📌 Pokok Berita:
- PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), emiten milik Prajogo Pangestu, melalui anak usahanya VDEI, resmi mengakuisisi 90 % saham PT Guna Darma Integra (GDI).
- GDI akan mengembangkan proyek pembangkit listrik berkapasitas 680 MW di kawasan industri Feni Haltim (FHT) Industrial Park, Halmahera Timur, Maluku Utara.
- Nilai proyek diperkirakan menyentuh US$ 600 juta (± Rp 10 triliun) dengan target pembangunan selama 24 bulan.
- Akuisisi dan ekspansi ke pembangkit listrik menjadi bagian dari strategi jangka panjang CUAN untuk memperkuat peran di sektor energi terbarukan dan mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik.
Akuisisi & Rencana Proyek Energi
Recehin – Emiten berbasis pertambangan dan energi milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), mengumumkan bahwa anak usaha penuh mereka, PT Volta Daya Energi Indonesia (VDEI), telah menandatangani Share Purchase Agreement (SPA) untuk membeli 90 % saham Guna Darma Integra (GDI) — setara 9.000 lembar saham. Dengan demikian, GDI kini berada di bawah pengendalian CUAN.
Dalam pernyataan resmi, CUAN menyampaikan bahwa GDI akan mengembangkan pembangkit listrik dengan kapasitas besar — 680 MW — di kawasan industri Feni Haltim (FHT) Industrial Park, Halmahera Timur. Lokasi ini dipilih sebagai bagian dari upaya memperkuat integrasi antara produksi energi dan industri baterai di wilayah timur Indonesia.
Proyek tersebut diproyeksikan memiliki nilai investasi sekitar US$ 600 juta (sekitar Rp 10 triliun) dan ditargetkan dapat dibangun dalam kurun waktu 24 bulan sejak persetujuan dan pemenuhan semua izin.
Michael, Presiden Direktur CUAN, menyebut bahwa akuisisi ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan energi baru dan industri baterai kendaraan listrik di dalam negeri. Ia menegaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari rencana strategis jangka panjang perusahaan dalam memperluas portofolio bisnis ke sektor energi dan mengoptimalkan sinergi antar unit bisnis.
Sinergi Dengan Bisnis Inti & Kebijakan Hilirisasi
CUAN selama ini beroperasi di beberapa lini bisnis, antara lain:
- Pertambangan mineral dan energi (batubara termal, batubara metalurgi, emas, perak)
- Jasa pertambangan (layanan kontrak pertambangan dan EPC)
- Infrastruktur & jasa (termasuk pembangkit listrik, offshore supply base, dan fasilitas infrastruktur lainnya)
Dengan akuisisi GDI dan pengembangan proyek pembangkit listrik, CUAN memperkuat posisinya di rantai nilai energi dan memanfaatkan peluang dari kebijakan pemerintah soal hilirisasi mineral dan pengembangan ekosistem baterai. Feni Haltim (FHT) Industrial Park sendiri digadang sebagai kawasan industri terintegrasi yang akan menjadi pusat pengembangan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Risiko & Catatan Penting
- Realisasi proyek pembangkit listrik 680 MW sangat bergantung pada perizinan, kelengkapan infrastruktur, dan pendanaan.
- Nilai investasi dan arus kas perusahaan akan diuji dalam jangka menengah hingga panjang apabila beban bunga atau biaya proyek terlalu tinggi.
- Persaingan dari pengembang energi lain dan volatilitas harga energi/logam bisa mempengaruhi margin keuntungan.
- Keberhasilan integrasi GDI ke dalam ekosistem CUAN dan efektivitas manajemen operasional akan menjadi faktor kunci.

0 Komentar