Setelah mencatat penurunan terdalam dalam enam bulan terakhir, bursa saham Amerika Serikat kembali menguat tajam pada Senin (13/10). Indeks S&P 500 naik 1,6%, memperpanjang tren bull market, sementara Dow Jones dan Nasdaq masing-masing menguat lebih dari 1%.
Rebound pasar saham didorong oleh meredanya ketegangan AS–China setelah Presiden Donald Trump melunakkan pernyataannya soal perdagangan dan sinyal terbukanya kembali jalur negosiasi bilateral. Selain itu, situasi di Timur Tengah juga mulai stabil, mendorong arus masuk modal ke aset berisiko.
Di sisi komoditas, harga emas menembus rekor baru di
level US$4.125 per troy ounce, sementara perak (silver) naik ke
level tertinggi dalam satu dekade. Reli harga logam mulia terjadi di tengah
permintaan tinggi dari bank sentral global dan spekulasi pemangkasan suku bunga
The Fed pada 2026.
Bank of America (BofA) bahkan menaikkan target harga emas menjadi US$5.000
per ounce pada 2026, mengantisipasi tren de-dolarisasi dan tingginya
pembelian emas oleh negara-negara berkembang.
Saham-saham pertambangan emas melonjak di Wall Street, seperti Newmont Goldcorp, Barrick Gold, dan Freeport-McMoRan, dan diperkirakan akan berlanjut dalam sesi perdagangan hari ini.
Kebijakan Domestik: BI Siapkan Pembelian Obligasi Rp200 Triliun
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dikabarkan
akan melanjutkan program pembelian obligasi pemerintah di pasar sekunder
hingga Rp200 triliun pada tahun 2026.
Langkah ini diambil untuk menstabilkan pasar surat utang yang sempat tertekan
oleh aksi jual investor asing (foreign outflow) dalam dua bulan
terakhir.
Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya menyatakan
sedang mempertimbangkan tambahan suntikan likuiditas ke bank-bank
Himbara, melanjutkan program sebelumnya senilai Rp200 triliun. Meski belum
menyebutkan nilai baru yang akan dikucurkan, kebijakan ini diperkirakan menjadi
bagian dari strategi menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.
(Reuters)
Sektor-sektor Fokus Hari Ini
🏦 Perbankan (Banks)
Rencana likuiditas tambahan untuk Himbara dapat menjadi katalis positif bagi
saham bank pelat merah seperti BBRI, BMRI, dan BBTN,
terutama menjelang rilis laporan kinerja kuartal III.
🔋 Energi &
Infrastruktur – Waste-to-Energy
Danantara Indonesia akan mengembangkan proyek Waste-to-Energy (WTE)
di 33 kota di Indonesia, dengan 10 kota sebagai pilot project.
Program ini mendukung transisi energi bersih dan pengelolaan limbah perkotaan. (IDN
Financials)
🚗 Otomotif
Astra International (ASII) mencatat kenaikan market share menjadi
54,5% pada September 2025, dari 49,6% di Agustus. Lonjakan ini dipicu
penurunan tajam penjualan BEV (Battery Electric Vehicle) sebesar -36%
mom, terutama dari merek BYD yang anjlok -54% mom akibat penundaan
pengiriman.
🛍️ Consumer Discretionary
Analis memproyeksikan kinerja kuartal III/2025 inline dengan ekspektasi
pasar.
- AMRT diperkirakan mencatat laba di atas konsensus,
- MAPI masih inline,
- ACES berpotensi di bawah ekspektasi akibat perlambatan penjualan ritel.
🏗️ Properti – PANI
(Pantai Indah Kapuk Dua Tbk)
PANI resmi menetapkan harga rights issue Rp15.000 per saham dengan rasio
1 : 0,066.
Periode perdagangan dan penebusan HMETD akan berlangsung 1–5 Desember 2025.
Namun, di sisi lain, pemerintah menghapus proyek PIK 2 Tropical Coastland
dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN), sebagaimana diberitakan Bisnis
Indonesia, yang berpotensi memengaruhi persepsi investor terhadap valuasi
proyek jangka panjang.
Agenda Korporasi
14 Oktober 2025
- Cumdate Dividen Tunai: AUTO
15 Oktober 2025
- Cumdate Dividen Tunai: ASGR
- RUPS: GIAA, MMIX, SKYB, UNVR
16 Oktober 2025
- RUPS: SIPD, BBYB
17 Oktober 2025
- Cumdate Dividen Tunai: CMRY
- RUPS: URBN, SDMU
20 Oktober 2025
- RUPS: PCAR, VINS, BNBA, BPII, ACRO, AUTO
Agenda Ekonomi Global
- Pidato anggota FOMC Bowman – arah kebijakan moneter AS.
- Pidato Ketua The Fed Jerome Powell – potensi panduan suku bunga 2026.
- Pidato Gubernur The Fed Christopher Waller – fokus pada inflasi dan outlook ekonomi.
Pemantauan Khusus / FCA
- Masuk (In): IDPR, PIPA
- Keluar (Out): JARR
💬 Pasar global membuka pekan dengan nada positif setelah rebound Wall Street, reli emas, dan sinyal dovish dari The Fed. Investor domestik akan menanti arah IHSG yang berpotensi mengikuti tren global hari ini.
0 Komentar