Ticker

4/recent/ticker-posts

Fase Bullish, Harga Minyak WTI Tembus $95 Per Barel

Daftar Isi [Tampilkan]


JAKARTA - Momentum signifikan terjadi dalam pasar minyak global. Harga Minyak West Texas Intermediate (WTI) telah menembus batas $95 per barel. Ini adalah kali pertama sejak Agustus tahun lalu. 

Dorongan kenaikan harga ini dipicu oleh berkurangnya persediaan minyak di gudang penyimpanan terbesar Amerika Serikat (AS) yang telah mencapai level kritis.

Pada hari Rabu (28/9/2023), minyak WTI mencatatkan lonjakan sebesar 3,6%, menjadikannya kenaikan harian terbesar sejak Mei lalu. Di Cushing, Oklahoma, yang menjadi titik pengiriman utama minyak patokan AS, persediaannya kini sedikit di bawah 22 juta barel.


Persediaan Minyak Menipis, Pasar Ketat

Amrita Sen, pendiri sekaligus kepala penelitian di Energy Aspects, menegaskan kekhawatiran saat berbicara dengan Bloomberg TV. "Saya khawatir dengan kondisi persediaan saat ini. Cushing hampir kehabisan pasokan minyak," ungkapnya, dikutip Bloomberg.

Data terbaru menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS menurun lebih dari perkiraan. Ini menjadi indikator kuat betapa ketatnya pasar minyak saat ini. Hal ini dipengaruhi oleh pemotongan pasokan dari dua negara produsen besar, Arab Saudi dan Rusia.

Dalam beberapa bulan terakhir, harga WTI telah meningkat hampir sepertiga dari harganya di akhir Juni. Kenaikan ini mendorong inflasi dan memberikan tekanan tambahan bagi kebijakan bank sentral.

OPEC, pada awal bulan ini, memperkirakan defisit hingga 3 juta barel per hari di kuartal keempat. Di tengah permintaan yang masih kuat dari AS dan China, banyak analis yang yakin bahwa harga minyak akan tembus $100 per barel dalam waktu dekat.


Prediksi Harga Minyak Masa Depan

Harga minyak saat ini:

  • WTI untuk pengiriman November: $94,85 per barel.
  • Brent untuk penyelesaian November: $97,56 per barel.

Warren Patterson, kepala strategi komoditas di ING Groep NV, memberikan pandangannya. "Brent akan segera menembus $100 per barel. Namun, lonjakan ini mungkin tidak akan berlangsung lama, OPEC+ mungkin akan mengurangi pemotongan pasokan," prediksinya.

Kondisi pasar saat ini tercermin dalam kurva masa depan minyak. Sebaran prompt WTI meningkat tajam menjadi $2,44 per barel. Ini menunjukkan kekhawatiran akan fluktuasi harga yang besar dalam waktu dekat.

Cushing telah mengalami penurunan persediaan selama tujuh minggu berturut-turut. Banyak pedagang merasa bahwa level saat ini adalah level terendah yang memungkinkan. Ini membuat minyak mentah AS menjadi lebih mahal bagi pembeli internasional.

Posting Komentar

0 Komentar