Ticker

4/recent/ticker-posts

Saham UNVR Menguat 36% YtD: Apakah Ini Tanda Kebangkitan Baru Unilever Indonesia?

Daftar Isi [Tampilkan]

Receh.in – Pergerakan saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) kembali berada di jalur hijau sepanjang 2025. Dengan harga Rp2.510 pada penutupan Jumat (14/11), saham ini telah melonjak 36,78% year-to-date dan 42,21% dalam enam bulan terakhir. Performa tersebut menandai pemulihan signifikan setelah tiga tahun berturut-turut penurunan pendapatan.

Kini, dengan revisi target harga analis berada di Rp2.551,60, UNVR mulai kembali mencuri perhatian investor yang mencari stabilitas sekaligus potensi pertumbuhan.

 

Konsensus Positif: Laba Membaik & Ekspektasi Kinerja Naik di 2025–2026

Mayoritas analis tetap berada di kubu bullish. Dari 31 analis yang memantau UNVR, 17 analis (54,8%) memberikan rekomendasi beli, sementara 10 menyarankan hold. Konsensus menilai UNVR sedang berada di titik awal pemulihan fundamental setelah penyesuaian besar dalam portofolio produk dan strategi pemasaran.

Proyeksi pendapatan dan profitabilitas juga menunjukkan arah yang lebih solid:

  • Pendapatan 2025 diproyeksikan tumbuh 1,28% YoY menjadi Rp35,58 triliun
  • Pendapatan 2026 naik 1,37% YoY menjadi Rp36,07 triliun
  • EBITDA 2025 diperkirakan naik 17,07% menjadi Rp6,19 triliun
  • EBITDA 2026 diperkirakan naik lagi menjadi Rp6,59 triliun

Kenaikan EBITDA yang lebih cepat dibanding penjualan menunjukkan efektivitas strategi efisiensi yang diterapkan Unilever sejak 2023.

Dari sisi kinerja terbaru, UNVR mencatat:

  • Penjualan bersih kuartal III/2025: Rp27,61 triliun (+0,71% YoY)
  • Laba bersih kuartal III/2025: Rp3,33 triliun (+10,81% YoY)

Kinerja laba yang stabil di tengah permintaan yang belum pulih sepenuhnya memperkuat sentimen bahwa UNVR telah memasuki fase pemulihan yang lebih berkelanjutan.

 

Strategi Produk & Ekspansi: Unilever Reposisi Diri di Tengah Daya Beli yang Menantang

Unilever Indonesia masih menghadapi tekanan dari daya beli masyarakat yang belum merata, terutama pada segmen kecantikan dan kosmetik. Meski demikian, manajemen memanfaatkan momentum ini untuk merestrukturisasi portofolio dan menargetkan ulang segmen pasar yang lebih relevan.

Beberapa langkah strategis yang dilakukan meliputi:

  • Relaunch produk dengan nilai tambah baru untuk menjaga relevansi brand
  • Memperluas kanal distribusi, dengan sales representative yang naik 19% per September 2025
  • Meningkatkan direct coverage hingga 18% untuk menjangkau lebih banyak toko
  • Optimalisasi e-commerce, yang diproyeksikan menjadi motor pertumbuhan baru
  • Menjaga kualitas produk meski terjadi penyesuaian harga untuk menjawab tekanan daya beli

Selain fokus pada pasar domestik, Unilever juga memperkuat bisnis ekspor. Pada kuartal III/2025, nilai ekspor mencapai Rp827,38 miliar, dengan kontribusi terbesar dari Unilever Asia sebesar Rp366,35 miliar. Ini menunjukkan pasar luar negeri masih memberikan peluang yang menarik bagi UNVR.

Manajemen juga tidak menutup kemungkinan meluncurkan produk baru di berbagai segmen, termasuk kategori yang menyasar premium maupun mass market, untuk menjaga pangsa pasar.

 

UNVR Mulai Bangkit, Tapi Pemulihan Masih Bertahap

UNVR menunjukkan tanda-tanda pemulihan nyata setelah tiga tahun berada dalam tekanan permintaan dan perubahan perilaku konsumen. Dengan strategi portofolio yang semakin adaptif, pertumbuhan ekspor, efisiensi operasional, dan perbaikan laba, saham ini kembali menarik bagi investor defensif yang mengincar emiten konsumer berfundamental kuat.

Valuasi yang sudah naik tajam sepanjang 2025 membuat upside jangka pendek lebih terbatas, tetapi konsistensi profit dan potensi pertumbuhan kanal online serta ekspansi produk memberi ruang bagi pemulihan berkelanjutan.

Bagi investor jangka menengah–panjang, UNVR kini berada dalam fase rediscovery — kembali dipertimbangkan setelah masa sulit, dengan fondasi bisnis yang mulai stabil dan peluang pertumbuhan yang lebih jelas pada 2026.

Posting Komentar

0 Komentar