Ticker

4/recent/ticker-posts

Rekomendasi Saham Archi Indonesia (ARCI), Potensi Kenaikan Produksi & Harga Meninggi

Daftar Isi [Tampilkan]


📌 Pokok Berita:

  • CGS International memasukkan Archi Indonesia sebagai proksi yang kuat untuk eksposur harga emas, dengan rekomendasi “add” dan target harga Rp 1.450.
  • Tambang emas Toka Tindung yang dikelola ARCI diproyeksikan menghasilkan sekitar 120.000 ons emas pada tahun ini, menjadikannya produsen tertinggi kedua di antara emiten pertambangan emas publik.
  • Setelah rampungnya remediasi di pit Araren, ARCI diperkirakan akan mencatat peningkatan kadar dan volume produksi emas mulai kuartal III/2025.
  • ARCI memproyeksikan pertumbuhan produksi sebesar 25 % di 2025, seiring pembukaan pit baru dan relokasi tambang bawah tanah.

 

Archi & Toka Tindung: Jalan Menuju Produksi Emas Lebih Efisien

Archi Indonesia (ARCI) dikenal sebagai perusahaan pure-play pertambangan emas melalui pengoperasian tambang Toka Tindung di Sulawesi Utara.

Tambang ini menggunakan metode terbuka (open pit) yang mencakup pit Toka Tindung, Araren, Kopra, serta pit lain dalam wilayah konsesi. ARCI memiliki kapasitas pengolahan pabrik sekitar 3,6 juta ton/tahun, dengan rencana peningkatan ke 8 juta ton menjelang akhir 2025.

Menurut data prospektus, konsesi Toka Tindung memiliki sumber daya mineral yang signifikan: sekitar 145,8 juta ton bijih dengan kadar emas rata-rata ~1,2 g/t, mengandung sekitar 5,5 juta ons emas (proven + probable).

 

CGS: Rekomendasi “Add”, Target Harga Rp 1.450

Dalam laporan risetnya, CGS International memandang ARCI sebagai “proksi solid eksposur emas” dengan potensi keuntungan dari kenaikan harga barang logam mulia.

Mereka menetapkan rekomendasi “add” dan target harga saham sebesar Rp 1.450, sementara pada saat laporan saham ARCI melemah sekitar 4,1 % ke Rp 1.050.

Menurut data Investing.com, ekspektasi target rata-rata analis dalam 12 bulan ke depan berada di angka ~Rp 1.360, yang mengindikasikan potensi upside ~27 %.

 

Remediasi Pit Araren & Proyeksi Produksi Kuartal III

Dikutip dari Ipotnews, Archi telah memfokuskan upaya remediasi di pit Araren, yang sebelumnya sempat terdampak bencana alam. Setelah perbaikan, ARCI optimistis bahwa kadar emas dan produksi akan meningkat mulai kuartal III 2025.

Manajemen ARCI menargetkan pertumbuhan produksi ~25 % tahun ini dibanding 2024. Pada 2024, perusahaan mencatat produksi ~93,4 kilo ons dan penjualan 97,1 kilo ons.

Langkah strategis lainnya mencakup pembukaan pit baru di bagian utara konsesi serta pengembangan tambang bawah tanah (underground) sebagai diversifikasi dari tambang terbuka.

 

Risiko & Catatan Penting

  • Meski target-proyeksi optimistis, realisasi produksi sangat bergantung pada keberhasilan rehabilitasi pit dan stabilitas operasional.
  • Harga emas global juga menjadi faktor eksternal kunci. Jika harga emas melemah, margin keuntungan bisa tertekan meski produksi meningkat.
  • Arus kas dan investasi modal diperlukan untuk mendukung ekspansi dan teknologi pengolahan; ini dapat mempengaruhi beban utang perusahaan.
  • Persaingan dari produsen emas lainnya dan regulasi pertambangan akan menjadi elemen yang harus diperhatikan.

 

Kesimpulan & Implikasi Bagi Investor

Archi Indonesia (ARCI) memiliki profil yang menarik sebagai proksi domestik terhadap harga emas di Indonesia. Rekomendasi CGS dan target harga ambisius menunjukkan bahwa analis melihat potensi nilai tambah di tengah kondisi pasar logam mulia yang relatif kuat.

Bagi investor yang ingin terpapar pada emas melalui pasar saham — terutama di pasar Indonesia — ARCI bisa menjadi pilihan strategis. Namun, seperti investasi tambang pada umumnya, momentum eksekusi operasional, kemampuan manajemen risiko, serta fluktuasi harga emas global harus jadi perhatian.

Kalau kamu mau, saya bisa membuat simulasi valuasi ARCI vs perusahaan emas publik lain (misalnya Antam, Merdeka, atau Newmont) agar jelas perbandingannya — mau saya siapkan?

Posting Komentar

0 Komentar