Receh.in – Saham-saham emiten yang terafiliasi dengan taipan Happy Hapsoro—BUVA, RAJA, RATU, dan MINA—terus mencuri perhatian pasar sepanjang 2025. Dalam enam bulan terakhir, hampir seluruh saham dalam ekosistem bisnis keluarga besar suami Ketua DPR RI Puan Maharani itu mencatatkan lonjakan yang jauh melampaui indeks acuan.
Selain reli harga, sederet aksi korporasi dan ekspansi besar-besaran yang digulirkan tahun ini turut memperkuat sentimen positif untuk emiten-emiten tersebut.
Reli Tak Terbendung: BUVA, RAJA, RATU, MINA Jadi Deretan Top Gainers
Kinerja harga saham keempat emiten tersebut menunjukkan pola yang sama: reli agresif dalam 6 bulan dan sepanjang tahun berjalan (YtD) 2025.
1. BUVA (Bukit Uluwatu Villa)
Pada penutupan Kamis (20/11/2025), BUVA bertengger di Rp1.070, naik 2.069% YtD dan 1.745% dalam 6 bulan. Kapitalisasi pasarnya kini mencapai Rp26,34 triliun, menjadikannya salah satu emiten properti premium paling berkilau di bursa tahun ini.
2. RAJA (Rukun Raharja)
Saham RAJA melesat ke Rp4.990, tumbuh 74,48% YtD dan 129,95% dalam 6 bulan, dengan kapitalisasi pasar Rp21,09 triliun. Menariknya, tiga analis Bloomberg kompak memberi rekomendasi buy dengan target 12 bulan Rp5.610.
3. RATU (Raharja Energi Cepu)
RATU mencatat kinerja paling eksplosif: harga sahamnya kini Rp10.200, naik 610,8% YtD dan 67,9% dalam 6 bulan. Emiten migas yang baru IPO Januari 2025 ini bahkan sudah masuk MSCI Indonesia Small Cap Index.
4. MINA (Sanurhasta Mitra)
MINA ditutup di Rp232, melesat 388% YtD dan 220% dalam 6 bulan, dengan kapitalisasi pasar Rp2,28 triliun. Kenaikan dramatis terjadi seiring rencana ekspansi dan aksi pendanaan yang digelar tahun ini.
Reli serempak keempat saham ini menunjukkan respons pasar yang kuat terhadap arah pengembangan bisnis grup serta ekspektasi pertumbuhan baru di sektor properti dan energi.
Dibalik Reli: Aksi Rights Issue hingga Akuisisi Aset Besar-Besaran
Tahun 2025 menjadi tahun ekspansi untuk BUVA dan MINA yang sama-sama menggelar rights issue skala besar.
BUVA: Rights Issue Rp603,98 Miliar untuk Akuisisi Properti Summarecon
BUVA menawarkan 4,03 miliar saham baru dengan harga
pelaksanaan Rp150 per saham, untuk mendanai akuisisi 99,99% saham PT Bukit
Permai Properti (BPP) dari Summarecon dengan nilai Rp416,24 miliar.
Sisa dana dialokasikan untuk pembelian lahan Pecatu dan penyertaan modal di
BPP.
BPP memiliki lahan strategis 19,3 hektare di Uluwatu, berdampingan dengan aset kunci BUVA yaitu Alila Villas Uluwatu. Aksi korporasi ini dinilai memberikan sinergi dan ruang ekspansi yang besar ke segmen resor mewah.
MINA: Rights Issue Rp164 Miliar untuk Ekspansi Properti
MINA menargetkan penghimpunan dana Rp164,06 miliar melalui penerbitan 3,28 miliar saham baru. Aksi ini berpotensi menimbulkan dilusi 33,33%. Dana digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan ekspansi pengembangan properti.
RAJA dan RATU: Manuver Agresif di Infrastruktur Gas dan Migas
Jika BUVA dan MINA agresif di sektor properti, RAJA dan RATU fokus memperkuat bisnis energi.
RAJA: Akuisisi, Subholding Baru, dan Rencana IPO Anak Usaha
Rukun Raharja merancang akuisisi dua perusahaan distribusi gas dan infrastruktur LNG, bagian dari strategi memperluas cakupan bisnis energi. RAJA memiliki tiga anak usaha midstream:
- PT Triguna Internusa Pratama
- PT Petrotech Penta Nusa
- PT Heksa Energi Mitraniaga
RAJA juga membuka peluang IPO anak usaha midstream tahun depan jika kondisi fundamental stabil.
Secara operasional, RAJA mengelola jaringan pipa migas dengan kapasitas penyaluran 65 MMscfd, kompresor gas 60 MMscfd, dan terminal LPG berkapasitas 1.000 mt per hari.
Pendapatan midstream meningkat konsisten:
- 2022: US$22,5 juta
- 2023: US$50,9 juta
- 2024: US$53,5 juta
- Semester I 2025: US$28,8 juta (22% kontribusi pendapatan)
RATU: Performa Paska IPO yang Mengguncang Pasar
RATU memiliki participing interest di dua blok migas strategis:
- Blok Jabung (8%) – PetroChina Jabung
- Blok Cepu – ExxonMobil (melalui partisipasi tidak langsung)
Perusahaan kini menjalankan due diligence untuk dua blok baru di Jawa dan Indonesia Timur.
Dari sisi finansial semester I/2025:
- Pendapatan: US$25,15 juta (turun YoY)
- Laba bersih: US$7,64 juta (naik 3,43% YoY)
- Aset: US$64,04 juta
- Ekuitas: US$41,75 juta
- Dividen 2024: Rp108 miliar (payout ratio 59%)
Pefindo memberi RATU rating idA stabil, memperkuat reputasi perseroan sebagai pemain migas muda dengan tata kelola kuat.
Analisis: Euforia Saham vs FundamentaI — Apakah Reli Ini Berkelanjutan?
Reli serempak BUVA, RAJA, RATU, dan MINA menunjukkan tiga pola besar yang menarik dianalisis:
- Aksi
korporasi agresif menciptakan sentimen kuat
Rights issue, akuisisi aset premium, hingga rencana IPO anak usaha membuat pasar berekspektasi ekspansi pendapatan jangka panjang. - Fundamental
RAJA–RATU relatif solid, sementara BUVA–MINA lebih bertumpu pada narasi
ekspansi
RAJA dan RATU menunjukkan rekam jejak pendapatan dan arus kas yang stabil. Sebaliknya, reli BUVA dan MINA masih disertai potensi risiko eksekusi akuisisi dan pendanaan. - Lonjakan
kapitalisasi menimbulkan pertanyaan valuasi
Dengan kenaikan ribuan persen dalam waktu singkat, beberapa saham berpotensi memasuki area jenuh beli. Konsensus analis RAJA pun memberi sinyal potensi koreksi jangka pendek dengan target harga yang mencerminkan return negatif dalam 12 bulan.
Pasar kini menunggu bagaimana eksekusi ekspansi berjalan dalam 1–2 tahun ke depan—apakah konsisten mendorong pendapatan, atau sekadar mengerek harga di tengah momentum spekulatif. Reli spektakuler selalu menarik, tetapi keberlanjutan kinerjalah yang akan menentukan apakah saham-saham grup Happy Hapsoro tetap menjadi multibagger atau justru memasuki fase normalisasi.
0 Komentar