Ticker

4/recent/ticker-posts

BNBR dan GOOD Pimpin Transaksi Besar, SBI Holdings Tambah Kepemilikan di AMAR

Daftar Isi [Tampilkan]

Aksi Korporasi Pemegang Saham di Atas 5%


📌 Pokok Berita:

  • SBI Holdings menambah kepemilikan di Bank Amar (AMAR) hingga mencapai 5,63%.
  • Levoca Enterprise Ltd melepas 14,68 miliar saham BNBR, sementara UOB Kay Hian Private Limited masuk dengan porsi baru 8,47%.
  • Tudung Putra Putri Jaya melepas saham GOOD, digantikan oleh Pangayoman Adi Soenjoto yang kini menggenggam 9,45% saham.

 

Recehin — Aktivitas transaksi pemegang saham besar (insider activity) menunjukkan pergerakan signifikan pada sejumlah emiten Tanah Air pada 8 Oktober 2025, berdasarkan data resmi Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang dirilis Kamis (9/10). Sejumlah investor institusi dan korporasi melakukan penambahan maupun pelepasan saham pada perusahaan dengan porsi kepemilikan di atas 5%.

 

SBI Holdings Perkuat Posisi di Bank Amar (AMAR)

Grup keuangan asal Jepang SBI Holdings, Inc. kembali meningkatkan investasinya di sektor perbankan digital Indonesia. Perusahaan menambah 1,03 miliar lembar saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR), sehingga kepemilikannya naik menjadi 5,63% dari sebelumnya di bawah 5%.
Langkah ini mempertegas komitmen SBI dalam memperluas eksposur pada sektor keuangan berbasis teknologi, seiring fokus Amar Bank dalam mengembangkan layanan digital banking dan pinjaman produktif UMKM.

 

Pergantian Pemegang Saham Besar di BNBR

Perubahan besar terjadi di PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) setelah Levoca Enterprise Ltd melepas 14,68 miliar saham, memangkas kepemilikannya dari 16,09% menjadi 7,62%.
Menariknya, saham tersebut berpindah ke tangan UOB Kay Hian Private Limited, yang langsung mencatatkan kepemilikan 8,47%, menandai masuknya investor baru dari Singapura ke dalam struktur pemegang saham Bakrie Group.
Langkah ini disebut-sebut sebagai bagian dari restrukturisasi kepemilikan strategis Bakrie Group di sektor energi dan infrastruktur.

 

GOOD: Perubahan Kendali Antar Pemegang Saham Lokal

Emiten consumer goods PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) juga mencatatkan transaksi besar antar pemegang saham domestik.
Pemegang saham lama, Tudung Putra Putri Jaya, melepas 690,36 juta lembar saham, menurunkan kepemilikannya dari 10,04% menjadi 8,17%.
Sebagai gantinya, Pangayoman Adi Soenjoto meningkatkan kepemilikannya sebesar 324,06 juta lembar, sehingga kini menguasai 9,45% saham.
Pergantian kepemilikan ini dinilai sebagai langkah konsolidasi internal di antara entitas terkait grup Garudafood.

 

Transaksi Signifikan Lainnya

Selain tiga emiten tersebut, sejumlah perusahaan lain juga mencatatkan perubahan kepemilikan penting pada periode yang sama:

Kode Saham

Pemegang Saham

Aksi

Perubahan Kepemilikan

BBLD

Bank of Singapore Limited

Buy

5,38% → 5,39% (+200 ribu lembar)

BREN

Green Era Energy Pte. Ltd

Sell

22,99% → 22,93% (-88,07 juta lembar)

BUKA

Bukalapak.com Tbk

Buy

9,02% → 9,60% (+603,33 juta lembar)

BUMI

HSBC Fund Svs A/C Chengdong Investment Corp

Sell

9,05% → 9,03% (-45 juta lembar)

HILL

Hillcon Equity Management

Sell

51,37% → 49,67% (-250 juta lembar)


Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk

Buy

6,38% → 8,07% (+250 juta lembar)

MDIY

Tan Yu Yeh

Buy

7,47% → 7,48% (+1,25 juta lembar)

MSIN

Media Nusantara Citra Tbk

Sell

9,34% → 9,33% (-2,88 juta lembar)

PBSA

Bank of Singapore Limited

Buy

6,79% → 6,80% (+224,9 ribu lembar)

SCMA

Elang Mahkota Teknologi

Buy

67,33% → 67,41% (+62,40 juta lembar)

 

Tren Umum: Pergeseran Kepemilikan ke Investor Institusional

Pergerakan investor asing seperti UOB Kay Hian, Bank of Singapore, dan SBI Holdings menunjukkan tren meningkatnya minat investor institusi global terhadap saham-saham sektor perbankan dan digital di Indonesia.
Sementara itu, aksi pelepasan saham dari pemegang lama seperti Levoca Enterprise dan Tudung Putra Putri Jaya dinilai sebagai bagian dari realokasi portofolio setelah reli harga saham sejumlah emiten besar sepanjang kuartal III.

“Investor besar tampaknya tengah melakukan rotasi portofolio, dari sektor komoditas dan konstruksi ke sektor teknologi finansial dan konsumsi,” ujar seorang analis pasar modal di Jakarta.

 

📊 Ringkasan Aktivitas Pemegang Saham ≥5% (8 Oktober 2025)

  • Total transaksi saham besar: 12 emiten
  • Nilai agregat estimasi transaksi: lebih dari Rp15 triliun
  • Sektor paling aktif: perbankan dan konsumsi

 

Sumber: Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dirilis 9 Oktober 2025.

 

Posting Komentar

0 Komentar