Ticker

4/recent/ticker-posts

Siapa Pemilik Sesungguhnya CBRE? Saham Naik Hampir 9.400%, Ini Daftar Pemegang Saham Mayoritasnya

Daftar Isi [Tampilkan]

📌 Pokok Berita:

  • PT Omudas Investment tercatat sebagai pemegang saham mayoritas PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) dengan kepemilikan 61,13% saham.
  • Penerima manfaat akhir (ultimate beneficial owner) CBRE adalah Suganto Gunawan, yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama perusahaan.
  • Saham CBRE masih melanjutkan reli luar biasa, naik 15% dalam sehari, 144,9% dalam lima hari, dan 9.373% sejak awal 2025.

 

Nama PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) tengah menjadi sorotan tajam di pasar modal. Emiten perkapalan yang bergerak di bidang penyewaan armada kapal tunda (tugboat) dan tongkang (barge) ini mencatat kenaikan harga saham fantastis dalam beberapa bulan terakhir, sekaligus memunculkan pertanyaan: siapa sebenarnya pemilik di balik lonjakan saham spektakuler tersebut?

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per 30 September 2025, pengendali utama CBRE adalah PT Omudas Investment dengan kepemilikan sebesar 2,77 miliar saham, setara 61,13% dari total saham beredar. Posisi kedua ditempati oleh PT Republik Capital Indonesia dengan 513 juta saham (11,3%), disusul oleh Bes Trust Pte Ltd asal Singapura dengan 342 juta saham (7,54%). Adapun masyarakat investor publik (non-warkat) memegang 909 juta saham atau sekitar 20,03%.

Sementara itu, penerima manfaat akhir (ultimate beneficial owner) dari kepemilikan saham CBRE adalah Suganto Gunawan, yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama perseroan. Nama Suganto selama ini dikenal sebagai pengusaha yang aktif di sektor logistik dan energi maritim, dan kehadirannya dinilai memperkuat arah bisnis CBRE yang mulai ekspansif ke proyek-proyek berskala besar.

Bisnis Perkapalan yang Tumbuh Agresif

 

Didirikan pada 2016, CBRE kini memiliki dua kapal tunda, empat tongkang, dan satu mother vessel berukuran besar. Perseroan juga tengah memfinalisasi rencana akuisisi kapal raksasa seharga USD100 juta (sekitar Rp1,6 triliun) dari Hilong Shipping Holding, perusahaan perkapalan asal China.

Kapal baru ini memiliki panjang 161,93 meter dan lebar 46 meter, serta dirancang untuk pekerjaan berat seperti menarik anjungan minyak lepas pantai (offshore rigs) dan pemasangan pipa bawah laut (subsea pipeline installation). Dengan investasi tersebut, CBRE menargetkan bisa masuk ke pasar proyek energi dan infrastruktur kelas dunia.

Wilayah operasional CBRE kini membentang hampir di seluruh perairan Indonesia — dari Sumatera, Kalimantan, dan Jawa hingga Sulawesi, Maluku, Bali, dan Nusa Tenggara. Beberapa klien besar yang telah dilayani antara lain PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PLN, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI), dan Harita Nickel.

Saham Melejit Tak Tertahankan

Saham CBRE (IDX: CBRE) kembali melesat pada perdagangan Rabu (8/10), ditutup naik 15,02% ke Rp1.800 per saham, setelah sehari sebelumnya juga mencatat kenaikan dua digit. Dalam lima hari terakhir, harga sahamnya sudah melonjak 144,9%, sementara dalam enam bulan terakhir, kenaikannya mencapai 7.400%.

Lebih mencengangkan lagi, sejak awal tahun 2025, saham CBRE telah meroket hingga 9.373% — menjadikannya salah satu saham dengan kinerja terbaik di Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun ini. Padahal hingga akhir Agustus 2025, saham CBRE masih diperdagangkan di kisaran Rp50 per saham sebelum mulai melesat tajam menuju rekor tertingginya (all time high).

Lonjakan fantastis ini dipicu oleh kombinasi sentimen ekspansi global, rencana akuisisi kapal besar, dan minat investor terhadap sektor logistik dan energi laut yang tengah naik daun seiring meningkatnya aktivitas pertambangan dan energi di kawasan Asia Tenggara.

Meski demikian, analis pasar mengingatkan bahwa kenaikan harga yang sangat cepat juga membawa risiko volatilitas tinggi. "Fundamental CBRE memang menunjukkan arah ekspansi yang ambisius, tapi investor tetap perlu mencermati valuasinya karena lonjakan ribuan persen dalam waktu singkat biasanya diikuti oleh fase konsolidasi tajam," ujar seorang analis sekuritas yang dikutip dari IDXChannel.

Dengan kepemilikan mayoritas di tangan Omudas Investment dan pengendali utama Suganto Gunawan, CBRE kini berdiri di garis depan industri perkapalan nasional — bukan hanya sebagai penyedia layanan maritim, tapi juga calon pemain utama dalam rantai logistik energi regional.

Jika reli harga sahamnya terus berlanjut, bukan tak mungkin CBRE akan menjadi salah satu kisah sukses spektakuler di pasar modal Indonesia tahun ini.

Posting Komentar

0 Komentar