Ticker

4/recent/ticker-posts

Morning News Summary: Wall Street Melemah, Dolar Menguat, dan Sektor Perbankan Domestik Rebound

Daftar Isi [Tampilkan]


📈 Global Market Overview

Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan Kamis (9/10), dengan tiga indeks utama kompak terkoreksi di tengah minimnya sentimen penggerak pasar.

  • S&P 500 turun 0,3%
  • Dow Jones melemah 0,5%
  • Nasdaq Composite terkoreksi 0,1%

Pelemahan terjadi setelah rilis data ekonomi tertunda akibat penutupan sebagian pemerintahan AS (government shutdown) yang masih berlanjut, serta kekhawatiran investor terhadap valuasi pasar yang terlalu tinggi.
Saat ini, S&P 500 diperdagangkan pada rasio PE setara puncak dotcom bubble (2000) dan pandemi (2020), menimbulkan kekhawatiran koreksi valuasi lebih dalam menjelang musim laporan keuangan kuartal III yang dimulai pekan depan.

 

💵 Dollar Menguat, Komoditas Tertekan

Indeks dolar AS (DXY) menguat ke 99,4, didorong pelemahan yen Jepang dan euro akibat ketidakpastian politik di Jepang dan Prancis.
Penguatan dolar turut menekan harga emas dan minyak mentah:

  • Emas turun 1,3% ke bawah USD4.000 per ons, setelah reli ke rekor tertinggi pada awal pekan.
  • Minyak WTI melemah 1,5% ke USD61,5 per barel, tertekan sentimen positif dari kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza.

Sementara itu, tembaga berjangka di London Metal Exchange (LME) naik 3% ke USD10.990 per ton, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa, dipicu kekhawatiran pasokan global yang ketat dan meningkatnya permintaan dari China.

 

🏦 Saham Perbankan Rebound, Didukung Valuasi Murah dan Stimulus Pemerintah

Indeks Prime Bank 10 melonjak 3,2%, mengungguli penguatan IHSG yang naik 1,0% pada Kamis. Rebound saham perbankan terjadi setelah valuasi dinilai telah mencapai titik terendah historis (price-to-book dan price-to-earnings ratio).

Namun, penguatan ini didominasi investor domestik, sementara investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih senilai Rp1,48 triliun.

📊 Fokus sektor perbankan:

  • Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,5% di kuartal IV-2025 dan 6% pada 2026, seiring percepatan penyaluran dana Rp200 triliun ke bank-bank Himbara.
    • Serapan dana per akhir September: BMRI 74%, BBRI 62%, BBNI 50%, dan BBTN 19% (Reuters).
  • Karena penyerapan rendah, Kementerian Keuangan berencana realokasi Rp15 triliun dari total Rp25 triliun yang dialokasikan ke BBTN untuk dialihkan ke bank pembangunan daerah (BPD) (Detik).

 

🏗️ Kabar Emiten & Korporasi

🔹 PANI | CBDK
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menyetujui rights issue sebesar 1,2 miliar saham baru, yang akan meningkatkan kepemilikan CBDK hingga 90%.
Selain itu, tol Kataraja, yang menghubungkan Jakarta dengan kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, telah resmi beroperasi secara fungsional sejak Kamis (9/10) (Bisnis Indonesia).

🔹 CMRY
PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) berencana membagikan dividen interim Rp100 per saham, dengan cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 17 Oktober 2025 (Emiten News).

 

📅 Agenda Korporasi Pekan Ini

Tanggal

Agenda

Emiten

10 Okt

Cash Dividend Cumdate

PNGO

13 Okt

Cash Dividend Cumdate

TLDN, ASII

13 Okt

RUPS

PPRI

14 Okt

Cash Dividend Cumdate

AUTO

15 Okt

Cash Dividend Cumdate

ASGR

15 Okt

RUPS

GIAA, MMIX, SKYB, UNVR

16 Okt

RUPS

SIPD, BBYB

 

🚫 Suspensi Perdagangan

Open Suspension:
RISE, INDX, DADA, NTBK, ASHA, UFOE, TRIN, TRIN-W2

Suspend:
TINS, FOLK, YPAS, TFAS

 

⚠️ Pemantauan Khusus / FCA

  • Masuk (In): INDX, RISE
  • Keluar (Out): DADA

 

💡 Analisis Singkat:

  • IHSG diperkirakan masih melanjutkan tren uptrend moderat, didukung rotasi dana ke saham-saham perbankan dan defensif.
  • Dolar yang menguat berpotensi menekan sentimen komoditas, namun harga tembaga dan nikel bisa menjadi pengecualian karena permintaan industri kendaraan listrik yang meningkat.
  • Investor disarankan untuk fokus pada saham berfundamental kuat dengan valuasi rendah, serta mengantisipasi volatilitas menjelang musim laporan keuangan kuartal III.

 

📊 Sumber: PT Indo Premier Sekuritas, Reuters, CNBC, Bisnis Indonesia, Detik, IDX Data Center
Disclaimer On

 

Posting Komentar

0 Komentar