Receh.in – Menjelang akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak variatif dalam kecenderungan melemah terbatas, setelah sehari sebelumnya ditutup turun tipis 0,2% ke level 8.371 pada Kamis (13/11/2025).
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, pelemahan IHSG kemarin disebabkan oleh tekanan jual pada 345 saham, sementara 314 saham menguat dan 154 saham stagnan. Aktivitas perdagangan terbilang ramai dengan nilai transaksi mencapai Rp25,45 triliun, meningkat dari Rp22,34 triliun pada hari sebelumnya.
Menurut analisis WH Project, pergerakan IHSG saat ini masih berada dalam fase pengujian support penting di 8.361 setelah sempat menembus resistance psikologis 8.400. Aksi ambil untung (profit taking) pasca kenaikan signifikan dinilai sebagai hal yang wajar, sehingga potensi koreksi masih bersifat terbatas.
Secara teknikal, IHSG berpeluang bergerak dalam rentang 8.361–8.400 pada perdagangan Jumat (14/11/2025). Investor asing juga tercatat mencatatkan net sell sebesar Rp76,6 miliar di pasar reguler, menambah tekanan jangka pendek terhadap indeks.
Saham Lapis Dua dan Tiga Masih Jadi Arena Day Trader
WH Project menilai pergerakan pasar dalam beberapa pekan terakhir masih didominasi saham lapis dua dan tiga yang menunjukkan volatilitas tinggi. Kondisi ini menciptakan peluang bagi trader harian (day trader) untuk memanfaatkan momentum harga jangka pendek.
Meski IHSG tengah konsolidasi, beberapa saham unggulan sektor energi dan keuangan disebut memiliki potensi rebound teknikal. WH Project merekomendasikan akumulasi pembelian pada saham BUMI, DEWA, PNLF, dan TRIM untuk perdagangan akhir pekan ini.
Keempat saham tersebut memiliki likuiditas tinggi dan cenderung aktif di tengah fluktuasi pasar, menjadikannya menarik untuk strategi “buy on weakness” jangka pendek.
Outlook Akhir Pekan: Potensi Rebound Terbuka
Dengan kondisi pasar yang bergerak terbatas dan tekanan asing yang tidak signifikan, analis memandang peluang rebound IHSG masih terbuka, terutama jika support 8.361 berhasil bertahan.
Sentimen positif juga dapat muncul dari stabilitas rupiah dan penguatan komoditas global, yang berpotensi menopang saham sektor energi dan tambang.
Bagi investor jangka pendek, fokus tetap pada strategi trading cepat di saham berfundamental kuat namun berfluktuasi tinggi, sementara investor jangka panjang disarankan menunggu konfirmasi arah IHSG di atas level 8.400 untuk memastikan momentum bullish berlanjut.

0 Komentar