Receh.in – Permintaan alat kesehatan nasional yang terus meningkat menjadi berkah bagi PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA). Hingga kuartal III-2025, emiten distribusi alat kesehatan tersebut mencatat pendapatan Rp1,01 triliun, melonjak 73,5% dibandingkan Rp584,25 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja gemilang ini turut mendongkrak laba bersih IRRA hingga 122% menjadi Rp44,61 miliar, dari sebelumnya Rp20,08 miliar per September 2024.
Direktur Utama Itama Ranoraya, Heru Firdausi Syarif, mengatakan lonjakan kinerja tersebut mencerminkan meningkatnya permintaan produk alat kesehatan nasional, sekaligus efektivitas strategi perusahaan dalam menjaga profitabilitas di tengah ekspansi bisnis dan dinamika pasar.
“Pencapaian ini menunjukkan efektivitas strategi kami dalam memperluas pasar domestik serta memperkuat posisi perseroan sebagai mitra utama penyedia alat kesehatan nasional,” ujar Heru dalam keterangan pers, Selasa (4/11/2025).
Strategi Efisiensi & Ekspansi Pasar Domestik
Heru menjelaskan, peningkatan signifikan dalam penjualan dan laba bersih tidak hanya berasal dari kenaikan permintaan alat kesehatan rumah sakit, tetapi juga dari ekspansi kanal distribusi dan diversifikasi produk unggulan.
“Ke depan, kami akan terus berinvestasi pada teknologi dan sistem distribusi untuk menopang pertumbuhan jangka panjang serta menjaga ketahanan rantai pasok nasional,” imbuhnya.
Perseroan juga berkomitmen memperkuat kemitraan strategis dengan produsen dan lembaga kesehatan di seluruh Indonesia untuk memastikan ketersediaan produk berkualitas dengan harga kompetitif.
Efisiensi Operasional Dorong Profitabilitas
Dari sisi operasional, laba usaha IRRA meningkat 108% menjadi Rp84,20 miliar, didukung oleh efisiensi distribusi dan pengendalian biaya pokok penjualan.
Selain itu, EBITDA tercatat sebesar Rp104,40 miliar, menandakan peningkatan efisiensi dan kemampuan menghasilkan arus kas operasional yang kuat.
“Kami terus melakukan optimalisasi proses distribusi dan pengelolaan biaya secara disiplin untuk menjaga margin yang sehat,” jelas Heru.
Struktur Keuangan Menguat
Per 30 September 2025, total aset Itama Ranoraya mencapai Rp2,72 triliun, naik 64% dibandingkan akhir 2024 sebesar Rp1,66 triliun. Peningkatan ini sebagian besar berasal dari pertumbuhan piutang usaha dan aset tetap yang mendukung ekspansi distribusi.
Sementara itu, total ekuitas naik menjadi Rp556,46 miliar, mencerminkan peningkatan laba ditahan dan pengelolaan modal kerja yang lebih efisien.
Heru menegaskan, fundamental keuangan yang kuat menjadi dasar bagi perseroan untuk melanjutkan strategi ekspansi yang berkelanjutan.
“Dengan fondasi keuangan yang solid, kami optimistis dapat menjaga tren pertumbuhan hingga akhir tahun, sekaligus memperkuat kontribusi terhadap industri alat kesehatan nasional,” ujarnya.
Outlook 2025: Fokus ke Efisiensi dan Konektivitas
Hingga akhir 2025, IRRA menargetkan pertumbuhan pendapatan dua digit dengan fokus pada peningkatan efisiensi rantai distribusi dan penetrasi pasar di wilayah Indonesia Timur.
Dengan kinerja yang konsisten, Itama Ranoraya terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam ekosistem alat kesehatan nasional, mendukung transformasi industri medis yang lebih modern dan mandiri.
0 Komentar