📌 Pokok Berita:
- Harga emas spot naik 0,4 % ke US$ 3.989,49/ounce setelah sempat menyentuh rekor US$ 4.022,52, terdorong lonjakan permintaan safe haven menyusul pemberitaan ancaman tarif baru dari Presiden AS Donald Trump ke China.
- Dolar AS melemah sekitar 0,5 %, sedangkan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada Oktober dan Desember turut menopang sentimen positif terhadap emas, yang tercatat naik ~2,7 % dalam sepekan.
- Di sisi logam mulia lainnya, perak melonjak 2,1 % ke US$ 50,13/ounce, sementara platinum dan palladium bergerak mixed — palladium masih mencatat kenaikan mingguan lebih dari 12 %.
Emas Rebound, Namun Memangkas Lanjutannya
Pada perdagangan Jumat (10/10) waktu AS, emas spot sempat melonjak melewati level psikologis US$ 4.000/ounce, mencapai tertinggi sesi di US$ 4.022,52/ounce. Namun kemudian harga menyesuaikan, dan ditutup pada US$ 3.989,49, naik sekitar 0,4 %. (berdasarkan data pasar global)
Sebelumnya, emas sudah menorehkan rekor tertinggi di US$ 4.059,05 pada Rabu lalu. Lonjakan ini didorong oleh eskalasi ketegangan perdagangan antara AS dan China, di mana Presiden Trump memperingatkan kemungkinan kenaikan tarif impor besar-besaran, serta sinyal bahwa pertemuan antara dirinya dan Presiden Xi Jinping bisa dibatalkan.
Pelemahan dolar AS sekitar 0,5 % memberi ruang bagi investor luar negeri untuk membeli emas dengan valuasi lebih murah, memperkuat permintaan logam mulia.
Selain itu, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed memainkan peran penting. Pasar masih memproyeksikan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga 25 bps pada Oktober dan Desember, yang membuat alternatif berimbal hasil rendah dan mendorong daya tarik emas sebagai aset yang tak menghasilkan kupon tetap.
Namun, tidak semua kekuatan eksternal mendukung kenaikan lanjutan. Lonjakan cepat dalam beberapa hari terakhir membuka peluang koreksi jangka pendek, terutama jika faktor-faktor yang memicu reli mereda.
Logam Mulia Lain: Perak Melonjak, Platinum & Palladium Beragam
- Perak (Silver) mencetak kenaikan signifikan ~2,1 %, ke level US$ 50,13/ounce. Lonjakan ini didorong oleh permintaan fisik kuat dan defisit pasokan. Volume permintaan industri dan konsumsi perhiasan sangat mendukung lonjakan ini.
- Platinum melemah ~1,4 % ke sekitar US$ 1.596,55/ounce, memimpin kerugian di antara logam mulia utama.
- Palladium tercatat melemah ~0,3 % ke ~US$ 1.406,87/ounce, tetapi tetap mencatat kenaikan mingguan lebih dari 12,6 %.
Volatilitas di pasar platinum dan palladium mencerminkan pengaruh faktor-faktor industri seperti permintaan otomotif (khususnya katalis) dan pasokan global yang ketat.
Prospek & Risiko yang Harus Diperhatikan
- Kenaikan harga emas yang cepat berisiko mengalami koreksi teknis dalam jangka pendek bila sentimen perdagangan atau geopolitik mereda.
- Keputusan The Fed tetap menjadi faktor penentu utama: jika pemangkasan bunga ditunda atau sinyal hawkish muncul, tekanan terhadap emas bisa muncul.
- Permintaan dari bank sentral, arus masuk ke ETF emas, dan aktivitas pembelian fisik tetap menjadi pilar dukungan jangka menengah hingga panjang.
- Untuk perak, defisit pasokan dan permintaan industri yang tinggi — bersama dengan fenomena backwardation (harga spot lebih tinggi dari kontrak berjangka) — menjadi indikasi tekanan harga ke atas berkelanjutan.

0 Komentar