Ticker

4/recent/ticker-posts

Summarecon Agung Tbk (SMRA) Rilis Obligasi Tahap II Tahun 2023

Daftar Isi [Tampilkan]


JAKARTA - Perusahaan properti terkenal, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) siap mengeluarkan surat utang seharga Rp900 miliar. Ini adalah bagian dari Obligasi Tahap II tahun 2023.

Informasi ini diberikan di situs Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 25 September 2023. Surat hutang yang diberikan oleh SMRA ada dua jenis, yaitu A dan B. Uang dari surat hutang akan digunakan untuk memperluas bisnis properti.

Obligasi Tahap II tahun 2023 dari SMRA ini adalah bagian dari rencana Obligasi Berkelanjutan IV. Mereka ingin mengumpulkan Rp3 triliun. Pada 2022, mereka juga sudah mengeluarkan obligasi dengan harga Rp448,45 miliar.

Sekretaris Perusahaan SMRA, Jemmy Kusnadi, mengatakan obligasi jenis A bernilai Rp468 miliar dengan bunga 7,35% setiap tahun selama 3 tahun. Pembayaran akan dilakukan penuh saat waktunya tiba.

Obligasi jenis B bernilai Rp432 miliar. Bunganya 8% setiap tahun selama 5 tahun. Pembayarannya juga dilakukan penuh saat waktunya tiba.

“Pembayaran bunga pertama pada 13 Januari 2023. Pembayaran bunga terakhir dan waktu jatuh tempo untuk Obligasi A adalah 13 Oktober 2026 dan untuk Obligasi B adalah 13 Oktober 2028,” katanya.


Jadwal Penawaran Obligasi

  • Masa Penawaran: 6-10 Oktober 2023
  • Tanggal Penjatahan: 11 Oktober 2023
  • Tanggal Pengembalian Uang: 13 Oktober 2023
  • Tanggal Distribusi Obligasi: 13 Oktober 2023
  • Tanggal Pencatatan di BEI: 16 Oktober 2023


Kinerja Perusahaan Semester I-2023

SMRA di paruh pertama tahun 2023 mendapatkan laba sebesar Rp433,88 miliar. Ini naik 70,41% dibanding tahun lalu.

Laporan keuangan SMRA 30 Juni 2023 menunjukkan laba meningkat sejalan dengan pendapatan bersih Rp2,96 triliun, naik 8,63% dari tahun sebelumnya.

Pendapatan terbesar SMRA berasal dari penjualan rumah seharga Rp1,2 triliun, naik 47,94%. Penjualan tanah juga naik jadi Rp179,91 miliar, naik 11,27%.

Tapi di semester pertama 2023, penjualan bangunan, apartemen, dan perkantoran SMRA berkurang. Bangunan turun jadi Rp278,17 miliar, apartemen turun jadi Rp54,43 miliar, dan perkantoran turun jadi Rp11,62 miliar.

Posting Komentar

0 Komentar