Ticker

4/recent/ticker-posts

Tetap di Pola Uptrend, IHSG Berpotensi Teknikal Rebound

Daftar Isi [Tampilkan]


Receh.in
| Setelah sempat terkoreksi tipis pada perdagangan sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berpotensi mengalami technical rebound pada Kamis (16/10/2025). Indeks masih bertahan di area support kuat 8.000, dengan peluang penguatan menuju 8.100–8.150 seiring meningkatnya optimisme global dan sinyal positif dari kebijakan moneter domestik.

 

Bertahan di Support, Siap Rebound

IHSG pada perdagangan Rabu (15/10) ditutup melemah 0,19% ke level 8.051, meski sempat bergerak di bawah 8.000 pada sesi siang. Tekanan utama datang dari aksi jual asing senilai Rp1,43 triliun, yang mayoritas terjadi di saham-saham perbankan besar seperti BBRI, BMRI, BRMS, BBCA, dan ARCI.

Namun, analis menilai pelemahan tersebut bersifat teknikal dan bukan perubahan tren.
“Setelah kemarin IHSG mampu bertahan di area support kuat 8.000, hari ini berpotensi terjadi technical rebound dengan area support di kisaran 7.900–8.000 dan resistance di 8.100–8.150,” ujar Fanny Suherman, Head of Retail Research PT BNI Sekuritas, dalam riset hariannya, Kamis (16/10).

Menurut Fanny, pola pergerakan IHSG masih menunjukkan struktur uptrend jangka menengah, dan pelemahan yang terjadi belakangan ini lebih bersifat throwback atau penyesuaian singkat sebelum melanjutkan kenaikan.

 

Saham Pilihan: Spekulatif dan Akumulasi

Untuk perdagangan hari ini, BNI Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham unggulan dengan dua strategi: speculative buy dan buy on weakness, terutama pada saham yang punya potensi rebound teknikal.

Daftar saham pilihan hari ini:

  • ANTM (Aneka Tambang)Speculative buy di area 3.300–3.400 dengan target 3.430–3.500. Prospek positif didukung kenaikan harga emas dan nikel global.
  • CDIA (Cardialindo) – Saham konstruksi dengan potensi teknikal rebound setelah konsolidasi panjang.
  • PTRO (Petrosea) – Momentum penguatan berlanjut setelah ekspansi ke proyek tambang global di Pakistan.
  • BRPT (Barito Pacific) – Buy on weakness di tengah prospek bisnis petrokimia dan energi terbarukan yang solid.
  • SCMA (Surya Citra Media) – Buy on weakness, potensi sentimen positif dari rebound belanja iklan korporasi.
  • FILM (MD Pictures)Buy on weakness di area 4.500–4.700 dengan target 4.900–5.250, didukung pipeline film akhir tahun dan ekspansi ke platform digital.

 

Tren Teknis Masih Uptrend

Analis M. Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst PT Mirae Asset Sekuritas, menegaskan bahwa secara teknikal, IHSG masih berada dalam pola penguatan jangka menengah. Indeks disebut sedang mengalami throwback di tengah tren uptrend yang lebih besar.

“MA20 dan MA60 menunjukkan kecenderungan menguat, mengonfirmasi bahwa IHSG masih dalam fase kenaikan menengah. Koreksi saat ini lebih merupakan jeda sebelum melanjutkan tren bullish,” jelas Nafan.

Selain faktor teknikal, pasar juga mendapatkan dukungan fundamental dari perkembangan global dan domestik.

 

Sinyal Dovish The Fed dan Kebijakan BI Menopang Pasar

Dari sisi eksternal, pernyataan dovish Ketua The Fed Jerome Powell kembali menjadi katalis positif. Powell mengisyaratkan bahwa program pengetatan kuantitatif (quantitative tightening) mendekati akhir dan membuka peluang pemangkasan suku bunga lebih lanjut pada pertemuan Oktober dan Desember.

Kebijakan ini diharapkan mendorong aliran modal kembali ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, yang memiliki imbal hasil obligasi dan potensi pertumbuhan relatif lebih menarik.

Sementara dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati data Foreign Direct Investment (FDI) kuartal III/2025 yang diperkirakan tumbuh positif, serta komitmen pelonggaran moneter Bank Indonesia (BI).

Tren penurunan yield SBN 10 tahun akan menurunkan beban bunga utang pemerintah dan memperkuat ruang fiskal. Kombinasi kebijakan BI dan Kemenkeu saat ini menciptakan stabilitas makro yang kondusif bagi pasar modal,” tambah Nafan.

 

Kesimpulan Receh.in

Setelah menahan tekanan jual dan bertahan di atas level psikologis 8.000, IHSG kini memiliki peluang besar untuk melakukan technical rebound jangka pendek. Dukungan global dari The Fed, kebijakan moneter BI, serta sentimen domestik yang stabil menjadi katalis untuk mengembalikan momentum penguatan.

💬 “IHSG masih dalam jalur uptrend — koreksi hanyalah jeda, bukan pembalikan tren. Level 8.000 terbukti menjadi benteng kuat yang siap mendorong reli berikutnya,”Receh.in Market Insight.

Posting Komentar

0 Komentar