi aset terjamin dengan pendekatan formula atau pendekatan asuransi. Pendekatan formula adalah strategi kelulusan: ketika nilai portofolio menurun, kalian membeli lebih banyak aset bebas risiko sehingga ketika portofolio mencapai level basisnya, secara keseluruhan kalian berinvestasi pada aset bebas risiko. 

Dengan pendekatan asuransi portofolio, berarti kalian menggunakan put option (kontrak opsi untuk menjual sejumlah tertentu aset pada harga dan waktu tertentu) dan/atau futures contracts (persetujuan kontrak untuk membeli atau menjual instrumen finansial tertentu di masa yang akan datang dengan harga yang telah ditetapkan terlebih dahulu) untuk memelihara modal basis. 

Kedua pendekatan tersebut dianggap sebagai strategi manajemen aktif, namun ketika jumlah basis tercapai, kalian mengadopsi pendekatan pasif.

Alokasi aset terjamin cocok untuk investor penghindar risiko yang menginginkan kepastian dari manajemen portofolio aktif, namun menghargai keamanan dari mempertahankan suatu batas yang menjamin bahwa nilai portofolio tak boleh turun. 

Misalnya, seorang investor yang mengharapkan untuk menetapkan standar hidup minimum selama masa pensiun bisa menggunakan strategi alokasi aset terjamin yang sesuai dengan tujuan pengelolaaannya.


Alokasi Aset Terintegrasi

Dengan alokasi aset terintegrasi kalian dapat mempertimbangkan ekspektasi ekonomi maupun risiko dalam membentuk suatu paduan aset. Meskipun semua strategi yang disebutkan di atas memperhitungkan harapan untuk imbal hasil pasar di masa yang akan datang, tidak semua strategi memperhitungkan toleransi risiko investasi. 

Alokasi aset terintegrasi adalah strategi alokasi aset yang lebih luas, sekalipun hanya menggunakan alokasi dinamik ataupun bobot-konstan. Tentu saja, seorang investor tak berharap untuk menerapkan dua strategi yang berlawanan satu sama lain.


Sumber: investopedia.com 


Posting Komentar

1 Komentar

Smile mengatakan…
Terimakasih kasih infonya