Ticker

4/recent/ticker-posts

IHSG Mixed Cenderung Positif, Buy UNVR, INCO, CUAN, TLKM, DSNG, dan ANTM

Daftar Isi [Tampilkan]


Receh.in
| Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat pada perdagangan Kamis (16/10/2025). Sentimen positif datang dari penguatan bursa Wall Street serta kenaikan harga komoditas global, meski tekanan jual asing masih membayangi pasar domestik.

 

IHSG Berpeluang Rebound Setelah Koreksi

Pada perdagangan sebelumnya, Rabu (15/10), IHSG sempat melemah tipis 0,19% ke level 8.051, setelah sepanjang sesi bergerak fluktuatif di bawah level psikologis 8.100. Tekanan terjadi pada 449 saham yang turun, sementara 232 saham menguat dan 122 stagnan. Nilai transaksi bursa menurun ke Rp29,96 triliun dari sebelumnya Rp32,02 triliun.

Tim Riset PT CGS International Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG hari ini akan mencoba bangkit secara terbatas dengan range pergerakan support di 7.970–7.890 dan resistance di 8.130–8.215.

“IHSG diprediksi bergerak mixed to positive seiring penguatan bursa global dan kenaikan harga komoditas unggulan. Namun tekanan jual asing masih menjadi hambatan jangka pendek,” tulis tim riset dalam analisis harian, Kamis (16/10).

 

Wall Street Menguat, Dorong Sentimen Positif Asia

Dari pasar global, mayoritas indeks saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Rabu waktu setempat.

  • S&P 500 naik 0,4%,
  • Nasdaq menguat 0,66%,
  • sementara Dow Jones sedikit melemah 0,04%.

Kenaikan di sektor teknologi dan energi mendorong optimisme investor, setelah Ketua The Fed Jerome Powell kembali menyampaikan nada dovish bahwa pemangkasan suku bunga lanjutan masih terbuka pada pertemuan Desember.

Selain itu, laporan keuangan positif bank-bank besar AS seperti JPMorgan dan Citigroup memberi sentimen positif bagi pasar saham global, termasuk kawasan Asia.

 

Harga Komoditas Menguat, Topang Saham Sektor Energi dan Pertambangan

Harga komoditas utama dunia terpantau menguat pada perdagangan Rabu malam:

  • Emas naik ke USD4.180 per ons, rekor baru tahun ini.
  • Batubara ICE Newcastle menguat 2,1% ke USD142,3 per ton.
  • Nikel juga naik 1,6% ke USD17.420 per ton.

Kenaikan harga komoditas ini diperkirakan menjadi katalis positif bagi saham-saham sektor energi dan pertambangan seperti INCO, ANTM, dan CUAN, yang selama dua pekan terakhir cenderung terkoreksi akibat tekanan asing.

 

Asing Masih Jualan, Tapi Potensi Berbalik

Meskipun outlook global membaik, arus dana asing masih mencatat net sell Rp1,43 triliun di pasar reguler Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu. Total net sell asing sejak awal Oktober kini mendekati Rp7,2 triliun, mencerminkan sikap hati-hati investor global terhadap volatilitas pasar regional.

Namun, analis menilai tekanan jual tersebut berpotensi mereda apabila The Fed benar-benar memberi sinyal kuat soal penurunan suku bunga pada pertemuan FOMC Oktober. Likuiditas global yang meningkat biasanya menjadi katalis bagi arus modal masuk ke emerging market, termasuk Indonesia.

 

Rekomendasi Saham Hari Ini

Tim Riset CGS International Sekuritas merekomendasikan strategi “Buy on Weakness” pada sejumlah saham berfundamental kuat dan sensitif terhadap tren pemulihan komoditas maupun konsumsi domestik:

  • UNVR (Unilever Indonesia) – saham defensif sektor consumer goods dengan potensi rebound menjelang musim belanja akhir tahun.
  • INCO (Vale Indonesia) – diuntungkan oleh kenaikan harga nikel global dan prospek jangka panjang sektor hilirisasi mineral.
  • CUAN (Petrindo Jaya Kreasi) – potensi penguatan seiring ekspektasi proyek energi baru terbarukan Prajogo Pangestu.
  • TLKM (Telkom Indonesia) – fundamental kuat dengan katalis pertumbuhan bisnis digital dan data center.
  • DSNG (Dharma Satya Nusantara) – rebound potensi dari harga CPO yang mulai pulih.
  • ANTM (Aneka Tambang) – prospek positif dari kenaikan harga emas dan nikel serta rencana ekspansi hilirisasi.

 

Kesimpulan Receh.in

Pasar saham Indonesia memasuki fase konsolidasi sehat di tengah optimisme global atas potensi pelonggaran kebijakan moneter AS. IHSG masih berpeluang menguat terbatas hari ini, dengan fokus pada sektor komoditas, consumer goods, dan telekomunikasi.

💬 “Selama IHSG bertahan di atas 7.950, arah jangka pendek masih positif. Momentum komoditas bisa jadi bahan bakar baru bagi reli berikutnya,”Receh.in Market Insight.

 

Posting Komentar

0 Komentar