Ticker

4/recent/ticker-posts

Harga Tembaga Naik, Tertinggi Sejak Agustus

Daftar Isi [Tampilkan]


JAKARTA – Harga tembaga melonjak ke tingkat tertinggi sejak Agustus, didorong oleh ekspektasi pemotongan suku bunga AS yang cepat dan keseimbangan pasar yang lebih ketat untuk tahun depan. 

Logam dasar mengalami peningkatan bulan ini karena optimisme bahwa Federal Reserve akan mulai melonggarkan kebijakan moneter dan mengurangi hambatan utama bagi harga komoditas. Saham di Asia menguat pada hari Rabu setelah S&P 500 mendekati rekor tertinggi.

Kontrak swap yang terkait dengan pertemuan Fed mengimplikasikan probabilitas sekitar 85% bahwa bank sentral AS akan menurunkan suku bunga acuannya pada bulan Maret. Para pedagang memperkirakan penurunan hampir 160 basis poin hingga tahun 2024 — lebih dari dua kali lipat dari yang disinyalir oleh pejabat Fed awal bulan ini.

Sementara itu, perkiraan untuk pertumbuhan pasokan tembaga tahun depan diperkecil oleh dekrit pemerintah Panama untuk menutup tambang besar dan rencana Anglo American Plc untuk mengurangi produksi tahun depan.

“Mengenai keseimbangan pasokan-permintaan pasar untuk tahun depan telah berubah. Kami melihat gangguan dalam ketersediaan konsentrat tembaga, dan masih belum cukup limbah untuk pelebur atau konsumen,” kata Ming Gong, seorang analis logam di perusahaan pialang China, Jinrui Futures, dikutip Bloomberg. 

Futures tembaga tiga bulan LME naik 1,3% pada hari Rabu menjadi $8,686 per ton pada pukul 4:10 sore di London, naik 3,8% untuk tahun ini dan merupakan yang tertinggi sejak 1 Agustus. Seluruh kompleks logam dasar berada di zona hijau, dengan aluminium mencapai $2,388 per ton — tertinggi dalam perdagangan intraday sejak 24 April.

Hal ini terjadi meskipun stok aluminium LME terus meningkat setelah sanksi Inggris terhadap logam Rusia. Data yang dirilis oleh bursa pada hari Rabu menunjukkan masuknya 15.075 ton ke gudang di Korea Selatan dan Taiwan.

Sementara itu, pasar nikel masih mencerna kabar bahwa fasilitas pengolahan Indonesia yang terkait dengan raksasa logam China, Tsingshan Holding Group, telah ditutup setelah ledakan yang menewaskan beberapa pekerja. Para pekerja melakukan protes pada hari Rabu untuk menuntut kondisi yang lebih baik.


Posting Komentar

0 Komentar