Ticker

4/recent/ticker-posts

Pekan Dividen Jumbo di Akhir November: AADI & TAPG Jadi Magnet Utama Investor

Daftar Isi [Tampilkan]

Receh.in – Pekan terakhir November 2025 bakal menjadi salah satu momentum paling ramai bagi pemburu dividen. Sebanyak 16 emiten di Bursa Efek Indonesia dijadwalkan menyalurkan dividen interim dengan nilai total mencapai Rp8,8 triliun. Dari jumlah tersebut, dua nama mencuri perhatian: Adaro Andalan Indonesia (AADI) dan Triputra Agro Persada (TAPG).

Dengan nilai dividen jumbo dan momentum kinerja yang solid, aksi pembagian dividen di pekan ini menjadi katalis yang memperkuat sentimen positif di tengah dinamika pasar akhir tahun.

 

AADI Menjadi Penyumbang Dividen Terbesar: Di Atas Rp4 Triliun

Emiten batu bara Adaro Andalan Indonesia (AADI) milik Boy Thohir menjadi kontributor terbesar dengan dividen interim mencapai lebih dari Rp4,16 triliun. Pembayaran akan dilakukan pada 27 November 2025, kepada pemegang saham yang telah tercatat pada recording date.

Dividen ini berasal dari laba bersih 9 bulan pertama 2025, yang mencapai US$587,3 juta, meski terkoreksi sekitar 45% secara tahunan akibat pelemahan harga batu bara global. Manajemen menegaskan pembagian dividen interim mencerminkan posisi kas AADI yang tetap solid.

AADI juga mengatur sejumlah ketentuan perpajakan untuk pemegang saham asing, mulai dari tarif PPh hingga kewajiban kelengkapan dokumen residensi pajak. Seluruh pembayaran disalurkan dalam rupiah melalui sistem KSEI.

Di pasar, pembagian dividen jumbo ini dinilai sebagai sinyal kuat bahwa perusahaan memiliki kapasitas arus kas yang stabil meskipun tekanan industri batu bara masih berlangsung.

 

TAPG Meroketkan Dividen Seiring Lonjakan Laba Sawit

Emiten perkebunan sawit Triputra Agro Persada (TAPG) ikut meramaikan pekan dividen dengan angka yang tidak kalah besar, yakni Rp992,62 miliar atau setara Rp50 per saham. Besaran dividen ini terserap sekitar 36,94% dari laba bersih 9 bulan pertama 2025.

TAPG memang mencatat kinerja spektakuler sepanjang 2025, didukung tren kenaikan harga CPO. Pendapatan melonjak 31,48% YoY menjadi Rp8,2 triliun, sementara laba bersih melesat 65,67% YoY menjadi Rp2,68 triliun.

Produksi CPO TAPG juga meningkat 10%, selaras dengan kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) baik inti maupun plasma. Kenaikan ASP CPO turut mempertebal margin keuntungan perusahaan.

Dividen interim TAPG dijadwalkan cair pada 28 November 2025, menjadikan emiten milik TP Rachmat ini salah satu penyumbang dividen terbesar di sektor perkebunan sebelum tutup tahun.

 

Jadwal dan Besaran Dividen Pekan Terakhir November 2025

Berikut daftar lengkap pembayaran dividen yang akan berlangsung pada 24–28 November 2025:

Emiten

Nilai Dividen (Rp Miliar)

Tanggal Pembayaran

AMOR

40,86

24 Nov

SPMA

378,49

25 Nov

SMSM

230,34

25 Nov

TSPC

450,98

25 Nov

ITMG

833,88

26 Nov

AADI

4.162,58

27 Nov

NSSS

71,4

27 Nov

MARK

76

27 Nov

MLPT

100,31

28 Nov

BUAH

25

28 Nov

CNMA

406,39

28 Nov

ESIP

0,55

28 Nov

TAPG

992,62

28 Nov

MEDC

701,31

28 Nov

PPGL

3,08

28 Nov

TPIA

322,58

28 Nov

Total pembayaran: ± Rp8,8 triliun

 

Apa Artinya untuk Investor?

Pekan dividen ini memberi peluang bagi investor income-seeking maupun trader yang memburu momentum dividen (dividend play). AADI dan TAPG menjadi pusat perhatian, mengingat ukurannya yang jumbo dan kualitas fundamental yang mendukung.

Di tengah pasar yang fluktuatif, arus kas konsisten dan kebijakan dividen agresif seperti ini sering kali menjadi penopang minat investor, sekaligus katalis untuk pergerakan saham jangka pendek.

Bagi investor jangka panjang, pembayaran dividen besar juga merefleksikan kesehatan keuangan perusahaan serta disiplin manajemen dalam pengembalian nilai kepada pemegang saham.

Kesimpulan: Pekan terakhir November 2025 bukan hanya banjir dividen, tetapi juga momentum penting untuk menilai daya tahan kinerja emiten di tengah volatilitas. AADI dan TAPG memimpin panggung—dan menjadi highlight portofolio banyak investor.

Posting Komentar

0 Komentar