Receh.in — Emiten batu bara metalurgi, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), mencatatkan laba bersih sebesar US$206 juta sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025, turun 38% year-on-year (yoy). Meski demikian, capaian tersebut sejalan dengan proyeksi analis dan konsensus pasar, masing-masing 73% dan 70% dari estimasi setahun penuh, menurut laporan riset IPS Research yang disusun oleh Ryan Winipta dan Reggie Parengkuan.
Kinerja kuartal ketiga tercatat sedikit melemah, namun secara keseluruhan hasil 9M25 dinilai “in-line” karena volume dan harga jual diperkirakan akan meningkat pada kuartal IV-2025 seiring perbaikan kondisi cuaca dan kenaikan tren harga batu bara kokas (coking coal) yang kini bergerak di atas US$190 per ton.
Laba Kuartal III Turun 13% akibat Volume dan ASP Melemah
Pada kuartal III-2025, ADMR membukukan laba bersih US$66 juta, turun 13% dibandingkan kuartal sebelumnya (qoq). Penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya volume penjualan -4% qoq dan harga jual rata-rata (ASP) -2% qoq, serta kenaikan stripping ratio (SR) dari 3,3x menjadi 3,8x.
Pendapatan kuartalan juga turun 5% qoq, sementara gross profit margin (GPM) menyempit menjadi 38% dari sebelumnya 40%. Beban operasional meningkat tajam +49% qoq menjadi US$13 juta, tanpa adanya pos luar biasa di bawah garis operasi.
“Secara keseluruhan, penurunan laba kuartalan bersifat sementara. Kami memperkirakan volume penjualan akan meningkat di kuartal keempat seiring kondisi cuaca yang lebih baik dan tren harga yang membaik,” tulis IPS dalam laporannya, Sabtu (1/11).
Kendala Pengapalan Hambat Volume Penjualan
Secara operasional, volume penjualan batu bara metalurgi turun menjadi 1,54 juta ton (-4% qoq) akibat kendala pengapalan di Sungai Barito yang mengalami penurunan permukaan air, sementara produksi tetap solid di 1,95 juta ton (+4% qoq).
Total produksi hingga akhir September telah mencapai 84–91%
dari target tahunan (5,9–6,4 juta ton), menandakan pencapaian yang kuat
menjelang akhir tahun.
Sementara itu, harga jual rata-rata (ASP) turun tipis 2% qoq ke
US$149 per ton, sejalan dengan harga acuan industri yang bergerak datar.
Rasio pengupasan (stripping ratio/SR) meningkat menjadi 3,8x di kuartal ketiga, tetapi masih sesuai dengan panduan tahunan 3,6x.
Prospek Kuartal IV: Volume Naik, Harga Menguat
IPS menilai kuartal IV-2025 berpotensi menjadi periode pemulihan bagi ADMR, dengan kombinasi volume penjualan yang lebih tinggi serta harga batu bara metalurgi yang kembali menanjak mendekati US$200 per ton.
“Kami melihat harga coking coal telah menyentuh titik terendah dan mulai mengalami rebound. Dengan kondisi cuaca yang membaik, kinerja ADMR berpeluang menguat di kuartal berikutnya,” jelas tim riset IPS.
Selain itu, proyek strategis pembangunan smelter aluminium PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) juga tetap berjalan sesuai jadwal dan diharapkan mulai produksi pada akhir 2025, memperkuat diversifikasi bisnis ADMR di sektor hilir.
Rekomendasi: BUY, Target Harga Rp1.300 per Saham
IPS mempertahankan rekomendasi BUY untuk saham ADMR dengan target harga Rp1.300 per saham, seiring optimisme terhadap prospek harga batu bara metalurgi dan kemajuan proyek smelter aluminium.
“Kami meyakini valuasi ADMR saat ini masih undervalued dibandingkan potensi jangka panjangnya di industri logam dan energi bersih,” tulis IPS.
Namun demikian, analis mengingatkan sejumlah risiko utama, yakni:
- potensi penundaan proyek smelter aluminium KAI,
 - pemulihan permintaan baja global yang lebih lambat dari perkiraan, dan
 - cuaca ekstrem yang dapat mengganggu aktivitas pengapalan.
 
Sekilas Kinerja ADMR 9M25
| 
   Indikator  | 
  
   9M25  | 
  
   Perubahan (YoY)  | 
  
   Keterangan  | 
 
| 
   Laba bersih  | 
  
   US$206 juta  | 
  
   -38%  | 
  
   In-line dengan konsensus (70%)  | 
 
| 
   Penjualan  | 
  
   Turun -5% qoq  | 
  
   —  | 
  
   Volume terganggu pengapalan  | 
 
| 
   ASP  | 
  
   US$149/t  | 
  
   -2% qoq  | 
  
   Mengikuti harga acuan global  | 
 
| 
   Stripping Ratio  | 
  
   3.8x  | 
  
   Naik dari 3.3x  | 
  
   Sesuai panduan tahunan  | 
 
| 
   Produksi  | 
  
   1.95 Mt (+4% qoq)  | 
  
   —  | 
  
   84–91% dari target tahunan  | 
 

0 Komentar