Receh.in – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO), produsen Tolak Angin dan Kuku Bima, semakin agresif memperluas pasar ekspor demi memperkuat kontribusi pendapatan dari luar negeri. Perseroan menargetkan porsi ekspor dapat meningkat secara konsisten setiap tahun, seiring dengan kinerja penjualan yang solid di berbagai negara Asia dan Afrika.
Direktur Sido Muncul, Budiyanto, menjelaskan bahwa hingga sembilan bulan pertama 2025, kontribusi pasar ekspor terhadap total pendapatan SIDO mencapai 9,7%, naik signifikan dibandingkan realisasi 6,8% sepanjang 2024. Capaian tersebut mendekati target tahun 2025, yakni 10% kontribusi ekspor terhadap total penjualan. “Kami masih menerobos pasar-pasar ekspor untuk dikembangkan ke arah 15–17% dari total penjualan dalam tiga sampai lima tahun ke depan,” ujarnya dalam acara Investalk BRI Danareksa Sekuritas, Selasa (11/11/2025).
Ekspansi ke Afrika dan Indochina Jadi Fokus Pertumbuhan
Saat ini, Sido Muncul telah menembus sekitar 30 negara dengan produk unggulan seperti Tolak Angin, Kuku Bima, hingga energy drink. Di Malaysia, SIDO fokus menjual Kuku Bima dan Tolak Angin, dengan kontribusi sekitar 4% dari total penjualan ekspor. Sementara itu, Filipina dan Nigeria masing-masing menyumbang 1–2% dari penjualan luar negeri perusahaan. Di Filipina, produk Tolak Angin menjadi primadona, sementara di Nigeria, minuman energi menjadi pendorong utama penjualan.
Manajemen menyebut, wilayah Indochina dan Afrika masih memiliki potensi pertumbuhan yang besar berkat kondisi ekonomi yang terus membaik. Karena itu, Sido Muncul berencana memperluas jangkauan ke pasar-pasar baru di kawasan tersebut. “Di pasar internasional, kami memperluas ke Afrika dan Indochina dengan kemitraan strategis dan pendekatan pemasaran lokal,” kata manajemen dalam keterangan tertulis.
Selain memperluas pasar, SIDO juga memperkuat penetrasi produk dengan meluncurkan varian baru yang disesuaikan dengan selera konsumen di negara tujuan. Langkah ini menjadi strategi utama untuk mempertahankan momentum pertumbuhan ekspor yang berkelanjutan. Perseroan optimistis, strategi ini dapat mendorong pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga 5% sepanjang 2025.
Kinerja keuangan Sido Muncul hingga kuartal III/2025 menunjukkan pertumbuhan yang stabil. Perseroan mencatat pendapatan sebesar Rp2,72 triliun, naik 3,89% year-on-year (YoY) dari Rp2,62 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Segmen jamu herbal dan suplemen menyumbang kontribusi terbesar dengan pendapatan Rp1,60 triliun, tumbuh 3,92% YoY. Segmen makanan dan minuman juga meningkat 4,39% YoY menjadi Rp1,02 triliun, sedangkan segmen farmasi turun 1,84% YoY menjadi Rp93,53 miliar.
Setelah dikurangi beban dan pajak, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp818,54 miliar, naik 5,19% YoY dari Rp778,11 miliar pada periode yang sama 2024. Capaian tersebut memperkuat posisi Sido Muncul sebagai salah satu emiten konsumer yang konsisten mencatatkan pertumbuhan di tengah ketatnya kompetisi industri jamu dan farmasi nasional.
Dengan strategi ekspor yang terarah dan produk yang semakin diterima di pasar global, Sido Muncul optimistis dapat memperluas kiprahnya sebagai produsen herbal terkemuka dari Indonesia yang mendunia — membuktikan bahwa merek lokal pun mampu menembus pasar internasional dengan strategi yang adaptif dan berkelanjutan.

0 Komentar