Receh.in - Sementara banyak perusahaan perbankan mencatatkan pertumbuhan laba yang pesat pada Semester I tahun 2023, PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) justru menghadapi kenyataan pahit. Data keuangan perseroan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa BEKS mengalami kerugian kaumulasi atau defisit yang semakin membesar hingga mencapai Rp2,92 triliun per 30 Juni 2023.
Pencapaian ini menunjukkan perburukan posisi BEKS dibandingkan dengan akhir tahun 2022, di mana saldo rugi atau defisit hanya mencapai Rp2,89 miliar. Kondisi ini berdampak pada stabilitas keuangan perseroan, dengan ekuitas yang menurun menjadi Rp1,61 triliun, dibandingkan akhir tahun 2022 yang mencapai Rp1,64 triliun.
Salah satu faktor yang berkontribusi pada kinerja negatif BEKS adalah penurunan pendapatan bunga pada tahun 2023. Pendapatan bunga Bank Banten (BEKS) selama enam bulan pertama tahun 2023 tercatat menurun menjadi Rp222,41 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022 yang mencapai Rp226,84 miliar. Meskipun begitu, perseroan berhasil menahan beban bunga sebesar Rp127,34 miliar, turun dari sebelumnya yang mencapai Rp170,61 miliar. Akibatnya, pendapatan bunga bersih mengalami kenaikan menjadi Rp95,07 miliar dari sebelumnya hanya Rp56,23 miliar.
Selain itu, BEKS juga mengalami penurunan pendapatan operasional lainnya. Pada Semester I 2023, perseroan hanya membukukan pendapatan operasional lainnya sebesar Rp31,41 miliar, menurun dari periode yang sama pada tahun 2022 yang mencapai Rp40,85 miliar. Meski begitu, jumlah pendapatan operasional Bank Banten masih mengalami peningkatan secara year-on-year (YoY) menjadi Rp126,48 miliar dari sebelumnya hanya Rp97,08 miliar.
Namun, terdapat sedikit peningkatan pada kinerja BEKS pada Quarter 2 tahun 2023, di mana bank ini berhasil membukukan rugi bersih sebesar Rp24,1 miliar. Hal ini merupakan peningkatan dari periode yang sama di tahun 2022 yang mencatatkan kerugian sebesar Rp83,2 miliar. Meskipun ada peningkatan, tetap saja rugi bersih per saham BEKS setara dengan Rp0,47 per lembar.
Tantangan berat masih dihadapi oleh PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) untuk mencapai stabilitas keuangan dan membalikkan kinerja negatif yang dialami. Pihak manajemen dan otoritas terkait diharapkan dapat bekerja keras untuk mengidentifikasi akar masalah dan merancang strategi yang tepat guna mengatasi kendala yang dihadapi. Di tengah persaingan ketat di industri perbankan, langkah-langkah kreatif dan inovatif akan menjadi kunci untuk mengembalikan performa positif BEKS dan memberikan kepercayaan kepada para pemegang saham dan nasabahnya.
0 Komentar