Ticker

4/recent/ticker-posts

IHSG Dalam Fase Konsolidasi, Ini Rekomendasi Saham Trading Hari Ini

Daftar Isi [Tampilkan]


Receh.in
| Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak dalam fase konsolidasi setelah ditutup menguat 0,91% ke level 8.125 pada perdagangan Kamis (16/10). Meskipun mencatat kenaikan, pasar domestik masih dibayangi oleh aksi jual bersih investor asing sebesar Rp587 miliar, serta potensi koreksi teknikal jangka pendek.

 

Asing Masih Net Sell, Tekanan Laten Masih Ada

Data perdagangan menunjukkan, saham-saham unggulan seperti BBCA, RAJA, CDIA, BBRI, dan CUAN menjadi target utama aksi jual investor asing. Aksi ini mengindikasikan bahwa sebagian pelaku pasar global masih berhati-hati terhadap aset berisiko di tengah gejolak eksternal dan ketidakpastian kebijakan moneter global.

“IHSG masih berada dalam fase konsolidasi dengan potensi kenaikan yang terbatas. Meskipun MA20 dan MA60 masih mengarah positif, indikator teknikal seperti stochastics dan RSI menunjukkan sinyal negatif,” ujar M. Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst PT Mirae Asset Sekuritas, Jumat (17/10).

Menurutnya, setelah reli teknikal dua hari terakhir, ruang kenaikan IHSG cenderung menyempit, dan pasar berpotensi menguji kembali support di area 8.000–8.050.

 

Katalis Eksternal: Shutdown AS dan Ketegangan Dagang

Nafan menjelaskan bahwa sentimen eksternal masih menjadi faktor dominan yang membentuk arah pasar hari ini.
Kondisi penutupan sebagian pemerintahan Amerika Serikat (government shutdown) dan memanasnya kembali perang dagang AS–Tiongkok memicu peningkatan volatilitas di pasar saham Asia.

Washington dikabarkan tengah mempertimbangkan penerapan tarif tambahan atas impor produk Tiongkok, sementara Beijing menanggapi dengan kontrol ekspor logam tanah jarang (rare earth) yang semakin ketat — kebijakan yang berpotensi mengganggu rantai pasok global.

“Isu geopolitik ini menjadi hambatan bagi sentimen risiko jangka pendek. Investor cenderung berpindah ke aset aman seperti emas dan dolar AS, sehingga menekan aliran modal ke emerging markets,” kata Nafan.

 

Faktor Domestik: Data FDI dan Isu Utang KCIC

Dari sisi domestik, pelaku pasar menanti rilis data Foreign Direct Investment (FDI) kuartal III-2025 yang diperkirakan menunjukkan perlambatan investasi asing langsung akibat ketidakpastian global.

Selain itu, isu utang pokok proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCIC) yang mencapai Rp81,3 triliun kembali menjadi sorotan fiskal, terutama terkait struktur pembiayaan dan beban jangka panjang terhadap BUMN.

“Kombinasi faktor eksternal dan internal ini membuat investor lebih berhati-hati dalam mengambil posisi baru di saham berkapitalisasi besar,” tambah Nafan.

 

Strategi Trading: Akumulasi Selektif dan Risk Management

Menurut Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, IHSG hari ini berpotensi terkoreksi secara teknikal setelah gagal menembus level resistance 8.150–8.180.

“Kami melihat peluang koreksi jangka pendek cukup terbuka. Namun, level support 8.000 masih kuat menopang pergerakan indeks,” ujarnya.

Fanny menyarankan investor menerapkan strategi akumulasi selektif (buy on weakness) dengan disiplin pada manajemen risiko aktif, terutama untuk saham-saham berpotensi rebound dan defensif di sektor komoditas dan media.

Rekomendasi saham pilihan untuk perdagangan Jumat (17/10):

  • PSAB (J Resources Asia Pacific Tbk)
  • BRMS (Bumi Resources Minerals Tbk)
  • CDIA (Cardig Aero Services Tbk)
  • WIFI (Solusi Sinergi Digital Tbk)
  • MLPL (Multipolar Tbk)
  • SCMA (Surya Citra Media Tbk)

Strategi: buy on weakness dan speculative buy di area support, dengan fokus pada saham berfundamental solid dan likuiditas tinggi.

 

Kesimpulan Receh.in

IHSG saat ini berada di persimpangan antara konsolidasi dan potensi koreksi. Meskipun secara teknikal tren jangka menengah masih positif, sinyal momentum menunjukkan kecenderungan profit taking menjelang akhir pekan.

💬 “Pasar butuh napas setelah reli cepat. Konsolidasi sehat justru bisa menjadi fondasi bagi penguatan baru — asal investor cermat membaca ritme teknikal dan arus asing,”Receh.in Market Strategy Note.

Posting Komentar

0 Komentar