Receh.in — Harga emas dunia menguat mendekati level tertinggi dalam tiga minggu terakhir pada perdagangan Selasa (11/11) waktu setempat, ditopang optimisme pasar terhadap berakhirnya penutupan pemerintahan Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya peluang pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada bulan depan.
Mengutip laporan Reuters di Bengaluru, harga emas spot naik 0,3% menjadi USD4.126,77 per troy ounce pada pukul 03.13 WIB setelah sempat menyentuh posisi tertinggi sejak 23 Oktober 2025. Sementara itu, harga emas berjangka AS kontrak Desember ditutup turun tipis 0,1% di level USD4.116,30 per troy ounce.
Penguatan harga emas terjadi setelah Senat AS menyetujui kesepakatan kompromi untuk mengakhiri penutupan pemerintahan (government shutdown) yang telah memperlambat publikasi sejumlah data ekonomi penting seperti inflasi dan ketenagakerjaan. Keputusan ini dinilai akan membuka jalan bagi The Fed untuk menilai kondisi ekonomi secara lebih akurat menjelang rapat kebijakan moneter Desember mendatang.
“Pelaku pasar memperkirakan data ekonomi yang akan dirilis menunjukkan pelemahan, dan hal itu bisa mendorong The Fed memangkas suku bunga pada Desember. Ekspektasi itulah yang memacu optimisme di pasar emas dan perak hari ini,” ujar Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.
Berdasarkan FedWatch Tool dari CME Group, peluang pemangkasan suku bunga Desember mencapai 64%, dengan sebagian pelaku pasar memperkirakan potensi pemotongan hingga 50 basis poin. Gubernur The Fed Stephen Miran bahkan menyebut langkah pelonggaran agresif bisa dibutuhkan untuk menahan perlambatan ekonomi, mengingat data tenaga kerja AS menunjukkan kehilangan lapangan kerja pada Oktober, sementara sentimen konsumen November jatuh ke posisi terendah dalam tiga setengah tahun terakhir.
Dalam catatan riset UBS, permintaan emas global diperkirakan akan mencapai level tertinggi sejak 2011 sepanjang 2025–2026, terutama jika risiko geopolitik dan ketidakstabilan pasar meningkat. “Setiap peningkatan signifikan pada risiko politik maupun pasar keuangan berpotensi mendorong harga emas menuju target atas kami di USD4.700 per troy ounce,” tulis UBS dalam laporannya.
Selain emas, harga perak spot naik 1,2% menjadi USD51,12 per troy ounce, level tertinggi sejak 21 Oktober. Platinum turut menguat 0,4% ke USD1.583,72, sementara paladium melonjak 2% menjadi USD1.442,75 per troy ounce.
Kenaikan harga logam mulia ini menegaskan kembali posisi emas sebagai aset lindung nilai (safe haven) utama di tengah ketidakpastian ekonomi global dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter Amerika Serikat.

0 Komentar