Ticker

4/recent/ticker-posts

Kinerja Gemilang Sampoerna Agro (SGRO) Semester I 2025: Laba Bersih Melesat 236%

Daftar Isi [Tampilkan]


Receh.in
– Emiten kelapa sawit terkemuka, PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO), kembali menunjukkan performa keuangan yang impresif sepanjang paruh pertama tahun 2025.

Perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp538,2 miliar hingga 30 Juni 2025, melonjak drastis hingga 236% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan signifikan ini didorong oleh pertumbuhan penjualan yang kuat dan pengelolaan biaya yang efektif di tengah dinamika pasar CPO global.

 

Penjualan Meroket Berkat Permintaan CPO yang Stabil

Berdasarkan laporan keuangan terbaru perseroan, penjualan SGRO mencapai Rp3,29 triliun, meningkat 45,18% dari Rp2,26 triliun pada semester I 2024.

Mayoritas kontribusi penjualan ini, yakni sebesar Rp3,1 triliun, berasal dari produk kelapa sawit, yang menegaskan posisi SGRO sebagai pemain kunci dalam industri minyak sawit mentah (CPO).

Peningkatan penjualan ini tak lepas dari permintaan pasar yang tetap stabil serta strategi distribusi yang solid. SGRO mendistribusikan produknya ke berbagai pelanggan besar, di antaranya:

  • PT Sumber Indah Perkasa: Rp679 miliar
  • PT SMART Tbk. (SMAR): Rp380 miliar
  • PT Tunas Baru Lampung Tbk. (TBLA): Rp362,4 miliar
  • PT Wahana Citra Abadi: Rp362,3 miliar

Data ini menunjukkan basis pelanggan yang terdiversifikasi dan kuat, yang menjadi salah satu pilar pertumbuhan pendapatan SGRO.

 

Efisiensi di Balik Kenaikan Laba Bruto

Meskipun beban pokok penjualan SGRO mengalami peningkatan 23,73% secara tahunan menjadi Rp2,2 triliun di akhir Juni 2025 (dari Rp1,8 triliun di periode yang sama tahun lalu), Sampoerna Agro tetap berhasil mencetak peningkatan laba bruto yang fantastis sebesar 127,88%, mencapai Rp1,06 triliun dari Rp467,2 miliar.

Ini mengindikasikan kemampuan perseroan dalam mengelola efisiensi operasional dan mempertahankan margin keuntungan yang sehat, meskipun ada kenaikan biaya produksi.

Kinerja laba bersih yang melesat dari Rp160,1 miliar menjadi Rp538,2 miliar menegaskan strategi bisnis SGRO yang tepat sasaran, mampu mengoptimalkan pendapatan sambil menekan dampak kenaikan biaya operasional.

 

Struktur Keuangan yang Solid: Aset dan Liabilitas Terkelola Baik

Hingga akhir semester I 2025, total aset SGRO tercatat sebesar Rp10,3 triliun, sedikit menurun dari Rp10,7 triliun di akhir Desember 2024. Penurunan ini bisa jadi merupakan bagian dari strategi manajemen aset yang dinamis atau optimalisasi investasi.

Di sisi lain, total liabilitas SGRO juga menunjukkan tren penurunan menjadi Rp4,1 triliun di 30 Juni 2025, dari Rp4,4 triliun di 31 Desember 2024. Penurunan liabilitas ini menjadi indikator positif kesehatan finansial perusahaan, menunjukkan pengelolaan utang yang hati-hati dan kemampuan mengurangi beban finansial.

Adapun total ekuitas SGRO mengalami sedikit penurunan dari Rp6,2 triliun di akhir 2024 menjadi Rp6,1 triliun di akhir semester I 2025. Meskipun demikian, rasio ekuitas terhadap aset masih menunjukkan struktur modal yang kuat dan sehat.

 

Prospek SGRO di Tengah Pasar CPO Global

Kinerja positif SGRO di paruh pertama 2025 sejalan dengan tren kenaikan harga CPO global yang stabil, didukung oleh permintaan dari sektor makanan, energi, dan industri. Sentimen pasar terhadap saham-saham CPO juga cenderung positif, mengingat peran penting minyak sawit dalam rantai pasok global.

Sebagai informasi, SGRO sebelumnya juga telah merealisasikan buyback saham senilai Rp178,8 juta dan membidik Rp200 miliar dari emisi obligasi dan sukuk, menunjukkan optimisme manajemen terhadap prospek perusahaan ke depan.

Dengan fundamental yang semakin kuat dan strategi bisnis yang adaptif, Sampoerna Agro (SGRO) diproyeksikan akan terus menjadi salah satu pemain unggulan di sektor perkebunan kelapa sawit Indonesia. Investor dan pelaku pasar akan terus memantau pergerakan harga CPO global dan kebijakan pemerintah terkait industri sawit yang akan memengaruhi kinerja SGRO di sisa tahun 2025.

 

Posting Komentar

0 Komentar