Receh.in – Nama Satoshi Nakamoto sudah lama menjadi legenda urban di dunia kripto. Ia adalah pencipta Bitcoin, tapi juga satu dari sedikit tokoh teknologi yang benar-benar "hilang dalam sejarah digital".
Tapi baru-baru ini, dokumenter baru dari HBO mencoba mengguncang misteri ini—membuka petunjuk baru yang mungkin membawa kita lebih dekat pada identitas asli di balik nama samaran yang fenomenal ini.
Film dokumenter berjudul Money Electric: The Bitcoin Mystery itu menyuguhkan narasi yang memikat. Diproduksi oleh Cullen Hoback, film ini bukan sekadar perjalanan mengungkap identitas Nakamoto, tapi juga memotret bagaimana Bitcoin bisa menjadi mata uang alternatif paling revolusioner dalam sejarah keuangan dunia. Hoback bahkan menelusuri jejak digital dan sosial yang ditinggalkan para pelaku awal gerakan cypherpunk, komunitas di mana Nakamoto diyakini berakar.
Yang bikin ramai, dokumenter ini menyebutkan nama Len Sassaman, kriptografer yang sudah wafat pada 2011, sebagai kandidat terkuat pencipta Bitcoin. Klaim ini pun langsung menyulut debat panas di komunitas kripto global, dengan banyak yang mulai membedah kembali kontribusi, gaya menulis, dan riwayat hidup Sassaman sebagai bagian dari "sandi tersembunyi" yang mungkin sengaja ditinggalkan oleh Satoshi sendiri.
Jejak Awal Satoshi dan Bitcoin
Bitcoin lahir dari sebuah makalah berjudul Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System yang dipublikasikan oleh Satoshi Nakamoto pada 31 Oktober 2008. Tidak lama setelah itu, pada 3 Januari 2009, Nakamoto menambang blok pertama (Genesis Block) dan menuliskan pesan tersembunyi: "The Times 03/Jan/2009 Chancellor on brink of second bailout for banks"—menandakan protes terhadap sistem keuangan konvensional.
Satoshi berkomunikasi secara aktif di milis kriptografi hingga sekitar 2010, lalu menghilang total. Selama waktu itu, ia tidak pernah memperlihatkan identitas asli, bahkan kepada kolaborator terdekatnya seperti Hal Finney atau Gavin Andresen. Yang pasti, alamat dompet yang diketahui dimiliki Satoshi menyimpan sekitar 1 juta Bitcoin—setara lebih dari US$60 miliar saat harga tinggi—yang sampai sekarang belum pernah dipindahkan.
Len Sassaman: Jejak yang Terlalu Rapi?
Salah satu hal yang membuat nama Sassaman mencuat adalah karena riwayat hidupnya yang sangat pas untuk membentuk seseorang seperti Satoshi. Ia adalah seorang cypherpunk sejati, pernah bekerja di proyek Mixmaster (teknologi anonimisasi email mirip konsep node Bitcoin), pernah bekerja di PGP, dan punya relasi dengan tokoh-tokoh besar seperti Adam Back (CEO Blockstream), Hal Finney, dan Bram Cohen (pencipta BitTorrent).
Yang menarik, Sassaman dikenal menggunakan bahasa Inggris Britania dalam komunikasi digitalnya—mirip seperti gaya menulis Satoshi. Ia juga dikenal perfeksionis dalam keamanan privasi dan sangat menentang kontrol pemerintah, selaras dengan semangat Bitcoin. Sebelum wafat, ia sempat membuat referensi simbolik yang menurut beberapa pihak bisa diartikan sebagai "pesan perpisahan dari Satoshi".
Sebuah detail mengejutkan muncul dari investigasi TIME dan dokumenter HBO: blok Bitcoin terakhir yang ditambang oleh Satoshi terjadi hanya beberapa minggu sebelum kematian Sassaman. Fakta ini—meski tak membuktikan apa-apa secara hukum—terlalu presisi untuk dianggap kebetulan biasa.
Kandidat Lain dan Kontroversi Klaim
Selain Sassaman, ada juga sejumlah kandidat lama yang masih sering disebut:
• Nick Szabo: pakar smart contract, pencipta "Bit Gold", proyek yang mirip Bitcoin. Tapi Szabo selalu membantah dirinya Satoshi.
• Hal Finney: salah satu penerima email langsung dari Satoshi dan orang pertama yang menjalankan software Bitcoin. Tapi dia juga membantah, dan meninggal dunia pada 2014.
• Adam Back: CEO Blockstream, disebut dalam whitepaper Bitcoin. Namun dia juga menolak keterkaitannya.
• Craig Wright: tokoh kontroversial asal Australia yang mengklaim sebagai Satoshi sejak 2016. Klaimnya ditolak oleh komunitas dan pengadilan Inggris yang menyebutnya “tidak kredibel dan penuh pemalsuan”.
Kenapa Identitas Satoshi Penting?
Misteri ini bukan cuma trivia iseng. Jika identitas Satoshi benar-benar diketahui dan terverifikasi, ada implikasi besar:
1. Kepercayaan Pasar: Jika sosok Satoshi muncul kembali dan menjual sebagian dari 1 juta BTC miliknya, pasar bisa gonjang-ganjing.
2. Isu Kepemilikan & Regulasi: Siapa pun yang diketahui memiliki kendali awal atas Bitcoin bisa ditarget oleh regulator atau klaim hukum.
3. Narasi Desentralisasi: Bitcoin selama ini hidup dari prinsip “tanpa pemimpin”. Jika ada figur dominan yang muncul, itu bisa mengubah dinamika komunitas.
Meskipun HBO dan TIME menyodorkan Len Sassaman sebagai kandidat kuat, tidak ada bukti definitif yang bisa mengonfirmasi siapa sebenarnya Satoshi Nakamoto.
Bisa jadi satu orang, bisa juga tim. Bisa jadi sudah tiada, atau sedang tersenyum melihat dunia memperdebatkan karyanya.
Tapi mungkin juga, ini bagian dari rancangannya sejak awal: membuat uang yang bebas dari kontrol siapa pun, bahkan penciptanya sendiri.
Dan mungkin, itu adalah keputusan paling jenius yang pernah dibuat seorang manusia dalam sejarah uang.
0 Komentar