📌 Pokok Berita:
- Delapan saham dan satu waran disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) akibat kenaikan harga yang dinilai tidak wajar.
- Langkah ini merupakan tindakan cooling down untuk menjaga stabilitas pasar dan melindungi investor dari potensi risiko spekulatif.
- Di saat bersamaan, lima saham lainnya resmi diunsuspensi dan dapat kembali diperdagangkan mulai sesi I hari ini.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melakukan langkah pengawasan ketat terhadap saham-saham yang mencatat lonjakan harga signifikan. Pada Kamis (9/10), BEI mengumumkan penghentian sementara (suspensi) terhadap delapan saham dan satu waran, menyusul peningkatan harga kumulatif yang dianggap tidak wajar dalam beberapa hari terakhir.
Dalam pengumumannya, BEI menyebut saham yang dikenai suspensi antara lain:
- PT RMK Energy Tbk (RMKE)
- PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) dan TRIN-W2 (Waran Seri II)
- PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA)
- PT Samator Indo Gas Tbk (AGII)
- PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE)
- PT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA)
- PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA)
Suspensi diberlakukan di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi I perdagangan hari ini, sementara waran TRIN-W2 dihentikan perdagangannya di seluruh pasar.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menjelaskan bahwa penghentian sementara perdagangan dilakukan untuk mencegah volatilitas berlebihan dan memberikan waktu bagi investor agar dapat menilai risiko dengan lebih objektif.
“Suspensi ini merupakan bagian dari mekanisme cooling down untuk melindungi investor. Bursa memberi waktu yang cukup agar pelaku pasar dapat mempertimbangkan keputusan investasinya berdasarkan informasi yang tersedia,” ujar Yulianto dalam keterangan resmi, Kamis (9/10).
BEI juga mengimbau investor agar tetap memperhatikan keterbukaan informasi resmi dari emiten, serta tidak mengambil keputusan semata karena dorongan pergerakan harga jangka pendek yang tidak didukung fundamental.
Lima Saham Lepas dari Suspensi
Dalam waktu bersamaan, BEI juga mencabut suspensi (unsuspensi) terhadap lima saham yang sebelumnya dibekukan karena alasan serupa. Saham-saham tersebut kini dapat kembali diperdagangkan di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi I hari ini.
Daftar saham yang kembali aktif adalah:
- PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY)
- PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR)
- PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK)
- PT Multipolar Tbk (MLPL)
- PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ)
“Dengan pembukaan kembali ini, saham kelima emiten tersebut sudah dapat ditransaksikan di pasar reguler dan pasar tunai,” ujar Yulianto menambahkan.
BEI Perketat Pengawasan Saham Volatil
Langkah suspensi ini menegaskan upaya BEI menjaga integritas dan kestabilan pasar modal, di tengah meningkatnya aktivitas perdagangan saham berkapitalisasi kecil (small caps) yang kerap mengalami lonjakan harga tajam tanpa dukungan fundamental.
Analis pasar menilai tindakan BEI sebagai strategi preventif untuk menekan potensi manipulasi harga dan menjaga kepercayaan investor ritel. “Kebijakan suspensi semacam ini penting untuk mencegah efek domino dari pergerakan harga yang tidak rasional,” kata seorang analis di Jakarta.
Dalam beberapa bulan terakhir, BEI memang lebih aktif menggunakan kebijakan auto rejection asimetris (ARA/ARB) dan trading halt sementara sebagai alat pengendalian risiko pasar.
Dengan delapan saham yang masuk daftar suspensi dan lima saham yang kembali dibuka, BEI menunjukkan sikap konsisten dalam menjaga keseimbangan antara perlindungan investor dan dinamika perdagangan saham berisiko tinggi di bursa domestik.
0 Komentar